NAPOLI, KAMIS Persaingan menuju gelar juara Liga Italia kembali terbuka menyusul kegagalan pemuncak klasemen, Juventus, meraih poin maksimal dari Crotone, Kamis (19/4/2018) dini hari WIB. Kegagalan Juve itu membuat Napoli kembali bergairah menatap duel kedua tim yang akan menentukan gelar juara, Senin (23/4) dini hari WIB.
Berbeda dengan liga-liga top di Eropa lainnya, seperti di Inggris, Jerman, dan Perancis, yang telah memiliki juaranya, persaingan di Liga Italia masih sangat terbuka. Juve dan Napoli, dua tim teratas di Liga Italia, kini hanya berjarak empat poin dengan lima laga tersisa musim ini.
Menipisnya selisih poin Juve dan Napoli itu tidak terlepas dari ”jasa” Crotone, tim penghuni zona degradasi Liga Italia. Sempat tertinggal lebih dulu oleh gol bek sayap Juve, Alex Sandro, Crotone balik menyengat tamunya lewat gol akrobatik strikernya, Simeon Tochukwu Nwankwo. Kedua tim bermain imbang 1-1.
Nama striker asal Nigeria itu mendadak tenar laiknya bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Ya, Nwankwo menyengat ”Si Nyonya Besar” dengan cara serupa Ronaldo di perempat final Liga Champions, awal April lalu.
Tuttosport, media simpatisan Juve di Turin, bahkan menyebut gol akrobatik itu sebagai ”horor” bagi sang juara bertahan. Seperti diketahui, Juve hingga kini belum pulih dari ”drama” kegagalan di perempat final Liga Champions.
Mental Napoli
Kontras dengan Juve, Napoli memperlihatkan kekuatan mentalnya saat memukul Udinese di Napoli, 4-2. Sempat dua kali tertinggal, Napoli memukul balik tamunya itu melalui serangkaian gol dari empat pemain berbeda.
”Kebangkitan Napoli itu bakal membuat Turin merinding akhir pekan ini. Persaingan di puncak kembali sengit,” tulis media olahraga Italia, La Gazetta Dello Sport.
Juve dan Napoli bakal bersua di Turin, Senin pekan depan. Napoli menyambut laga ini dengan motivasi dan percaya diri yang tinggi. Mereka kembali optimistis bisa meraih trofi juara yang tidak lagi digenggam sejak Diego Maradona masih menjadi pemain klub itu, 1990 silam.
”Pada satu momen di laga ini (kontra Udinese), kami sempat tertinggal sembilan poin dari Juve. Namun, kini jarak kami hanya empat poin. Kami bahkan dapat memotongnya menjadi satu poin, akhir pekan ini,” tutur gelandang Napoli, Marek Hamsik.
Diakui Pelatih Napoli Maurizio Sarri, timnya kembali tajam. Kegarangan itu sempat hilang di pekan-pekan sebelumnya, yaitu ketika ditahan AC Milan 0-0 dan Sassuolo 1-1. Penurunan performa itu membuat klub berjuluk ”I Partenopei” itu sempat tertinggal jauh, yaitu enam poin, dari Juventus.
”Sangat disesalkan kami seperti membiarkan dua gol (Udinese) itu. Namun, saya senang karena akhirnya kami tampil dengan cara lama, yaitu ketajaman. Kami memang selalu mengambil inisiatif serangan, tidak peduli bermain di mana. Entah itu kandang sendiri atau lawan. Itu adalah filosofi kami,” tutur Sarri seperti dikutip Football-Italia.
Filosofi yang dipuji Manajer Manchester City Pep Guardiola itu akan dibawa Napoli ke Turin. Napoli datang ke markas Juve membawa misi ganda, yaitu mengejar trofi juara sekaligus membalaskan dendam kekalahan dari Juve di Napoli, akhir tahun lalu. Ketika itu, Napoli kalah 0-1 dari Juve yang tampil defensif.
Namun, diakui Sarri, tidak bakal mudah menundukkan Juve di Turin meskipun Real Madrid telah membuktikan hal sebaliknya di Liga Champions. Juve dibekap Real 0-3 di Turin, 4 April lalu.
”Jelas sulit bagi kami untuk bisa menang di Turin. Saya kira Juve adalah tim paling lengkap di Eropa dalam hal kedalaman skuad. Namun, kami akan memberikan hasil terbaik,” ujar Sarri.
Sementara itu, Pelatih Juventus Massimiliano Allegri menilai timnya tidak perlu panik setelah kehilangan dua poin dari Crotone. Ia menjanjikan penampilan berbeda Juve saat menjamu Napoli. ”Kami wajib mengalahkan Napoli untuk mengambil keunggulan (poin) sejati dari mereka. Kami dalam kondisi fisik yang baik. Saya yakin tim ini akan tampil berbeda akhir pekan ini,” tutur Allegri, kemarin. (AFP/Reuters/JON)