BANJARMASIN, KOMPAS - Barito Putera menyempurnakan perayaan hari jadinya dengan kemenangan. Pada pertandingan pekan keenam Go-Jek Liga 1 musim 2018 di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (28/4/2018) malam, Barito mengalahkan Bhayangkara FC dengan skor 3-1.
Kemenangan atas Bhayangkara yang disaksikan 5.437 penonton itu menjadi kado manis bagi Barito yang merayakan ulang tahun pada bulan April ini. Tepatnya, pada 21 April lalu, klub kebanggaan masyarakat Kalsel tersebut genap berusia 30 tahun. Barito Putera didirikan pada 1988.
Sebelum pertandingan dimulai, seisi Stadion 17 Mei diajak mengheningkan cipta untuk mengenang mendiang Abdussamad Sulaiman HB, tokoh pendiri klub Barito Putera. Sulaiman HB adalah ayah dari Hasnuryadi Sulaiman, manajer tim Barito saat ini.
Barito yang memperagakan permainan menyerang membuka keunggulan pada menit ke-15 melalui Douglas Ricardo Packer. Bola sundulan Packer menyambut umpan silang Rizky Pora gagal dihalau Panggih Prio, kiper Bhayangkara.
Pada menit ke-22, mantan pemain Juventus itu kembali menjadi momok bagi tim tamu. Bola tendangan kaki kiri Packer dari luar kotak penalti meluncur deras masuk ke dalam gawang Bhayangkara.
Tim tamu memberi tekanan setelah ketinggalan dua gol itu. Asa memperkecil ketertinggalan muncul setelah wasit Novari Ikhsan menunjuk titik putih akibat pemain Barito menyentuh bola di kotak penalti. Namun, Paulo Sergio yang maju sebagai eksekutor gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Tendangannya melebar ke sisi gawang Barito.
Upaya dari Nikola Komazec untuk memecah kebuntuan pada babak pertama juga belum berhasil. Tendangan keras pertamanya dari luar kotak penalti masih mampu diblok Adhitya Harlan, kiper Barito. Kemudian, tendangan keduanya masih membentur tiang gawang.
Pada babak kedua, ”Laskar Antasari” mampu memperbesar keunggulan melalui Paulo Sitanggang. Sontekan Paulo pada menit ke-57 gagal dihalau Panggih. Tim tamu baru bisa memperkecil kedudukan di pengujung babak kedua melalui gol Herman Dzumafo pada menit ke-90+2.
Serangan efektif
Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy mengakui, pertandingan di kandang Barito memang selalu sulit. Apalagi, pada pertandingan kali ini Barito menampilkan serangan yang efektif, sedangkan Bhayangkara lalai dalam bertahan.
”Pemain kami banyak melakukan kesalahan di babak pertama. Di babak kedua, kami bermain lebih baik, tetapi masih saja melakukan kesalahan. Banyak peluang gagal diselesaikan dengan baik,” tutur pelatih berkebangsaan Inggris ini.
Pelatih Barito Putera Jacksen F Tiago bangga dengan hasil yang diperoleh timnya. Barito bermain lebih baik dari pertandingan sebelumnya. ”Ini kesempurnaan permainan Barito. Para pemain bisa memahami dengan baik permainan Bhayangkara,” katanya.
Pada laga lain, Sriwijaya FC bermain imbang tanpa gol saat menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. (JUM)