BANGKOK, SABTU — Pecatur muda Indonesia, Fide Master Novendra Priasmoro, menjuarai kejuaraan catur Bangkok Terbuka, Sabtu (21/4/2018) di Bangkok, Thailand. Gelar juara diraih Novendra setelah lawannya pada babak kesembilan, Grand Master Nigel Short dari Inggris, juara tiga kali pada ajang itu, menawarkan remis.
”Saya gembira dapat menjadi juara pada turnamen ini. Saya berharap terus mendapatkan kesempatan untuk bertanding agar dapat meraih gelar grand master,” kata Novendra.
Perjalanan Novendra menjadi juara cukup berat karena harus menghadapi 4 grand master (GM) dan 1 grand master perempuan (WGM) yang memiliki rating tinggi. Adapun Novendra baru meraih gelar fide master atau terpaut dua tingkat. Selain Short yang bermain remis, grand master lainnya dikalahkan Novendra.
Para grand master yang dikalahkan Novendra adalah WGM Altan Ulzii Enkhtuul dari Mongolia yang memiliki rating 2.292, GM Moulthun Ly dari Australia (2.498), GM Hrant Melkumyan dari Armenia (2.669), dan GM Anton Smirnov dari Australia (2.546). GM Nigel Short yang ditahan remis memiliki rating 2.662 dan Novendra 2.449.
Pada saat melawan Short, Novendra memegang buah catur hitam dan terus berusaha mengunci serangan Short. Short kesulitan menekan Novendra dan akhirnya menawarkan remis pada langkah ke-28.
”Saya menawarkan imbang kepada Anda. Selamat, Anda menjadi juara,” kata Short kepada Novendra.
Saat Short menawarkan remis, kedua pecatur sedang imbang dalam posisi, jumlah, dan kualitas buah catur. Mereka masih memiliki menteri, dua benteng, lima bidak. Remis ditawarkan karena Novendra mengunci semua gerakan Short.
Dengan hasil remis, Novendra tidak pernah kalah dalam laga sembilan babak. Pecatur berusia 18 tahun itu mengumpulkan nilai 8 poin dari tujuh kali menang dan dua kali remis.
”Saya menginstruksikan agar Novendra bermain biasa dan jangan sampai kalah. Jika Short meminta remis, Novendra harus menerima demi memastikan gelar juara dan menghormati Short. Puji Tuhan, Short akhirnya meminta remis,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia.
Dengan gelar juara itu, Novendra mendapat tambahan 25,5 pada rating-nya. Tambahan nilai dan tambahan kepercayaan diri setelah menjadi juara dapat menjadi modal bagus bagi Novendra untuk mengejar gelar grand master.
”Novendra membuktikan dirinya adalah pecatur muda berbakat. Menjadi juara di Bangkok Terbuka dengan mengalahkan beberapa grand master yang kuat menjadi momentum meningkatkan kepercayaan diri menuju gelar grand master baginya,” kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi.
Pecatur Indonesia lainnya, FM Pitra Andyka, menempati posisi ke-15 dengan 6,5 poin. Master Internasional Irene Kharisma Sukandar berada di posisi ke-56 dengan 5 poin.