Pacu Prestasi Atlet Lewat Kejuaraan Artistik Junior Asia
Oleh
DD15
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Senam Artistik Junior Asia ke-15 yang diselenggarakan 25-28 April di Istora, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Para atlet Indonesia diharapkan dapat memacu prestasi dan senam lebih dikenal oleh masyarakat melalui kejuaraan ini.
Kejuaraan Senam Artistik Junior Asia ke-15 merupakan kejuaraan senam tunggal yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Kejuaraan yang masuk dalam kalender Persatuan Senam Asia (AGU) ini juga digunakan sebagai prakualifikasi Youth Olympic di Argentina pada Oktober 2018.
Sebanyak 20 negara dari wilayah Asia Tenggara, Timur, Tengah, Barat, dan Selatan berpartisipasi dalam kejuaraan ini.
Pelatih tim senam yunior Indonesia Murdasih, di Jakarta, Rabu (18/4/2018), menyampaikan, kejuaraan ini akan digunakan semaksimal mungkin untuk melihat dan menyerap ilmu para pesenam elit dunia. Pasalnya, sebagian besar pesenam yunior Indonesia masih minim pengalaman bertanding di kejuaraan internasional.
“Mengikutsertakan pesenam Indonesia di kejuaraan internasional sangat bagus untuk melatih kepercayaan diri dan memacu prestasi mereka. Pesenam Indonesia untuk sampai ke final kejuaraan ini cukup berat karena akan bersaing dengan pesenam negara unggulan seperti Jepang dan China,” ujar Murdasih.
Indonesia menurunkan 10 pesenam yang terdiri dari lima pesenam putra dan putri. Pesenam tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Meskipun sulit, namun Murdasih menargetkan anak didiknya dapat masuk ke delapan besar dan lolos kualifikasi Youth Olympic di Argentina.
Pesenam yunior asal Riau, Abiyu Rafi, mengatakan, melihat gerakan pesenam dunia yang sempurna secara langsung dalam sebuah kejuaraan internasional dapat membuat pesenam Indonesia termotivasi.
“Kami lebih mempersiapkan mental dan menguasai diri sendiri pada kejuaraan nanti. Ini merupakan keikutsertaan saya yang kedua di kejuaraan tingkat Asia dan menargetkan bisa masuk delapan besar,” ujar pesenam berusia 15 tahun ini.
Kejuaraan ini juga akan digunakan sebagai uji coba (test event) menjelang Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Nantinya, Persatuan Senam Indonesia (Persani) dapat menilai kesiapan dan mengevaluasi kekurangan panitia.
“Persiapan saat ini sudah mencapai 99 persen karena telah dimulai sejak pertengahan tahun lalu. Kami berharap dengan adanya kejuaraan senam internasional di Indonesia dapat membuat olahraga ini lebih dikenal. Masyarakat bisa melihat langsung secara gratis dengan melakukan registrasi terlebih dahulu,” tutur Manajer Kompetisi Kejuaraan Ita Yuliati.
Ita menambahkan, pihaknya menemui banyak tantangan dalam menyelenggarakan kejuaraan ini seperti kurang memadainya arena, alat, dan wasit atau juri. Salah satu penyebabnya yaitu keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Persani.