Bambang: Lawan Fever, Tak Boleh Kehilangan Konsentrasi Sedetik pun
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Partai final babak play off Piala Srikandi 2018 yang menjadi puncak dari liga bola basket putri Indonesia akhirnya kembali mempertemukan juara bertahan Surabaya Fever dengan musuh bebuyutan sekaligus lawan terkuat, Merpati Bali.
Sebab pada partai semi final yang berlangsung Kamis (19/4) petang hingga malam hari di GMC Arena Cirebon, Jawa Barat, Surabaya Fever yang bertanding lebih dulu mampu meraih kemenangan tanpa kesulitan apa pun, 106-43, dari Merah-Putih Samator Jakarta.
Hanya memang, menurut Wellyanto Pribadi, pelatih Surabaya Fever yang sudah beberapa kali memberikan gelar jawara bagi tim-nya itu, "Konsentrasi pemain saya kadang masih terpecah, terutama ketika harus bertahan."
Wellyanto juga menyoroti shooting pemain-pemainnya yang masih belum jalan. Hal ini memang bisa terlihat dari statistik. Karena kalau untuk lemparan 2 angka baru mencapai 54 persen mengingat dari 50 percobaan hanya 27 lemparan yang berbuah poin.
Yang lebih jauh lagi justru lemparan 3 poinnya yang hanya mencapai 37,8 persen.Karena dari 37 percobaan yang berhasil berbuah menjadi poin hanya 14 lemparan saja.
"Tentu di partai grand final, saya harap ada perubahan. Karena menghadapi siapa pun kami (Surabaya Fever - red.) harus tetap fokus dan waspada terhadap apa yang dilakukan lawan kita," tegasnya.
Setidaknya selama ditangani Wellyanto Pribadi Surabaya Fever mampu menjadi juara dalam 5 musim terakhir. Setelah sempat dikalahkan sekali, di era WNBL yang dimotori DBL Indonesia. Yang menjadi satu-satunya liga dengan standar tertinggi di Indonesia.
Tim Merpati Bali yang melangkah kemudian ke partai grand final, setelah susah payah menundukkan Tenaga Baru Pontianak, menurut Bambang Asdianto Pribadi yang juga merupakan pelatih tim nasional putri ke SEA Games 2017 Kuala Lumpur, harus bekerja lebih keras lagi.
Sebab, tunjuk Bambang, "Dalam dua kuarter pertama pemain saya kehilangan fokus permainan mereka," tuturnya kepada wartawan usai pertarungan yang hanya berakhir dengan kemenangan 41-32 untuk membeli tiket ke partai grand final.
Sesuai hasil pertarungan Tenaga Baru Pontianak vs Merpati Bali, Tenaga Baru selalu mampu memimpin pada dua kuarter pertama. Di mana pada kuarter awal tertinggal dengan 2 angka, 7-9. Tetapi mampu memimpin kuarter ke dua dengan 20-14.
"Kami baru bisa kembali pada dua kuarter terakhir, di mana masih ada motivasi untuk memenangkan pertarungan penting ini di dua tiga pemain kami. Terutama Dora Lomita," tutur Bambang yang memang menurunkan Dora hingga 34 menit dan 9 detik.
Dora memang mampu mengambil kepemimpinan untuk sekaligus membangkitkan semangat teman-temannya untuk terus memberikan perlawanan ketika Merpati Bali harus tertingal dan akhirnya menutup kuarter ke tiga dengan kemenangan 26-25.
Motivasi untuk menang itu, menurut Bambang, memang harus datang dari diri. "Karena tidak mungkin. Sebab kalau datangnya dari kami itu dorongan semangat. Bukan motivasi."
Motivasi untuk meraih kemenangan berbuah setelah akhirnya Merpati Bali mampu menundukan Tenaga Baru Pontianak dengan skor 41-32. "Tentu di final nanti menghadapi Surabaya Fever, menurut Bambang," Kami tidak boleh lengah sedetik pun. Karena kalau sudah tidak fokus sebentar saja maka kita harus melupakan hasil terbaik dari partai final,"
Tentu ini menjadi skor terendah pada partai semi final babak play off Piala Srikandi 2018. Mengingat sebelumnya Surabaya Fever unggul 106-43 atas Merah-Putih Samator Jakarta.
Kekalahan dengan skor 32-41 itu memberikan sara puas tersendiri bagi kubu Tenaga Baru Pontianak. "Kami hanya kalah fisik saja. Itu sebabnya saya merasa puas dengan apa yang sudah dilakukan pemain saya," tutur Irma Amelya, pelatih Tenaga Baru Pontianak kepada wartawan, usai pertandingan.
Tentu dengan hasil dan bermodalkan rasa puas tersebut, tambah Irma yang juga merupakan salah satu pelatih tim peserta Libama Jakarta, "Kami akan berusaha untuk bisa mempertahankan posisi tiga besar yang kami raih musim lalu."
Pada perebutan posisi ke tiga nanti Tenaga Baru Pontianak akan ditantang tim Merah-Putih Samator Jakarta yang ditelan Surabaya Fever. Menurut Nita Yunita, pelatih Merah-Putih Jakarta, "Kami juga akan berusaha untuk bisa memperbaiki peringkat kami."
Mengingat musim lalu, tambahnya,"Kami sudah berada di empat besar. Tentu musim ini saatnya kami mencapai satu posisi di atas yang telah kami capai. Dan ini juga menjadi target dari Manajemen kami."
Baik pertarungan final maupun penentuan posisi ke tiga Piala Srikandi 2018 ini akan berlangsung Sabtu (21/4), tetap di GMC Arena Cirebon.
Sedangkan untuk perebutan posisi ke-5 akan berjumpa Tanago Friesian Jakarta yang menang atas tuan rumah GMC Cirebon dengan skor 57-50. Tanago Friesian Jakarta akan berhadapan dengan
Itu artinya posisi juru kunci Piala Srikandi 2018 ini akan ditentukan dari pertemuan tim tuan rumah GCM Cirebon yang berhadapan dengan Sahabat Semarang yang mampu mengalahkan Flying Wheel Makassar dengan skor 64-57.
Sahabar Semarang harus kerja ekstra keras karena harus menundukkan Flyg Wheel Makassar melalui babak tambahan. Karena usai 4 kuarter kedudukan masih sama 51-51.