JAKARTA, KOMPAS Final Liga Bola Basket Indonesia 2018 yang mulai digelar pada Kamis (19/4/2018) akan mempertemukan dua tim basket terbaik Indonesia saat ini, yakni Pelita Jaya dan Satria Muda Pertamina. Menjuarai IBL musim ini menjadi pembuktian Pelita Jaya untuk mempertahankan gelar. Sementara Satria Muda ingin kembali merajai IBL.
Final tahun ini merupakan keempat kalinya secara berturut-turut untuk Pelita Jaya. Menurut Pelatih Pelita Jaya Johanis Winar, ini membuktikan timnya selalu haus gelar juara.
”Di setiap pertandingan kami selalu menyampaikan, kami datang untuk menang. Status juara bertahan di final nanti dapat membuat permainan kami lebih tenang karena tidak mempunyai beban,” tutur Johanis saat konferensi pers final IBL di Jakarta, Selasa (17/4).
Bagi Johanis, melawan Satria Muda selalu menjadi hal yang menarik karena pemain dan pelatihnya berkualitas. Kedua tim juga bertemu di final tahun lalu. Kemenangan atas Satria Muda tahun ini akan menjadi kemenangan bergengsi sekaligus mengukuhkan gelar juara keempat bagi Pelita Jaya. Selain juara tahun lalu, Pelita Jaya juga menjadi kampiun pada era Kompetisi Basket Utama (Kobatama) tahun 1991 dan 1992.
Namun, Satria Muda sebagai tim dengan koleksi gelar terbanyak, yakni sembilan gelar termasuk satu gelar pada era Kobatama, akan meredam ambisi Pelita Jaya. Terakhir kali Satria Muda menjuarai IBL pada musim 2015 setelah menaklukkan Pelita Jaya.
Pelatih Satria Muda Youbel Sondakh mengatakan, pemainnya telah mempersiapkan fisik, mental, dan strategi untuk menghadapi Pelita Jaya. Optimisme Satria Muda semakin tinggi setelah pemain andalan nya, Vamiga Michel, pulih dari cedera dan kemungkinan akan diturunkan di final. Jamarr Andre Johnson dan Arki Dikania Wisnu juga masih menjadi pemain kunci untuk meredam permainan big man lawan, Chester Jarel Gilles, dan point guard senior yang menjadi pemain terbaik IBL musim ini, Xaverius Prawiro.
”Persiapan kami sudah 100 persen, tinggal tunggu pertandingan. Kami sudah sampai di final dan tidak mau kalah lagi dari Pelita,” ujar Youbel.
Final musim ini masih menerapkan format best of three. Final pertama akan berlangsung di Britama Arena, Jakarta, Kamis (19/4), dengan Satria Muda sebagai tuan rumah. Adapun final kedua berlangsung di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu (21/4). Jika pada dua laga itu kedua tim bisa saling mengalahkan, laga final ketiga akan berlangsung
di GOR Soemantri Brodjonegoro.
Direktur IBL Hasan Gozali me¬ngatakan, wasit asing asal Filipina akan memimpin laga final. Penunjukan wasit asing ini berdasarkan rekomendasi dari Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) yang bertujuan untuk mencegah kontroversi.
”Wasit asing di final nanti sudah disiapkan sejak awal kompetisi. Bukan berarti meremehkan kualitas wasit lokal, tetapi kami hanya mencoba membuat sesuatu yang berbeda dan melihat efektivitas,” katanya. (DD15)