HANOI, SELASA — Memasuki hari kedua Kejuaraan Federasi Karate Asia Tenggara (SEAKF) ke-7 Hanoi, Indonesia hanya mampu menambah 5 medali emas dari 19 medali emas yang diperebutkan dari kategori kadet, yunior, ataupun U-21.
Kejuaraan karate SEAKF ke-7 yang digelar di Bic Ninh Sport Complex, Hanoi, Vietnam, diikuti 7 negara anggota ASEAN. Indonesia sendiri menurunkan 56 karateka berikut sekitar 20 pelatih dan ofisial.
”Sebenarnya hari ini ada 12 karateka Indonesia yang lolos ke babak final. Yang bisa mempersembahkan medali emas hanya 5 karateka,” tutur Elrick Machrup, pimpinan kontingen Indonesia, Selasa (24/4/2018) malam.
Adapun kelima karateka Indonesia yang meraih medali emas itu yakni Bagus Yudha yang bertarung di kelas -68 kg untuk kategori yunior atau 16 tahun hingga 17 tahun.
Diikuti Halim yang bertarung di kelas -61 kg, Fahri Karomi untuk kelas -75 kg, Daniel Hutape pada kelas +84 kg, dan Arief Fadilla yang bertarung di kelas -84 kg. ”Keempat karateka kita ini bertanding pada kategori U-21,” kata Elrick.
Dengan perolehan 5 medali emas pada hari kedua, posisi Indonesia kini berada di urutan ke-2 dengan total 8 medali emas, 7 medali perak, dan 17 medali perunggu.
Itu artinya kontingen Indonesia jauh di bawah kontingen tuan rumah Vietnam yang sudah mengoleksi 21 medali emas, 15 medali perak,dan 29 medali perunggu.
Peringkat ketiga perolehan medali ditempati Malaysia yang baru memperoleh 5 medali emas, 10 medali perak, dan 10 medali perunggu. Posisi keempat diraih Thailand dengan 4 medali emas, 5 medali perak, dan 5 medali peruggu.
Diikuti Kamboja di posisi kelima dengan 1 medali perak dan 4 medali perunggu. Di bawah Kamboja adalah Laos dengan 4 medali perunggu, sementara Brunei Darussalam menempati juru kunci karena merupakan satu-satunya negara yang belum meraih satu medali pun.
SEAKF ke-7 Hanoi ini berlangsung mulai Senin (23/4) hingga Rabu besok. Di mana pada hari terakhir akan memperebutkan 17 medali emas di kategori senior. Indonesia bakal menurunkan 19 karateka untuk pertandingan hari terakhir besok.