JAKARTA, KOMPAS – Usai uji coba kejuaraan Asian Games 2018 di Jakarta, tim nasional bisbol dan kurash Indonesia kembali ke pelatihan nasional di daerah. Hal itu guna membenahi kekurangan para atlet untuk persiapan uji coba ke luar negeri yang merupakan persiapan akhir sebelum Asian Games bergulir pada 18 Agustus-2 September.
Atlet kurash telah kembali menjalani pelatnas di Ciloto, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018), seusai menjalani uji coba kejuaraan pada 5-6 Mei di Jakarta. Dalam uji coba kejuaraan, tim kurash Indonesia hanya berada di peringkat lima dari delapan peserta dengan capaian empat perunggu.
“Tim kita masih perlu perbaikan. Untuk itu, kita mulai langsung kembali ke Ciloto untuk latihan membenahi masalah saat uji coba kemarin. Salah satunya memperbaiki kekuatan fisik,” ujar pelatih kurash Sugiri Wijaya, saat dihubungi dari Jakarta, kemarin.
Tim kurash Indonesia akan menjalani pelatnas selama dua pekan dengan fokus memperkuat fisik dengan bantuan tim Iran. Mereka menjalani latihan bersama sebelum berangkat menuju Iran, usai pelatnas singkat. Hal itu merupakan bagian dari rencana tim Indonesia yang akan uji coba ke Iran, Korea Selatan, dan Taiwan.
Benahi teknik
Selain kurash, tim bisbol juga akan kembali ke daerah untuk melanjutkan pelatnas. Mereka akan kembali ke Lampung, pada Kamis (10/5/2018), untuk berlatih menyempurnakan teknik. Di Lampung, juga akan dievaluasi uji coba kejuaraan Asian Games, yang sekaligus seleksi pemain timnas, pada 1-4 Mei, di lapangan bisbol dan sofbol Senayan, Jakarta.
“Kami masih harus menyempurnakan teknik permainan. Masih ada evaluasi untuk pemukul dan pelempar. Untuk itu, biar lebih fokus, kami kembali ke Lampung, tempat pelatnas sebelumnya,” ucap pelatih kepala timnas bisbol Lukmanul Hakim, saat ditemui seusai memimpin latihan di Jakarta, kemarin.
Menurut Lukmanul, pelatnas tidak efektif bila dilakukan di lapangan bisbol dan sofbol Senayan. Lapangan itu masih dalam proses penyelesaian akhir. Masih ada pengerjaan cat, penanaman rumput, dan detail-detail kecil yang harus dipasang.
Hambatan itu terlihat pada latihan singkat, Selasa pagi. Timnas hanya melatih lempar tangkap bola. Latihan itu dilakukan baik oleh pemain bertipe pemukul dan pelempar.
“Ya, kami tidak bisa serius karena nanti kalau latihan gim, bolanya bisa mengenai kepala para pekerja, bisa benjol. Kalau latih tanding kan harus steril,” ucap Lukmanul.
Usai persiapan di Lampung, timnas bisbol akan terbang ke Hong Kong untuk ikut kejuaraan Bisbol Asia Timur 2018, pada 24–28 Juni. Turnamen itu juga diikuti oleh tim Hong Kong, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Lapangan bisbol
Meski sudah digunakan saat uji coba kejuaraan, lapangan bisbol dan sofbol Senayan belum rampung seutuhnya. Pengurus Besar Persatuan Bisbol dan Sofbol Indonesia (PB Perbasasi) masih menyelesaikan revisi dari ahli lapangan federasi Asia.
“Memang ada revisi sedikit tetapi minor, seperti warna cat, posisi kursi, tiangnya miring, dan lampu. Bukan hal susah. Tidak sampai sebulan sudah selesai paling,” kata Ketua Umum PB Perbasasi Andika Monoarfa.
Meski demikian, Andika mengatakan, ahli lapangan menilai lapangan itu sudah memenuhi syarat. Bahkan, mereka menilai lapangan ini adalah yang terbaik di Asia Tenggara, juga lebih baik dari Hong Kong.