SOLO, KOMPAS Pecatur Amerika Serikat, Grand Master Timur Gareyev, menjuarai Turnamen Grandmaster dan Woman Grandmaster Japfa 2018 kategori terbuka yang berakhir Selasa (1/5/2018) di Solo. Pada kategori perempuan, Woman Grand Master Keti Tsatsalashvili dari Georgia menjadi juara.
Gareyev memastikan diri menjadi juara seusai mengalahkan GM Susanto Megaranto (Indonesia) pada babak ke-11. Dengan kemenangan itu, Gareyev mengumpulkan 8,5 poin dan melewati GM Ma Qun dari China di posisi kedua dengan 8,0 poin.
Sebelum bertanding, Gareyev sudah mencanangkan harus memenangi laga terakhir. Oleh karena itu, Gareyev tidak mau bermain remis meskipun beberapa kali Susanto mengimbangi dan mengunci posisi pecatur yang jago bermain catur buta itu.
Laga berlangsung sampai langkah ke-90 dan waktu tersisa kurang dari 1 menit saat Susanto akhirnya menyerah.
”Turnamen ini sangat berat karena banyak grand master yang bermain dengan sangat kuat. Para pecatur muda Indonesia juga bermain dengan bagus, terutama Novendra Priasmoro yang baru saja menjuarai Bangkok Terbuka,” kata Gareyev.
Posisi ketiga dan keempat kategori terbuka ditempati GM Anton Demchenko (Rusia) dan Fide Master (FM) Novendra. Pada turnamen itu, Novendra menambah 10,2 poin pada ratingnya.
”Hasil ini kurang sesuai keinginan karena saya ingin mendapatkan norma GM, tetapi gagal. Setidaknya saya bisa menambah rating,” kata Novendra.
Pecatur Indonesia, FM Yoseph Theolifus Taher, menjadi pecatur yang menambah rating paling banyak, 33,2 poin. Dengan tambahan itu, Yoseph berhak naik gelar menjadi International Master karena ratingnya menjadi 2408 pada Juni.
Pada kategori perempuan, WGM Keti Tsatsalashvili memastikan gelar juara setelah mengalahkan Woman Fide Master Retno Wijayanti dari Indonesia. Tsatsalashvili mengumpulkan 8,5 poin dan mengungguli WGM Janelle Mae Frayna dari Filipina di posisi kedua dengan 7,5 poin dan WIM Chelsie Monica Sihite (Indonesia) di posisi ketiga dengan 6,5 poin.
”Saya tidak menyangka dapat menjadi juara. Lawan-lawan yang saya hadapi sangat berat. Para pecatur Indonesia juga sangat tangguh. Mereka memiliki persiapan yang bagus. Namun, saya suka berada di Indonesia. Makanannya enak, masyarakatnya ramah, dan suhunya hangat,” kata Tsatsalashvili.
Chelsie menjadi pengumpul tambahan rating terbanyak, yaitu 26,6 poin. Tambahan rating itu sangat diperlukan untuk membantu Chelsie mengejar gelar WGM.
”Para pecatur Indonesia menambah poin rating yang cukup banyak dan mendapat pengalaman bertanding yang berharga. Rating yang mencapai 2500 adalah salah satu syarat untuk menjadi grand master,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Percasi. (ECA)