Hendra Setiawan, Greysia Polii, dan kawan-kawan telah sampai pada persiapan akhir menjelang tampil pada kejuaraan bulu tangkis beregu putra dan putri Piala Thomas dan Uber. Kini, saatnya tim ”Merah Putih” menyatukan tekad, motivasi, dan kekompakan tim demi merebut gelar juara. Kata kunci yang lain adalah jangan takut kepada lawan!
Pesan yang disampaikan mantan pebulu tangkis Ivana Lie itu terutama ditujukan kepada putri-putri Indonesia yang akan tampil dalam putaran final Piala Uber. Bersama tim Piala Thomas, mereka akan tampil di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei.
Dalam penyisihan grup, tim Uber Indonesia akan bersaing dengan Perancis, Malaysia, dan China. Tim putri beranggotakan Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung, Dinar Dyah Ayustine, Ruselli Hartawan (tunggal), serta Greysia, Apriyani Rahayu, Della Destiara Haris, Rizki Amelia Pradipta, Ni Ketut Mahadewi Istarani, dan Nitya Krishinda Maheswari (ganda).
”Jangan takut kepada lawan. Jangan dulu berpikir menang atau kalah, yang penting setiap pemain bisa tampil dengan kemampuan terbaik untuk tim,” kata Ivana yang hadir dalam acara Hari Ulang Tahun Ke-67 PP PBSI dan pelepasan Tim Piala Thomas-Uber Indonesia
di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti juga menegaskan keinginannya agar pemain-pemain putri bisa tampil ngotot. ”Pokoknya, sebelum bola ’mati’, kejar terus. Enggak usah takut sama lawan,” kata Susy yang menjadi manajer tim Thomas-Uber Indonesia.
Ivana mengatakan, tampil dalam kejuaraan beregu memang memiliki tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan kejuaraan perorangan. ”Namun, saat pemain tampil dengan baik dan penuh semangat, itu akan memberi semangat dan inspirasi kepada teman-temannya,” ujar Ivana yang empat kali membela tim Uber Indonesia pada era 1970-an hingga 1980-an.
Untuk mengatasi tekanan itu, proses persiapan menjadi kunci. Selain arahan dari pelatih dan psikolog, semangat dan motivasi untuk berbuat terbaik bagi tim harus muncul dari diri sendiri.
Seperti dikatakan salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, dukungan dan kekompakan sesama anggota tim harus diperlihatkan sejak latihan. ”Setiap anggota tim Piala Thomas dan Uber adalah pemain terpilih. Berlatihlah dengan sungguh-sungguh. Bagi saya, itu adalah salah satu bentuk dukungan dan kekompakan dengan tim,” kata Christian.
Hendra, yang dipilih menjadi kapten tim Thomas Indonesia, mengatakan, kesiapan tim putra jauh lebih baik di daripada Piala Thomas 2016 di Kunshan, China. Ketika itu, tim putra Indonesia tampil hingga final, tetapi kalah dari Denmark, 2-3.
”Saya melihat kali ini tim lebih solid. Yang terpenting bagaimana dalam waktu yang tersisa kami dapat memelihara kekompakan dan kebersamaan tim,” kata Hendra, yang tak pernah absen menjadi anggota tim Thomas Indonesia sejak 2006.
Hendra menilai, keberadaan ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi kekuatan tim Indonesia. Kevin/Marcus juga mempunyai pelapis, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang dinilai sedang naik daun dengan menjadi juara Malaysia Masters dan final Jerman Terbuka. Untuk sektor tunggal, tim Merah Putih akan mengandalkan Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Firman Abdul Kholik.
Greysia, yang akan memimpin tim putri, mengatakan, dirinya tidak gentar meski mendapat pesaing kuat sejak penyisihan grup. Apalagi, menurut ganda putri berperingkat keenam dunia (bersama Apriyani) itu, kekuatan bulu tangkis putri dunia, saat ini, merata.
”Berbeda dengan kekuatan sebelumnya yang didominasi China, sekarang setiap tim bisa saling mengalahkan. Ini merupakan kesempatan kami. Kami harus menjaga pikiran dan perasaan supaya bisa tampil habis-habisan,” katanya.