BARCELONA, SELASA Tak ada kata istirahat dalam agenda Rafael Nadal saat digelar turnamen di lapangan tanah liat. Persaingan yang berlangsung sejak April hingga puncaknya di Perancis Terbuka, 28 Mei-10 Juni, menjadi kesempatan bagi Nadal untuk menunjukkan dominasi di arena tenis.
Petenis Spanyol itu telah tampil dalam tiga kejuaraan sejak awal April dan akan melanjutkan perjalanannya dalam turnamen- turnamen besar. Setelah tampil dalam kejuaraan Piala Davis, ATP Masters 1000 Monte Carlo dan ATP 500 Barcelona, Nadal akan tampil pada dua ATP Masters 1000 berikutnya, di Madrid (6-13 Mei) dan Roma (13-20 Mei).
Penampilannya di Perancis Terbuka akan menjadi usahanya meraih gelar juara ke-11, seperti yang dicapai di Monte Carlo dan Barcelona. ”Saat ini menjadi momen dalam setahun ketika saya bisa menikmati bertanding dari hari ke hari. Saya akan berpikir tentang istirahat setelah Perancis Terbuka dan Wimbledon,” kata Nadal, Selasa (1/5/2018), di Barcelona, Spanyol.
Meskipun baru pulih dari cedera pinggul kanan, Nadal, seperti disebutkan dalam www.tennis.com, tak khawatir bahwa dia akan terlalu banyak bertanding. Kebiasaan berlatih di lapangan tanah liat sejak kecil serta gaya bermain yang mengandalkan pukulan heavy top spin membuatnya selalu merasa nyaman saat bertanding di lapangan tersebut.
Gelar juara ke-11 yang diraih di Barcelona, pekan lalu, membuatnya memperpanjang berbagai rekor di lapangan yang terbuat dari serpihan batu bata itu. Sebanyak 55 gelar juara mempertegas statusnya sebagai ”Raja Lapangan Tanah Liat”.
”Tentu saja saya senang meraih kemenangan demi kemenangan karena tak mudah untuk meraihnya. Apalagi, dalam persaingan tingkat tinggi,” katanya.
Persentase kemenangan, 91,9 persen, mempertahankan posisinya sebagai petenis dengan persentase kemenangan terbesar. Dia menjadi petenis keempat dengan 400 kemenangan dalam sejarah ATP World Tour sejak 1973. Nadal berada di bawah Guillermo Vilas (Argentina) dengan 659 kemenangan, Manuel Orantes (Spanyol/502), dan Thomas Muster (Austria/422).
”Untuk menang di tanah liat, Anda harus sering berlatih memosisikan diri dengan benar untuk menghasilkan poin. Nadal telah bekerja keras untuk mengembangkan backhand dan pukulan silang. Pukulan-pukulan itu tidak hanya menghasilkan winner, tetapi juga membuatnya bisa menyerang dalam posisi bertahan,” tutur Bjorn Borg dalam laman resmi Asosiasi Tenis Profesional (ATP). Borg, yang tampil di arena profesional pada tahun 1973-1983, mengumpulkan 30 gelar juara di tanah liat, termasuk enam dari Perancis Terbuka.
Azarenka di tanah liat
Juara tunggal putri Australia Terbuka 2012 dan 2013, Victoria Azarenka, memastikan akan ikut bersaing dalam turnamen lapangan tanah liat di Eropa. Melalui akun Twitter-nya, petenis Belarus itu mengumumkan dalam perjalanan menuju Eropa bersama putranya, Leo.
Azarenka, yang baru tampil pada WTA Premier Indian Wells dan Miami tahun 2018, akan tampil di Madrid, tetapi belum menyebut turnamen lain. Sejak pertengahan 2017, dia menghadapi masalah hak asuh putranya hingga kesulitan mengikuti turnamen. Seperti tahun 2018, Azarenka pun hanya tampil dalam dua turnamen pada 2017. (IYA)