Sejumlah cabang olahraga mulai melakukan uji tanding ke luar negeri untuk mengasah mental dan mematangkan taktik para atlet yang disiapkan untuk Asian Games 2018.
JAKARTA, KOMPAS Sejumlah pengurus cabang olahraga mulai memfokuskan agenda pemusatan pelatihan nasional ke arah pematangan mental bertanding para atlet. Salah satu caranya, cabang akan mengirim atlet-atletnya melakukan uji tanding di sejumlah kejuaraan di luar negeri. Pematangan mental ini menjadi persiapan terakhir menghadapi Asian Games Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September 2018.
Sejumlah cabang yang kini menjalani uji tanding di luar negeri adalah tinju ke Ukraina, gulat ke Bulgaria, karate ke Vietnam, dan taekwondo ke Korea Selatan. Uji tanding ini, selain untuk mematangkan mental, juga untuk mengasah taktik bertanding.
Cabang lain yang akan menjalani uji coba di luar negeri adalah bridge. Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB Gabsi) akan memberangkatkan 32 atlet pelatnas (17 putra dan 15 putri) ke tiga negara. Pertama, mereka akan ikut satu kejuaraan di Kusadasi, Turki, pada 17-27 Mei. Kemudian mengikuti kejuaraan di Albena, Bulgaria, pada 19 Juni-1 Juli. Terakhir, para atlet bridge akan mengikuti kejuaraan di Amerika Serikat, yakni di Nashville (5-8 Juli), Chicago (10-14 Juli), Sioux (16-22 Juli), dan Atlanta (25 Juli-5 Agustus).
”Setelah itu, pada 6 Agustus, rombongan kembali ke Indonesia untuk bersiap mengikuti Asian Games,” ujar Ketua Umum PB Gabsi Ekawahyu Kasih, di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Ekawahyu menegaskan, uji tanding itu sangat dibutuhkan untuk mengasah mental atlet agar lebih siap bertanding saat Asian Games. Apalagi, kejuaraan yang mereka ikuti di Eropa dan AS itu tergolong kejuaraan kelas satu di dunia bridge. ”Kalau terus latihan tanpa bertanding, itu tidak baik untuk mental mereka,” katanya.
Tujuan serupa juga menjadi target cabang lainnya, termasuk taekwondo yang mengirimkan 12 atlet kyorugi (tarung) dan 10 atlet poomsae (jurus) ke Korea Selatan. ”Kami ingin atlet kyorugi dimatangkan dengan pertandingan. Pengalaman akan membuat taktik, teknik, dan mental mereka kian baik. PBTI menargetkan dua emas di Asian Games, atau satu emas lebih banyak dari target pemerintah,” kata Zulkifli Tanjung, Ketua Harian PBTI (Kompas, 23 April 2018).
Seleksi akhir
Di sisi lain, uji tanding juga akan menjadi salah satu bagian penilaian terakhir guna menentukan skuad utama yang akan berlaga di Asian Games. Seleksi terakhir akan dilakukan pada 28 Mei sepulang rombongan dari Turki. ”Nantinya, skuad pelatnas akan diciutkan dari 32 atlet menjadi 24 atlet (13 putra dan 11 putri),” ujar Ekawahyu.
Koordinator pelatnas bridge sekaligus Ketua Harian PB Gabsi Handoyo Susanto mengatakan, ada tiga komponen utama yang dinilai dari atlet-atlet yang ada di pelatnas, yakni teknik 70 persen, disiplin 20 persen, dan motivasi 10 persen. Berdasarkan hasil penilaian pertama pada 13 April, akumulasi hasil capaian rata-rata atlet putra 80-88 persen, sedangkan putri 75-87 persen. Adapun target rata-rata putra harus mencapai minimal 93 persen, sedangkan putri 86 persen.
”Target itu diharapkan bisa tercapai dalam kurang lebih 100 hari masa persiapan jelang Asian Games, termasuk dalam masa uji tanding,” ujar Handoyo.
PB Gabsi menargetkan minimal meraih dua emas dari enam nomor di Asian Games.
Promosi
Terkait dengan promosi Asian Games, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, Senin lalu, mengatakan, sosialisasi ke masyarakat belum optimal. Tak sedikit warga yang belum tahu dengan ajang tersebut, termasuk warga di Jakarta. Sebagian lagi, warga justru menganggap ajang itu sama dengan SEA Games.
Atas dasar itu, lanjut Gatot, Kemenpora bersama pihak terkait akan berupaya seoptimal mungkin meningkatkan promosi Asian Games 2018 selama waktu tersisa. Salah satu caranya, Kemenpora akan mempromosikan Asian Games 2018 di sela pelaksanaan nonton bareng Piala Dunia 2018 di Kantor Kemenpora. (DRI)