JAKARTA, KOMPAS Buruknya akurasi tembakan dan pertahanan dari pemain Pelita Jaya mampu dimanfaatkan oleh pemain Satria Muda Pertamina untuk memenangi laga pertama final gim Liga Bola Basket Indonesia (IBL). Kemenangan ini membawa Satria Muda selangkah lagi meraih gelar juara IBL musim 2017/2018.
Dalam pertandingan yang digelar di Britama Arena, Jakarta, Kamis (19/4) malam, Satria Muda berhasil mengalahkan Pelita Jaya dengan skor 73-63. Satria Muda yang bermain di hadapan pendukungnya sendiri selalu unggul sejak kuarter pertama hingga keempat.
Pemain Satria Muda semakin bersemangat dan percaya diri setelah pemain asing andalan mereka, Dior Alexandros Lowhorn, melakukan dunk di kuarter ketiga. Teriakan dan sorak-sorai penonton yang memadati Britama Arena pun mengiringi dunk Lowhorn tersebut.
Buruknya akurasi tembakan para pemain, seperti Wayne Lyndon Bradford, Amin Prihantono, dan Valentino Wuwungan, menjadi salah satu faktor kegagalan Pelita Jaya untuk mencuri poin di laga pertama final IBL ini. Bahkan, Bradford hanya berhasil memasukkan satu bola dari sembilan kali percobaan tembakan tiga angka.
Sebaliknya, akurasi tembakan yang lebih bagus ditunjukkan oleh pemain Satria Muda, seperti Arki Dikania Wisnu, Kevin Yonas Sitorus, dan Hardianus. Ketiga pemain ini masing-masing berhasil mencetak sembilan poin dari tembakan tiga angka.
”Kami mengakui akurasi tembakan para pemain di pertandingan ini tidak maksimal. Pemain kurang mendapat momentum untuk menembak sejak awal kuarter dan berpengaruh di kuarter-kuarter selanjutnya,” tutur Pelatih Pelita Jaya Johanis Winar, yang akrab dipanggil Ahang.
Selain akurasi tembakan yang kurang maksimal, Ahang juga menyoroti lemahnya pertahanan anak didiknya. Beberapa kali pertahanan Pelita Jaya gagal membendung kecepatan dari pemain Satria Muda, seperti Hardianus dan Jamarr Andre Johnson. Hal ini akan dievaluasi Ahang dalam mempersiapkan laga kedua final yang akan berlangsung di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu (21/4).
Bagi Arki yang mencetak 13 poin, 5 rebound, dan 2 asis, kemenangan timnya atas Pelita Jaya tidak lepas dari konsistensi dan fokus para pemain.
”Konsistensi kami di lapangan tidak lepas dari instruksi pelatih. Selain itu, kami fokus untuk bermain sebaik mungkin meski tensi pertandingan cukup tinggi,” ujarnya.
Meski bermain cukup konsisten pada laga kemarin, Pelatih Satria Muda Youbel
Sondakh tidak ingin terlena dengan kemenangan tersebut. Menurut dia, kedua tim masih memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk meraih gelar juara.
”Pertandingan final ini belum selesai. Kami akan lebih fokus di gim kedua di kandang Pelita Jaya. Kami berharap permainan tim kami bisa konsisten seperti pertandingan di gim pertama,” ujar Youbel. (DD15)