JAKARTA, KOMPAS - Tuan rumah Pelita Jaya segera berbenah dan mempersiapkan diri jelang laga kedua final Liga Bola Basket Indonesia, seusai ditaklukkan Satria Muda Pertamina di laga pertama. Mereka tidak ingin melihat Satria Muda mengukuhkan diri sebagai juara IBL musim 2017/2018 di kandang Pelita.
Pelita Jaya masih berpeluang meraih gelar juara IBL meski di laga pertama final kalah, 73-63, di Britama Arena, Jakarta, Kamis (19/4/2018) malam. Gelar juara bisa diraih jika Pelita Jaya dapat menaklukkan Satria Muda di dua laga final berikutnya, Sabtu-Minggu (21-22/4) di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta.
Kalah di laga pertama dan membalikkan keadaan di dua laga berikutnya pernah dialami Pelita Jaya saat menghadapi Stapac Jakarta di semifinal. Pada laga pertama semifinal yang berlangsung di GOR Universitas Yogyakarta, 5 April lalu, Pelita Jaya dikalahkan Stapac Jakarta, 58-69. Namun, mental juara para pemain Pelita Jaya mampu membalikkan keadaan dan memupuskan ambisi pemain Stapac berlaga di final. Dua laga berikutnya di GOR C-tra Arena, Bandung, Pelita Jaya menang 73-60 dan 77-76.
Pada laga kedua final hari ini, Pelita Jaya juga bisa memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah.
Pelatih Pelita Jaya Johanis Winar yang akrab disapa Ahang mengatakan, kekalahan di laga pertama tidak menyurutkan semangat pemainnya. Sebaliknya, mereka lebih bersemangat dan termotivasi mengalahkan Satria Muda di dua laga penentuan terakhir.
”Kami mematangkan akurasi tembakan dan eksekusi bola dari pemain berdasarkan evaluasi laga pertama. Kami juga memperkuat pertahanan dan tidak akan memberikan momentum yang baik untuk Satria Muda,” ujar Ahang seusai melatih pemain di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jumat (20/4).
Dalam final laga kedua nanti, pemain center asing Pelita Jaya, Chester Jarell Giles, akan kembali menjadi tumpuan untuk memaksimalkan bola rebound. Saat sesi latihan, Chester yang pada laga pertama menorehkan 17 rebound ini harus absen karena sedikit merasakan sakit di kakinya seusai pertandingan.
Dari sisi Satria Muda, kemenangan di laga pertama menjadi modal penting untuk menambah kepercayaan diri dan fokus pemain saat bertanding. Kemenangan di laga kedua akan terasa manis karena mampu memastikan gelar di kandang lawan.
”Kami banyak belajar dari final tahun lalu yang kalah di Britama Arena sehingga tahun ini kami lebih siap. Sebisa mungkin kami akan bermain bagus seperti laga pertama sekaligus membenahi pertahanan,” ujar Pelatih Satria Muda Youbel Sondakh. (DD15)