Foto-foto yang Mengungkap Kejanggalan di Jogja Marathon
Lomba lari Mandiri Jogja Marathon 2018 yang digelar di kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (15/4/2018), menyisakan kejanggalan. Pemeriksaan terhadap sejumlah foto dan dokumen menunjukkan, sempat ada kesalahan dalam penetapan juara untuk kategori 5 Kilometer Open Female.
Kejanggalan itu diungkap oleh salah seorang peserta Mandiri Jogja Marathon 2018, Effy Widjono Putro (55), melalui akun Instagramnya. Dalam posting-an itu, Effy mengungkap adanya dua kejanggalan yang terjadi di kategori 5K Open Female. Sesuai namanya, kategori 5K Open Female diperuntukkan bagi peserta perempuan, baik dari Indonesia maupun negara lain, yang menempuh jarak 5 kilometer.
Kejanggalan pertama yang disebut Effy adalah penetapan juara ketiga kategori 5K Open Female. Mulanya, panitia menetapkan seorang peserta bernama Syldha Ichsania dengan Nomor BIB (nomor dada) F0435 sebagai juara ketiga 5K Open Female. Dalam dokumen rekapitulasi hasil Mandiri Jogja Marathon, Syldha mencatatkan waktu 23 menit 31 detik.
Namun, pengecekan terhadap foto-foto yang dipublikasikan panitia Mandiri Jogja Marathon 2018 menunjukkan, Nomor BIB F0435 ternyata dipakai oleh seorang laki-laki. Berdasarkan foto yang dipublikasikan di akun Flickr milik Mesa Race—yang merupakan race management Mandiri Jogja Marathon 2018—tampak seorang pelari laki-laki yang menggunakan Nomor BIB F0435 tengah memasuki garis finis.
Laki-laki yang memakai kaus hitam, celana pendek hitam, dan topi putih itu masuk ke finis sambil memberi pose hormat ke arah kamera. Selama beberapa hari setelah lomba, nama Syldha tetap tercantum sebagai juara ketiga kategori 5K Open Female di situs resmi Mandiri Jogja Marathon 2018. Namun, belakangan, nama Syldha dicoret dan juara ketiga 5K Open Female diganti dengan pelari lain, yakni Putri Octa Isabella Winata, dengan catatan waktu 24 menit 9 detik.
Sementara itu, kejanggalan kedua yang ditemukan Effy adalah diskualifikasi terhadap seorang peserta kategori 5K Open Female atas nama Galih Maharani (20). Dalam dokumen rekapitulasi hasil Mandiri Jogja Marathon 2018, nama Galih yang tercatat menggunakan Nomor BIB F0683 diberi keterangan ”DQ” atau diskualifikasi. Di dokumen itu juga tidak tercantum catatan waktu Galih saat menempuh jarak 5K dan alasan kenapa dia didiskualifikasi.
Padahal, bukti foto menunjukkan, Galih melakukan start dan finis di kategori 5K sama seperti peserta lain. Dalam sebuah foto yang dipublikasikan di akun Flickr milik Mesa Race, Galih bahkan terlihat mencapai garis finis hampir bersamaan dengan tiga pelari lain (lihat foto di awal tulisan). Selain itu, berdasarkan analisis atas foto dan dokumen hasil Mandiri Jogja Marathon 2018, Galih justru berpotensi menjadi juara ketiga 5K Open Female.
Seperti yang terlihat di foto, Galih masuk ke garis finis hampir bersamaan dengan tiga pelari lain di kategori 5K, dua di antaranya terlihat jelas Nomor BIB-nya, yakni peserta dengan Nomor BIB M1419 dan M1400. Dalam dokumen rekapitulasi hasil Mandiri Jogja Marathon 2018, Nomor BIB M1419 tercatat atas nama Elvan Oktarikhi Syafutra yang finis dengan waktu 23 menit 20 detik, sementara Nomor BIB M1400 tercatat atas nama Phoenix Kalinin yang finis dengan waktu 23 menit 18 detik.
Jika diasumsikan catatan waktu Galih tidak berbeda jauh dengan capaian dua peserta tersebut, bisa jadi Galih mencapai finis lebih cepat daripada pelari perempuan lain yang belakangan ditetapkan oleh panitia sebagai juara ketiga 5K Open Female untuk menggantikan Syldha.
Keprihatinan
Dalam wawancara dengan Kompas, Senin (23/4/2018), Effy yang bekerja sebagai karyawan swasta di Yogyakarta menceritakan, ”penyelidikan” yang dilakukannya itu bermula dari rasa prihatin terhadap kondisi Galih Maharani yang didiskualifikasi oleh panitia Mandiri Jogja Marathon 2018 tanpa alasan jelas. Menurut Effy, sebagai penggemar olahraga lari, dirinya cukup lama kenal dengan Galih yang merupakan atlet lari asal Kabupaten Bantul dengan nomor spesialisasi 800 meter dan 1.500 meter.
Effy menuturkan, seusai mengikuti Mandiri Jogja Marathon 2017, dirinya sempat bertemu dengan Galih. Saat itu, keduanya belum tahu bahwa Galih dinyatakan diskualifikasi. ”Setelah pulang dari lomba, saya memeriksa dokumen rekapitulasi hasil Mandiri Jogja Marathon dan melihat Galih ternyata didiskualifikasi. Saya kemudian penasaran mencari tahu kenapa Galih didiskualifikasi,” kata pria yang mengikuti Mandiri Jogja Marathon 2018 kategori half marathon sejauh 21 kilometer itu.
