JAKARTA, KOMPAS Liga Kompas-Gramedia U-14 musim 2018-2019 akan diramaikan lima pendatang baru, salah satunya Sekolah Sepak Bola Benteng Muda Tangerang. SSB yang menanti tujuh tahun untuk bermain di kompetisi LKG U-14 itu lolos dari play off, Minggu (6/5/2018), di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Pelukan, pekik kegembiraan, bahkan tangis haru, menyambut kelolosan Benteng Muda ke LKG U-14 musim 2018-2019. Itu terjadi seusai mereka mengalahkan Talenta Muda FU-15, 2-0, dalam laga play off bertajuk ”derbi Tangerang”, Minggu, di Ciracas.
Kedua tim sama-sama tampil ngotot sejak menit pertama. Namun, dua gol Benteng Muda yang dicetak Fachrial Samudra dan Tegar Andrie Shevanton menjadi pembeda di laga tersebut.
”Hari ini, anak-anak angkatan 2004 menciptakan sejarah. Setelah begitu lama menanti, kami akhirnya bisa tampil di kompetisi LKG (musim 2018-2019). Ini terjadi berkat kejelian pelatih dan dukungan kuat orangtua (pemain),” ujar Manajer Benteng Muda Kandiyunus, gembira.
Tim yang bermarkas di Kota Tangerang itu tercatat telah berkali-kali mengikuti play off LKG U-14 sejak musim 2011. Kali ini, mereka lolos ke musim kompetisi penuh berkat persiapan matang. Benteng Muda tidak terkalahkan sejak fase penyisihan grup.
Sutarmo, Pelatih Benteng Muda, mengungkapkan resep keberhasilan timnya lolos dari play off dan mengalahkan Talenta Muda, peserta LKG U-14 musim lalu. Ia berkata, kerja keras serta kedisiplinan menjadi kuncinya.
”Saya meminta para pemain bertahan untuk terus menempel para penyerang sayap lawan. Mereka sangat berbahaya. Instruksi itu benar-benar dijalankan di lapangan. Penyerang lawan menjadi tidak leluasa bergerak,” tutur Sutarmo seusai laga itu.
Selain Benteng Muda, ada empat SSB lain yang lolos ke LKG U-14 musim baru. Mereka adalah Salfas Soccer, Big Stars Babek FA, Bina Taruna Cibubur, dan Astam. Keempatnya juga merupakan tim pendatang baru yang belum pernah lolos ke kompetisi reguler di LKG U-14.
Pada pekan penentu di play off kemarin, Big Stars dipaksa bekerja ekstrakeras setelah lawannya, Persira Rajeg, menahan imbang 0-0 hingga selesainya waktu normal. Di babak tambahan, Big Stars mengungguli Persira lewat gol dua pemainnya, Zikri Taulany dan Rifqi Nur Fauzi.
Tim pelatih dan pendukung SSB asal Cilincing, Jakarta Utara, itu pun berteriak histeris begitu wasit membunyikan peluit untuk terakhir kali di laga tersebut. Para pemain dan pelatih kepala, Bonni Syafrudin Wijaya, disambut bak juara oleh pendukungnya.
Bonni, pelatih yang pernah mengantarkan Bina Taruna (BT) Jakarta Timur menjadi juara LKG U-14 pada musim 2016-2017,
terlihat sangat emosional saat
disambut hangat para orangtua pemain. Ia merasa sangat senang mengantarkan tim barunya tersebut lolos ke LKG U-14.
Serupa Benteng Muda, Big Stars tampil menggebu-gebu dan tidak terkalahkan sejak fase penyisihan grup. ”Semangat juang anak-anak untuk lolos sangat besar. Itu karena kami ingin tampil di LKG, kompetisi (usia dini) yang paling bagus,” ujar Bonni. (JON)