MANCHESTER, SENIN - Meskipun telah menjadi juara, Manchester City tidak bisa bersantai menjalani laga-laga tersisa di Liga Inggris musim ini. Pep Guardiola, Manajer City yang mengaku tidak akan lagi ”bersahabat”, terus menuntut tinggi para pemainnya demi rekor-rekor baru.
Bagi Guardiola, masih ada banyak hal yang perlu dikejar City terlepas mereka telah dipastikan juara Liga Inggris. Tidak heran, mereka tampil ngotot dan trengginas ketika menjamu Swansea City di Stadion Etihad, Minggu (22/4/2018) malam WIB. City mencukur tamunya itu 5-0.
Guardiola ingin meninggalkan jejak sejarah hebat di Liga Inggris, serupa yang dilakukan Sir Alex Ferguson di Manchester United, Arsene Wenger di Arsenal, dan Jose Mourinho di Chelsea. Ya, Guardiola ingin karyanya di City terus dikenang.
”Harus selalu ada tujuan yang dikejar dalam berlaga. Jika target juara telah tercapai, apalagi motivasi (City) untuk berjuang? Ya, jadinya membuat gol, kemenangan, dan poin sebanyak mungkin,” tutur Guardiola.
Berkat kemenangan 5-0 yang menandai pesta perayaan juara City itu, mereka kian mendekati rekor poin tertinggi dalam sejarah Liga Inggris. Rekor 95 poin semusim kini dipegang Chelsea saat diasuh Mourinho pada musim 2004-2005. Jika memenangi seluruh laga tersisa, yaitu empat laga, City akan mengemas total 102 poin. Belum pernah ada klub di Liga Primer Inggris yang meraih poin di atas 100 dalam semusim. Saat ini, City mengemas 90 poin.
Selain itu, masih ada dua rekor lain yang bisa diraih City. Mereka hanya butuh dua kemenangan tambahan untuk mencatatkan rekor kemenangan terbanyak semusim. Rekor itu dipegang Chelsea di musim 2016-2017 dengan 30 kemenangan.
Agaknya tidak akan sulit pula City mengukir rekor lainnya, yaitu gol terbanyak semusim. Mereka hanya terpaut lima gol dari rekor milik Chelsea pada musim 2009-2010. ”Tim ini masih dapat terus berkembang. Setiap pemain di sini ingin dikenang sebagai bagian dari salah satu tim terhebat sepanjang masa di Liga Inggris,” ujar Kyle Walker, bek sayap City.
Selain mengejar sejumlah rekor, perhatian Guardiola tertuju ke musim depan. Ia mengatakan, tantangan mempertahankan gelar juara sangat berat. Dalam satu dekade terakhir, tidak ada tim di Liga Inggris yang bisa mempertahan gelar itu. ”Untuk itu, musim depan saya akan lebih menuntut ke pemain, menjadi tidak lagi bersahabat seperti sekarang. Saya harus lebih mengontrol mereka,” ujarnya menegaskan. (AP/AFP/BBC/JON)