Jakarta, Kompas - Setelah melalui proses pembangunan selama dua tahun, akhirnya velodrome Jakarta menjalani proses pengujian untuk sertifikasi atau homologation oleh Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI).
Iwan Takwin, Manajer Proyek Velodrome Jakarta PT Jakarta Propertindo, Kamis (3/5/2018), menjelaskan proses homologation Kamis kemarin menghadirkan Erik Weispfenn dari UCI dan Ralph Schumann dari arsitek pembuat velodrome.
Dalam proses homologation itu, Erik ingin melihat apakah semua material yang dipergunakan untuk membangun velodrome di Jakarta serta segala hal yang berhubungan dengan velodrome memenuhi semua persyaratan UCI. Apakah semua sudah memenuhi standar UCI.
"Jadi Erik tadi naik motor untuk menguji lintasan. Ia menjajal sendiri lintasan. Itu hal yang sangat penting," terang Iwan.
Bahkan Erik juga melihat langsung lima pebalap Indonesia yang menjajal trek. Ia menyuruh pebalap Indonesia untuk melintas naik turun di trek, menjajal tikungan naik, hingga meminta para pebalap untuk mengayuh lebih cepat.
Lintasan velodrome tertutup sepanjang 250 meter itu, saat dilalukan proses homologation sudah diberi warna, yaitu warna biru yang membatasi trek dengan reling, lalu hitam, merah, dan biru yang menandai area balap.
Erik Weispfennig, delegasi teknik disiplin trek UCI menjelaskan ia juga berkeliling ke seluruh velodrome. Ia melihat semua fasilitas di dalam velodrome. Ia melihat tata cahaya yang dipasang dan menyalakannya. Ia mengecek material yang dipakai untuk membangun velodrome.
Menurut Erik, semua material sudah bagus dan memenuhi syarat atau standar UCI. Erik hanya mengingatkan, saat ujicob atau saat pelaksanaan Asian Games nanti yang perlu diperhatikan adalah cara memperbaiki lintasan yang rusak saat ada crash atau insiden pebalap.
"Saya juga memberitahu cara-cara bagaimana memperbaiki trek yang rusak supaya tetap memenuhi standar UCI. Sangat teknis," ujar Erik yang juga mantan juara dunia trek nomor madison itu.
Dengan situasi Indonesia yang adalah daerah khatulistiwa sehingga memiliki kelembapan tinggi, Erik sempat memantau alat pengontrol kelembapan. "Tadi alat menunjukkan kelembapan di dalam velodrome 50 persen. Ini sangat krusial. Masalah kelembapan. Saya mengingatkan supaya terus menjaga kelembapan di kisaran 50 persen dan maksimal 70 persen," ujar Erik.
Setelah proses homologation ini, Erik menerangkan, ia akan membawa seluruh hasil pengetesan dan pengecekan dia ke UCI. "UCI yang berwenang memutuskan. Saya memotret banyak dan juga membuat video Velodrome Jakarta. Dalam waktu dekat akan terbit sertifikatny," ujar Iwan.
Erik menambahkan, ia juga sempat berdiskusi dengan para pebalap Indonesia setelah menjajal trek. "Mereka bahagia sekarang memiliki velodrome tertutup berstandar internasional. Trek sangat mulus dan tidak ada gelombang. Mereka juga lebih berani menjajal kecepatan tinggi. Satu lagi, mereka menyukai tikungan lintasan Velodrome Jakarta yang membuat mereka berani melaju kencang," ujar Erik.
Erik menyatakan, ia puas dengan pengecekan hari ini. "Setiap velodrome punya karakter masing-masing. Saya puas dengan pengecekan hari ini," ujar Erik.
Setelah proses hari ini, Iwan melanjutkan, Jakpro melalui kontraktor utama PT Wijaya Karya masih akan memasang rubber atau karpet di dalam in field atau lapangan. Selain itu juga menyelesaikan lansekap dan pembetulan kecil-kecil.