”Dia memang bintang. Tidak setiap sepuluh tahun lahir atlet seperti dia.” Pujian bagi Purnomo itu datang dari Awang Papilaya, pelatih yang akan memimpin regu mini Indonesia ke kejuaraan atletik di ajang Asian Games IX, New Delhi, India, 19 November-4 Desember 1982 (Kompas, Rabu, 10/10/1982, hlm 10).
Pria kelahiran Ajibarang, 12 Juli 1962, yang tampil pertama kali di ajang internasional pada kejuaraan ASEAN II di Kuala Lumpur, Malaysia, awal November 1982, itu menyabet emas di nomor lari 100 meter dengan catatan waktu 10,60 detik. Sebelumnya pada pertengahan Juni 1982, di kejuaraan terbuka Jawa Barat di Bandung, ia menaklukkan sprinter kawakan Jeffrey Matahelemual di nomor lari 100 meter dalam waktu 10,8 detik. Dan, pada kejuaraan nasional di Jakarta, September 1982, ia mendapat dua medali emas di nomor lari 100 meter (10,67 detik) dan 200 meter (21,87 detik).
Di Kejuaraan Atletik seri ke-3 sirkuit se-Jawa di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, 27 Maret 1983, Purnomo menumbangkan rekor nasional lari 100 meter putra yang dipegang Sarengat selama 21 tahun sejak 1962. Purnomo mencatat waktu 10,39 detik atau 0,01 detik lebih cepat dari rekornas Sarengat 10,40 detik.
Prestasi ini membuatnya dipilih PB PASI ikut dalam kontingen Indonesia untuk Olimpiade Los Angeles, AS, Juli 1984, bersama empat atlet atletik lain, Kardiono (Jateng), Christian (Sulut), Ernawan (Jabar), dan Emma Tahapary (DKI Jakarta). Indonesia berlomba dalam 100-200 meter putra (Purnomo), 4 x 100 meter putra (Purnomo, Kardiono, Christian, Ernawan) serta 400 meter putri (Emma Tahapary).
Meski PB PASI hanya menjadikan arena Olimpiade sebagai uji coba, Purnomo berhasil melaju ke semifinal di nomor 100 meter Olimpiade Los Angeles, Jumat (3/8/1984). Di semifinal, Sabtu (4/8/1984), Purnomo, satu-satunya wakil Asia, mencatat 10,51 detik dan menempati posisi ke-8 seri pertama, bersaing dengan juara Olimpiade Moskwa 1980, Allan Wells (Inggris), dan favorit Carl Lewis (AS). Dilihat dari catatan waktu semua peserta semifinal, Purnomo di peringkat ke-11 dari 16 terbaik dunia. Prestasi ini belum pernah dilakukan atlet atletik Indonesia lainnya.