Saat memeriksa foto-foto yang dipublikasikan panitia Mandiri Jogja Marathon 2018, Effy kemudian menemukan foto Galih finis beserta tiga pelari lain. Selain itu, yang mengejutkan, Effy juga menemukan foto pelari laki-laki yang memakai Nomor BIB F0435 yang tercatat atas nama Syldha Ichsania. ”Setelah itu, saya mengirim data itu melalui e-mail ke panitia Mandiri Jogja Marathon,” ujar Effy.
Namun, karena merasa tidak mendapat tanggapan memuaskan, Effy memutuskan mengunggah hasil ”penyelidikannya” ke Instagram. ”Saya melakukan hal ini bukan karena disuruh Galih atau pelatihnya, tetapi murni karena rasa prihatin,” tuturnya.
Dalam wawancara secara terpisah, Galih Maharani menuturkan, ia tidak tahu alasan kenapa dirinya didiskualifikasi. Padahal, sepengetahuan dirinya, ia tidak melanggar aturan lomba dan cip pencatat waktu miliknya juga berfungsi dengan baik.
Setiap peserta Mandiri Jogja Marathon mendapat cip yang diletakkan di balik Nomor BIB sebagai alat bantu untuk pencatatan waktu. Cip tersebut akan berbunyi di tempat-tempat tertentu, seperti start, finis, dan titik pemeriksaan (check point) yang telah dipasangi sensor khusus.
”Kalau saya memang didiskualifikasi, saya ingin tahu alasannya apa. Namun, kalau memang tidak ada alasan, saya ingin status diskualifikasi saya dicabut,” kata Galih yang meyakini catatan waktunya di Mandiri Jogja Marathon kategori 5K kurang dari 23 menit 30 detik.
Penjelasan panitia
Untuk mendapatkan penjelasan mengenai dua kejanggalan itu, Kompas menghubungi panitia Mandiri Jogja Marathon 2018. Menurut Gandrasta Bangko dari Divisi Verifikasi dan Ketaatan Lomba Mandiri Jogja Maratahon 2018, panitia baru mengetahui Nomor BIB F0435, yang tercatat atas nama Syldha Ichsania, ternyata dipakai oleh laki-laki setelah setelah meneliti foto pada saat finis dan bukti manual dari juri yang ada di garis finis.
Gandrasta menambahkan, saat pengumuman pemenang Mandiri Jogja Marathon 2018 dilangsungkan, Syldha ataupun pelari laki-laki yang memakai Nomor BIB F0435 tidak hadir. Oleh karena itu, panitia belum memberikan hadiah uang senilai Rp 3 juta kepada juara ketiga kategori 5K Open Female. ”Hadiah masih disimpan oleh panitia,” ujar Gandrasta dalam jawaban tertulis yang dikirim melalui e-mail, Senin (23/4/2018).
Gandrasta menyatakan, beberapa hari setelah lomba, panitia memutuskan mencoret nama Syldha sebagai juara ketiga 5K Open Female. Sebab, saat berkomunikasi dengan panitia melalui telepon dan e-mail, Syldha mengakui bahwa Nomor BIB miliknya ternyata dipakai oleh orang lain. Pemindahtanganan Nomor BIB itu dilakukan karena Syldha berhalangan untuk mengikuti Mandiri Jogja Marathon 2018.
”Syldha tidak mengangkat telepon saat hari lomba. Jadi, konfirmasi ini baru kami dapatkan pada hari Jumat, 20 April 2018,” ujar Gandrasta.
Gandrasta menyatakan, panitia Mandiri Jogja Marathon 2018 sebenarnya telah menetapkan larangan pemindahtanganan Nomor BIB. Selain untuk menjamin sportivitas lomba, larangan itu juga untuk menjaga keselamatan peserta karena Nomor BIB berkait dengan data medis peserta yang sangat penting. Meski begitu, panitia Mandiri Jogja Marathon juga mencatat masih banyak peserta yang melakukan pemindahtanganan Nomor BIB.
”Dalam catatan kami, ada 278 Nomor BIB perempuan (berawalan huruf F) yang dilarikan (digunakan) laki-laki di kategori 5K saja,” ujar Gandrasta.
Sementara itu, terkait masalah yang menimpa Galih Maharani, Gandrasta menyatakan, panitia sempat menduga Nomor BIB atas nama Galih digunakan oleh pelari laki-laki sehingga Galih pun terkena diskualifikasi. Namun, setelah pemeriksaan yang dilakukan kemudian, panitia menyadari dugaan tersebut salah. ”Jadi, Galih Maharani seharusnya tidak terkena diskualifikasi,” kata Gandrasta.
Dia menambahkan, panitia tengah melakukan verifikasi terhadap data Galih. Apabila verifikasi itu selesai, diskualifikasi terhadap Galih akan segera dicabut. ”Setelah verifikasi tuntas, Galih tentu bisa mendapatkan haknya,” tuturnya.
Menurut Gandrasta, panitia Mandiri Jogja Marathon 2018 siap menindaklanjuti seluruh pertanyaan atau gugatan terkait hasil lomba itu. Namun, dia juga menyebut, tindak lanjut atas masalah seperti ini harus dilakukan dengan teliti sehingga membutuhkan waktu.
”Seluruh gugatan adalah penting dan kami masukkan dalam daftar yang harus ditindaklanjuti satu per satu melalui proses investigasi yang teliti. Maka, butuh waktu untuk ini hingga seluruh podium terverifikasi,” kata Gandrasta.