PB PASI menaruh harapan kepada tim estafet putra untuk menyumbang medali pada Asian Games 2018. Hal itu diyakini bisa terwujud melihat perkembangan positif mereka.
JAKARTA, KOMPAS Kendati akan menghadapi lawan-lawan tangguh, cabang atletik optimistis bisa menyumbang setidaknya satu medali dari nomor estafet 4 x 100 meter putra pada Asian Games 2018. Keyakinan itu kian mencuat setelah hasil cukup positif yang diraih atlet pelatnas selama uji tanding di Amerika Serikat, 1 April-30 April.
Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengirim 11 dari 14 atlet pelatnas ke Amerika Serikat. Tiga atlet lain tidak bergabung karena masalah visa dan ada pula yang uji tanding di tempat berbeda. Pelari 100 meter dan estafet 4 x 100 meter, Yaspi Boby, tidak ikut karena masalah visa, sementara atlet lari jarak jauh Agus Prayogo dan atlet jalan cepat Hendro Yap ikut uji tanding di negara lain.
Selama sebulan di ”Negeri Paman Sam”, tim atletik Indonesia ikut tiga kejuaraan, yakni Mt Sac Relays 2018 di California pada 19-21 April, UCLA 2018 di California pada 14 April, dan Sam Adams Combined Events Invitational 2018 tanggal 6-7 April di California.
Menurut tim pelatih, para atlet Indonesia memperoleh hasil cukup baik. Lebih-lebih yang diraih anggota estafet 4 x 100 meter putra, yang terdiri dari Lalu Muhammad Zohri, Bayu Kertanegara, Eko Rimbawan, dan Ahmad Fadlin.
Di Mt Sac Relays, Lalu meraih perak pada nomor 100 meter putra dengan waktu 10,33 detik. Sementara tim estafet Indonesia meraih perunggu pada nomor 4 x 100 meter putra dengan waktu 39,53 detik.
Di UCLA, Lalu menyabet emas pada nomor 100 meter putra dengan waktu 10,36 detik. Demikian tim estafet, mereka juga menyabet emas dengan waktu 39,40 detik.
Adapun di Sam Adams, para anggota tim estafet mendominasi peringkat tertinggi di nomor 100 meter putra. Lalu di urutan pertama dengan waktu 10,56 detik, Eko di peringkat kedua dengan waktu 10,66 detik, dan Bayu di peringkat ketiga dengan waktu 10,83 detik.
Pelatih estafet putra, Eni Nuraeni, di Jakarta, Senin (7/5/2018), mengatakan, Mt Sac Relays tergolong kejuaraan prestisius di AS karena diikuti para pelari profesional. Bahkan, ada pula atlet negara pesaing Indonesia pada Asian Games nanti, seperti Jepang dan Korea Selatan.
”Rentetan hasil positif di AS menambah kepercayaan diri kami untuk meraih minimal satu medali dari estafet putra pada Asian Games 2018,” ujarnya.
Yakin capai target
PB PASI menargetkan tim estafet putra bisa mencapai catatan waktu 38 detik. Akan tetapi, hingga kini mereka belum bisa mencapainya. Perolehan waktu terbaik mereka adalah 39,05 detik, yang dibuat pada SEA Games 2017. Saat uji coba kejuaraan Asian Games pada Februari lalu, catatan waktu mereka 39,07 detik.
Saat Asian Games 2014, untuk meraih perunggu, tim estafet putra Hong Kong bisa mencapai waktu 38,93 detik. ”Di AS kemarin, kami tak maksimal karena Boby tidak ikut. Dengan waktu tiga bulan lagi sebelum Asian Games, kami tetap yakin bisa mencapai waktu 38 detik. Kita ada kesempatan memperbaikinya pada Korsel Terbuka 16-17 Juni nanti,” kata Eni.
Lalu menyampaikan keyakinan serupa. Menurut atlet asal NTB itu, hasil di AS membuat para atlet kian percaya diri. Suasana itu jadi modal untuk terus berusaha memperbaiki catatan waktu mereka. ”Kesempatan masih ada tiga bulan. Kami yakin bisa memperbaiki catatan waktu kami,” ujarnya. (DRI)