Barcelona mendekati sejarah sebagai tim pertama yang meraih status ”invincible” alias tidak terkalahkan pada era modern Liga Spanyol. Hasil imbang di ”el clasico” memuluskan ambisi itu.
BARCELONA, SENIN Barcelona berpeluang menutup musim ini dengan jejak harum yang sulit ditandingi tim lainnya pada era modern Liga Spanyol. Mereka kian mendekati gelar ”invincible” alias tidak terkalahkan setelah bermain 2-2 dengan Real Madrid dalam laga panas el clasico di Stadion Camp Nou, Senin (7/5/2018) dini hari WIB.
Dengan hasil itu, Barca memperpanjang rekor tak terkalahkan di Liga Spanyol jadi 42 laga atau sejak April musim lalu. Itu membuat Barca mematahkan rekor Real Sociedad yang tak terkalahkan di 38 laga musim 1978-1979 hingga musim 1979-1980.
Namun, Barca masih memiliki kans besar mengukir rekor lainnya yang tidak mampu ditorehkan Sociedad. Rekor itu adalah tidak terkalahkan dalam satu musim penuh. Terakhir kalinya rekor invincible semusim itu diukir pada musim 1931-1932, yaitu oleh Real Madrid.
Ketika itu, Liga Spanyol belum seberat sekarang karena hanya diikuti 10 tim dengan total 18 laga dalam semusim. Saat ini, jumlah peserta liga itu meningkat dua kali lipat, yaitu 20 tim.
Tak ayal, meraih status tidak terkalahkan pada era saat ini lebih sulit dari masa lalu. Barca pun bakal sejajar dengan klub-klub seperti Arsenal, AC Milan, dan Juventus yang pernah mengukir status invincible itu. Guna meraih itu, Barca perlu menghindari kekalahan di tiga laga tersisa musim ini, yaitu melawan Villarreal, Levante, dan Real Sociedad.
”Kami sangat senang dengan apa yang telah dicapai (Pelatih Barcelona Ernesto Valverde) dan para pemain. Saat Sergi Roberto dikartu merah (pada laga el clasico), saya sempat khawatir (rekor tidak terkalahkan bakal terhenti). Namun, itu tidak terjadi,” kata Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu, seusai laga Barca kontra Real Madrid.
Untuk kali pertama pada dekade ini, partai klasik antara Barca dan Real tak lagi menentukan gelar juara di Liga Spanyol. Namun, itu tidak lantas mengurangi gengsi el clasico kali ini. Sebaliknya, duel dua musuh bebuyutan itu di Stadion Camp Nou, tidak ubahnya ”medan tempur”.
Tekel keras, adu otot, dan banjir kartu pelanggaran menghiasi el clasico edisi ke-238 itu. Wasit Alejandro Hernandez sampai harus mengeluarkan delapan kartu kuning dan satu kartu merah pada laga yang ”membara” itu. Barca pun harus bermain dengan sepuluh orang sejak akhir babak pertama menyusul kartu merah untuk bek sayap Sergi Roberto.
Tidak hanya itu, duel itu juga ”menelan” korban. Bintang Real, Cristiano Ronaldo, harus diganti jelang babak kedua karena menderita cedera di pergelangan kaki kanan. Musibah itu dialami Ronaldo setelah dilanggar Gerard Pique, bek Barca.
Cedera Ronaldo membuat Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane sedikit cemas. Pencetak gol terbanyak Liga Champions itu sangat dibutuhkan timnya saat menghadapi Liverpool di final, 26 Mei. ”Saya tidak tahu berapa lama ia bakal absen. Dia berkata, itu tidak terlalu serius. Namun, kita lihat kondisinya esok setelah tes,” ujar Zidane.
Tradisi penghormatan
Tindakan Pique menabrak Ronaldo seolah mewakili kekesalan timnya atas keangkuhan ”El Real” yang enggan mempraktikkan ”pasillo”, yaitu tradisi penghormatan dari tim lawan untuk sang juara liga. Tradisi dengan membentuk barisan penghormatan itu semestinya dilakukan Real jelang laga el clasico, kemarin.
Barca sempat melakukan pasillo untuk Real pada 2008. Serupa saat ini, laga el clasico ketika itu digelar setelah ada kepastian juara. Saat itu, Real yang menjadi juaranya. ”Karena mereka (Real Madrid) menolak melakukan pasillo, saya lantas meminta staf (Barca) untuk melakukannya seusai laga. Kami adalah keluarga,” ujar Pique seusai laga itu.
Ada alasan mengapa Real menolak menjalankan ritual pasillo untuk rival abadinya itu. ”Mereka tidak melakukan itu (di Stadion Santiago Bernabeu) ketika kami baru saja menjuarai Piala Dunia Antarklub, Desember tahun lalu,” ujar Zidane mengenang el clasico akhir tahun lalu.
Rivalitas Barca dan Real memang tidak pernah surut. Musim depan, rivalitas itu agaknya bakal lebih sengit, terutama di kancah Liga Champions, menyusul kabar mendekatnya Antoine Griezmann ke Camp Nou.
Bartomeu tidak menampik jika timnya menginginkan striker Atletico Madrid itu. ”Saya sempat mengontak agennya Oktober lalu,” ujarnya. (AFP/Reuters/JON)