JAKARTA, KOMPAS - Tim pelatih Garuda Baru yang akan berlaga mewakili Indonesia dalam ajang Street Child World Cup 2018 di Moskow, Rusia pada 10-18 Mei 2018, memfokuskan pembenahan organisasi permainan menjelang keberangkatan. Pelatih kepala Garuda Baru, Wahyu Kurniawan, Minggu (22/4/2018) mengatakan saat ini para pemain terus diberikan pemahaman mengenai prinsip-prinsip bertahan dan menyerang yang baik dalam konteks laga “mini soccer” yang akan dijalani.
Ia menambahkan, sekalipun waktu persiapan terbilang minim, sejak Januari hingga akhir April ini, perkembangan anak-anak asuhannya terbilang pesat.
Hari itu, Garuda Baru yang beranggotakan sembilan pemain menggilas tim SMAK BPK Penabur, Kota Wisata, Cibubur di Lapangan Sepakbola Dirgantara III, Halim, Jakarta Timur dengan skor 6-5.
Menurut Wahyu, selain organisasi permainan, hal lain yang juga mesti dilakukan adalah penyesuaian laga pada format permainan “mini soccer.” Pasalnya selama ini, anak-anak jalanan tersebut cenderung terbiasa bermain dengan format futsal.
Garuda Baru beranggotakan anak-anak jalanan dari wilayah Jakarta dan Bekasi. Mereka disaring sejak September 2017 lalu.
Ketua Konsorsium Garuda Baru Jessica Hutting mengatakan, mereka berasal dari 400 anak binaan Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM). Dari jumlah itu terdaftar 100 anak, yang 92 orang di antaranya datang untuk seleksi. Lalu mengerucut jadi 42 orang, lantas 18 orang, untuk kemudian menjadi sembilan pemain.
Garuda Baru adalah program pemberdayaan masyarakat. Program ini merupakan hasil kerjasama dengan beberapa lembaga, termasuk ke sejumlah kelompok belajar, bimbingan belajar, dan sekolah-sekolah yang digerakkan komunitas dalam menampung anak-anak jalanan.