Insiden saat balapan MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol, menyisakan kecewa bagi Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso. Direktur Balapan Mike Webb juga dinilai tidak mengambil keputusan yang tepat dalam kecelakaan itu.
JEREZ DE LA FRONTERA, MINGGU Dani Pedrosa belum bisa melepas rasa kecewa atas insiden di Sirkuit Jerez yang menyebabkan dirinya tak bisa melanjutkan balapan. Pebalap MotoGP tim Repsol Honda itu menilai, keputusan Direktur Balapan Mike Webb bahwa itu kecelakaan biasa menunjukkan pemahaman yang kurang tepat atas apa yang terjadi di trek.
Pedrosa juga merasa tidak dihormati karena Webb tidak menemui dirinya seusai balapan. Kecelakaan itu melibatkan Pedrosa dan dua pebalap Ducati, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Ketiganya tak bisa melanjutkan balapan MotoGP, pada Minggu (6/5/2018) itu.
Pebalap asal Spanyol itu membandingkan insiden di Jerez dengan di Autodromo Termas de Rio Hondo (Argentina), di mana dirinya terjatuh karena bersenggolan dengan Johann Zarco (Yamaha Tech3).
”Memang sebuah kecelakaan balapan untuk saya di Argentina. Setelah kesalahan Zarco masuk ke tikungan, saya berusaha memberikan ruang, saya akhirnya berakhir di rumah sakit,” ujar Pedrosa dikutip Crash, Minggu.
”Kali ini, baiklah, mungkin Lorenzo tidak melihat saya, tidak melihat atau tidak menyangka saya di situ, tetapi dia tidak berusaha membuat motornya menghindar dan boom kami akhirnya jatuh, dan saya terpelanting lagi, dan lagi-lagi, insiden balapan,” ujar Pedrosa.
Pebalap berusia 32 tahun itu juga mencari tahu sudut pandang pengawas balapan untuk bisa memahami bagaimana mereka melakukan penilaian atas sebuah insiden di arena balap.
”Dari sudut pandang saya, itu tidaklah mudah. Saya bertanya kepada mereka bagaimana Anda menilai ini? karena saya tidak mengerti. Kemudian saya mulai bertanya, saya berada di dalam, saya berada di garis balap yang benar, kan? Mereka (Lorenzo dan Dovizioso) berada di luar dan berusaha kembali setelah melakukan kesalahan. Karena itu, mereka hendak bergabung lagi di garis balapan yang benar, kan? Karena itu, ketika Anda berada di garis yang benar, siapa yang lebih berhak, orang yang berada di dalam atau orang yang berada di luar? Mereka (para pengawas balapan) menjawab orang yang berada di dalam,” ujar Pedrosa.
Pebalap Repsol Honda itu menegaskan, dirinya tidak menginginkan Lorenzo dijatuhi hukuman. ”Saya hanya ingin mereka memahaminya dengan benar apa yang sebenarnya terjadi di trek karena mereka tidak memahaminya,” ujarnya.
Versi Dovizioso
Berbeda dengan Pedrosa, Dovizioso justru menilai kesalahan dalam insiden itu dilakukan oleh Pedrosa dan Lorenzo. ”Saya rasa kesalahan terbesar datang dari Dani karena dia di belakang kami. Dia masuk (tikungan) sedikit lebih cepat dari normalnya. Jika Anda masuk lebih cepat dari normalnya dan seseorang di depan ada, karena kami di depan Dani, kami yang memilih garis. Karena dia di belakang, dia harusnya bisa menghadapi situasi, tetapi dia hanya memotong di dalam, lebih cepat dari putaran-putaran sebelumnya,” ujar Dovizioso dikutip Motorsport.
Pedrosa membantah anggapan Dovizioso bahwa dia masuk ke tikungan lebih cepat. Dia menjelaskan, perbedaan kecepatan itu terlihat sebab para pebalap Ducati banyak mengurangi kecepatannya karena mereka melebar.
Dovizioso juga menganggap Lorenzo bersalah karena tidak mengecek ada atau tidak pebalap di belakangnya. ”Dia juga memotong garis terlalu cepat. Ini gabungan kesalahan,” kata pebalap Italia itu. (OKI)