JAKARTA, KOMPAS - Pecatur Indonesia Novendra Priasmoro langsung merebut kemenangan perdana pada babak pertama Turnamen Japfa Grand Master dan Woman Grand Master 2018, Rabu (25/4/2018) di Solo, Jawa Tengah. Pada turnamen Grand Master, empat dari enam laga yang digelar berakhir dengan remis.
Pada turnamen Grand Master, terdapat 11 pecatur pria dan satu pecatur wanita, yaitu Medina Warda Aulia. Enam peserta berasal dari luar negeri dan sisanya dari dalam negeri. Turnamen Woman Grand Master diikuti 12 pecatur wanita, enam dari luar negeri dan enam dari Indonesia.
Sebagian besar pecatur pria dari luar negeri bergelar Grand Master (GM). Sementara gelar pecatur perempuan luar negeri bervariasi dari Woman International Master (WIM), International Master (IM), dan Woman Grand Master.
Fide Master Novendra yang baru saja menjuarai turnamen Bangkok Terbuka bermain agresif untuk menekan GM Jayson Gonzales dari Filipina. Novendra yang memegang buah catur putih berinisiatif terus menekan dan memaksakan pertukaran perwira demi meraih posisi yang lebih baik.
Menjelang akhir laga, Novendra memiliki tiga bidak dan satu kuda. Adapun Gonzales hanya memiliki satu kuda dan satu bidak. Dua bidak Novendra sudah mendekati garis pertahanan lawan dan siap berubah menjadi menteri. Pada saat itu, Gonzales menyerah.
”Pembukaan saya sempat salah, tetapi Gonzales justru melakukan kesalahan dengan menukar benteng dengan gajah. Setelah itu, dia terus melakukan kesalahan sehingga memudahkan saya unggul posisi dan kualitas,” kata Novendra.
Menurut Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), Novendra bermain taktis dan mengoptimalkan keunggulan sampai berbuah kemenangan.
Pada laga lainnya, GM Ma Qun dari China mengalahkan pecatur Indonesia, IM Muhamad Lutfi Ali. Empat laga lainnya berakhir dengan remis.
Bibit pecatur
Rahmat Indrajaya, Corporate Affairs Director PT Japfa Comfeed, selaku sponsor utama, mengatakan, pihaknya menggelar turnamen di Solo untuk menggairahkan kembali olahraga catur di daerah.
”Kami berharap setiap daerah di Indonesia memiliki pecatur andal,” kata Rahmat.
Ketua Umum Percasi Utut Adianto mengatakan, Percasi kekurangan suplai pecatur andal dari daerah. Karena itu, pihaknya berharap setiap daerah menghasilkan pecatur muda yang andal.
”Saya juga berharap banyak warga Solo yang tertarik masuk ke klub catur sehingga banyak Grand Master baru lahir dari Solo,” kata FX Hadi Rudyatmo, Wali Kota Solo. (ECA)