WUHAN, KAMIS - Tim putra Indonesia menelan pil pahit dengan tersingkirnya empat pasangan ganda dan dua pemain tunggal pada babak kedua Kejuaraan Asia Bulu Tangkis di Wuhan, China, 24-29 April. Hasil kejuaraan ini menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi tim ”Merah Putih” menjelang pertarungan pada Piala Thomas, Mei mendatang.
Untuk bersaing pada Kejuaraan Asia Bulu Tangkis, Indonesia mengirimkan empat dari lima pasangan ganda putra pelatnas utama PBSI. Hanya pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang absen dalam kejuaraan ini karena Marcus baru melangsungkan pernikahan pada 14 April.
Tampil sebagai unggulan ketujuh, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kalah dari ganda Jepang non-unggulan, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, 16-21, 21-16, 13-21. Selanjutnya, ganda putra Berry Anggriawan/Hardianto takluk dari ganda Malaysia, Goh V Siem/Tan Wee Kiong, 16-21, 18-21. Ganda senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menyerah dari unggulan kelima Taiwan, Lee Jhe-Huei/Lee Yang, 18-21, 21-18, 16-21. Adapun Angga Pratama/Rian Agung Saputro terpaksa mundur dari laga melawan Huang Kaixiang/Wang Yilyu (China) karena Angga mengalami cedera engkel kanan.
”Dari kekalahan ini, kami harus mengambil sisi positifnya bahwa nanti di Piala Thomas kami dapat tampil lebih baik lagi. Tekanan dan atmosfer pada kejuaraan beregu Piala Thomas berbeda dengan ajang individu. Mudah-mudahan mereka yang kalah pada Kejuaraan Asia dapat memiliki motivasi untuk tampil lebih baik di Piala Thomas,” kata pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi, di Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Sebulan menjelang Piala Thomas, menurut Herry, tim ganda putra perlu melakukan banyak pembenahan. Untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya, tim putra absen dari turnamen di Selandia Baru dan Australia. Mereka akan fokus berlatih, khususnya memperkuat otot tangan dan mengatur strategi.
Pukulan telak
Kekalahan Fajar/Rian dari Endo/Watanabe merupakan pukulan telak bagi Indonesia. Secara peringkat, Fajar/Rian di urutan ke-10 dunia paling mendekati peringkat Kevin/Marcus sebagai ganda nomor satu dunia. Oleh karena itu, Fajar/Rian disiapkan jadi pelapis ”Minions”, panggilan Kevin/Marcus.
Fajar/Rian merupakan juara Malaysia Masters, Januari lalu. Setelah memenangi laga final di Kuala Lumpur, melawan ganda tuan rumah Goh V Siem/Tan Wee Kiong (14-21, 24-22, 21-13), Fajar/Rian hanya dapat menembus laga babak pertama Indonesia Masters. Setelah menjadi finalis Jerman Terbuka, Fajar/Rian tersingkir pada babak pertama All England.
Herry menuturkan, penampilan Fajar/Rian belum konsisten. ”Fajar/Rian masih kurang memiliki kepercayaan terhadap kemampuan bermain mereka sendiri. Mereka cepat panik, kurang tenang. Akhirnya, permainan malah naik-turun,” kata Herry.
Di tunggal putra, semua wakil Indonesia juga berguguran. Anthony Sinisuka Ginting kalah dari Lee Chong Wei (Malaysia), 21-16, 9-21, 11-21. Jonatan Christie tak mampu mengatasi Ng Ka Long Angus (Hong Kong), 19-21, 21-12, 15-21. Di babak pertama, Ihsan Maulana Mustofa tunduk dari unggulan kedua Korea Selatan, Son Wan-ho, 17-21, 10-21.
Anthony mengatakan, kondisi kakinya yang cedera cukup mengganggu. ”Ketika masuk lapangan, saya berusaha tidak merasakan sakit dan tidak mengingat cedera. Namun, itu mempengaruhi penampilan. Saya jadi ragu-ragu melangkah jauh,” ujar Anthony, dikutip dari laman PBSI.
Pada nomor ganda putri, Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara untuk ketiga kalinya mengalahkan pasangan nomor satu dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan, 21-10, 21-18. Sementara Greysia Polii/Apriyani Rahayu menghentikan langkah Ha Na-baek/Yu Rim-lee (Korsel), 21-12, 17-21, 21-13. Mereka akan menjalani laga perempat final, Jumat ini. (DNA)