Adinda Sumbang Lima Emas dan Cetak Dua Rekor Nasional
Oleh
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS Jawa Timur menjadi juara umum renang pada Festival Akuatik Indonesia di Kolam Renang KONI Jawa Timur, Surabaya, dengan 43 emas, 27 perak, 38 perunggu. Sebanyak 9 emas, 10 perak, dan 3 perunggu di antaranya diraih pada kategori grand final. Salah satu kekuatan utama Jawa Timur di grand final berada pada Adinda Larasati Dewi Kirana (20) yang menyumbang 5 emas dan memecahkan dua rekor nasional.
Pada grand final, 16-19 April, Adinda merebut emas di nomor 100 meter, 200 meter, 400 meter, dan 800 meter gaya bebas putri, serta nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri. Adinda mempertajam rekornas di nomor 400 meter gaya bebas dengan capaian 4 menit 16,84 detik yang menumbangkan rekornas lama 4 menit 17,92 detik milik seniornya, Ressa Kania Dewi, yang diciptakan di Singapura pada 2017.
Adinda juga memperbaiki rekornas di nomor 800 meter gaya bebas dengan capaian 8 menit 52,8 detik yang menumbangkan rekornas lama 8 menit 53,61 detik milik Raina Saumi Grahana Ramdhani (Jawa Barat) yang diciptakan di Singapura (2016).
Pada hari keempat festival atau hari terakhir, Adinda yang mengumpulkan empat emas kembali tampil cemerlang dengan mendominasi 200 meter gaya kupu-kupu. Adinda meraih emas dengan waktu 2 menit 13,91 detik. Itu nyaris menyamai rekornas miliknya 2 menit 12,92 detik. Perak diraih rekan setim pelatnas Asian Games 2018, yakni Azzahra Permatahani (16) dari Riau, sedangkan perunggu diraih Raina Saumi (23).
”Semoga ini bukan puncak penampilan. Saya sangat ingin mempertajam rekornas jika dipercaya membela negara di Asian Games nanti,” kata Adinda seusai upacara pengalungan medali, Kamis (19/4/2018).
Adinda sebenarnya tak menyangka bisa mendominasi dan menyapu bersih lima emas di lima nomor yang diikuti. Setelah festival, pola latihan akan lebih ditempa untuk mencapai hasil maksimal di Asian Games 2018 pada 18 Agustus-2 September.
Adinda mengatakan, meski dominan, bahkan memecahkan dua rekornas, itu bukan jaminan namanya masuk dalam tim untuk Asian Games. Tim pelatih terus memantau perkembangan para perenang elite yang akan tampil di Asian Games. Adinda ingin meningkatkan penampilannya dan bersedia untuk menempa diri berlatih.
”Saat ini program latihannya menjaga endurance, saya enggak tahu apa selanjutnya. Namun, saya ingin penampilan di Asian Games nanti lebih baik daripada sekarang,” kata Adinda.
Di nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra, Aflah Fadlan Prawira (21) dari Jabar meraih perak dan harus mengakui keunggulan rekan setim, Ricky Anggawijaya (22), yang meraih emas dengan waktu 2 menit 2,3 detik. Capaian itu masih di bawah rekornas milik Triadi Fauzi 1 menit 59,66 detik yang diciptakan di Palembang pada 2013. Perunggu diraih Azel Zelmi (17) dari DKI Jakarta.
Namun, Fadlan membayarnya di nomor 1.500 meter gaya bebas dengan waktu 16 menit 15,62 detik. Itu jauh di bawah rekornas miliknya yang 15 menit 28,69 detik yang diciptakan di Kuala Lumpur (2017). Perak jatuh ke tangan Joe Aditya (17) dari DKI, sedangkan perunggu diraih oleh Rashief Yaqin (16) dari Jabar.
Di kelompok putri nomor 1.500 meter gaya bebas, Ressa (24) akhirnya merebut emas grand final setelah menyelesaikan lomba dengan waktu 17 menit 29,69 detik. Itu masih di bawah rekornas milik Magdalena Susanto yang diciptakan di Seattle pada 2005.
Di nomor 50 meter gaya bebas putra, Triadi (27) belum tergoyahkan. Dia meraih emas dengan waktu 23,07 detik. Capaian itu gagal mengubah rekornas miliknya 22,66 detik. (BRO)