WUHAN, SELASA Langkah berat dihadapi pebulu tangkis tunggal putra Indonesia pada Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2018 di Wuhan, China, yang dimulai pada Selasa (24/4/2018). Namun, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan tidak dibebani target tinggi. Sebab, dalam turnamen ini, mereka difokuskan untuk mematangkan persiapan tim jelang putaran final Piala Thomas dan Uber di Thailand, 20-27 Mei.
Sebagian besar pemain Indonesia yang diturunkan langsung masuk babak utama yang dimainkan pada Rabu ini. Mereka turun di 15 nomor pertandingan, terdiri atas empat ganda putra, tiga tunggal putra, tiga tunggal putri, tiga ganda campuran, dan dua pasang ganda putri.
Dari undian yang dilakukan, langkah yang dihadapi tiga tunggal putra menjadi yang paling sulit. Anthony, tunggal putra nomor satu Indonesia saat ini yang berada di peringkat ke-12 dunia, diprediksi lolos dari babak pertama menghadapi Niluka Karunaratne (Sri Lanka). Namun, di babak kedua, ia akan bertemu mantan pemain nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei, yang menjadi unggulan kelima.
Dua tunggal putra lain sudah harus menghadapi lawan tangguh di babak pertama. Jonatan Christie berjumpa tunggal putra Jepang berperingkat 16 dunia, Kazumasa Sakai. Keduanya baru satu kali bertemu, yakni di Korea Selatan Terbuka pada 16 September 2017. Saat itu, Jonatan yang kini menghuni peringkat 14 berhasil menaklukan Sakai lewat pertarungan ketat dalam tiga gim, 13-21, 21-16, 19-21.
Tunggal putra ketiga Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa, menghadapi undian paling berat karena langsung menghadapi unggulan kedua asal Korea Selatan, Son Wan-ho. Ihsan tampil bermodalkan dua kemenangan dalam dua pertemuan sebelumnya atas Son pada 2015. Namun, dua tahun terakhir, permainan Son berkembang pesat sehingga akan sulit dikalahkan.
Matangkan hasil latihan
Pelatih tunggal putra, Hendry Saputra, dalam pernyataan yang dikirim PBSI, Selasa (24/4), mengatakan, langkah tunggal putra Indonesia di kejuaraan ini memang sulit. Sebab, mereka harus bertemu pemain top dunia di babak awal.
Akan tetapi, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena PBSI tidak menetapkan target juara. Kejuaraan ini akan dijadikan sarana mematangkan persiapan pemain sebelum tampil di Piala Thomas-Uber bulan depan.
”Kami sudah melakukan persiapan Piala Thomas sejak lama, di kejuaraan kami ingin melihat hasil latihan tersebut. Apa saja yang perlu diperbaiki,” ujar Hendry.
Dari Wuhan, dua pasang ganda putra yang harus menjalani babak kualifikasi melangkah mulus ke babak utama. Pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, yang mulai dipasangkan kembali awal tahun ini, berhasil menundukkan ganda putra Brunei Darussalam, Ahmad Mahyuddin Haji Abas/Mohammad Fairie Syah Ruslan, 21-8, 21-15.
Adapun Angga Pratama/Rian Agung Saputra, pasangan lama yang sempat dipisah, tetapi kembali bermain bersama, menaklukkan ganda putra Singapura, Danny Bawa Chrisnanta/Yong Kai Terrry Hee, 21-19, 21-14.
Seperti Hendry, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan, empat pasang ganda putra juga tidak ditargetkan mencapai prestasi tertentu di Wuhan. ”Kami ingin lihat persiapan dan hasil latihan mereka untuk menilai siapa yang layak ikut Piala Thomas-Uber,” ucap Herry. (DRI)