MANCHESTER, SENIN - Juara Liga Inggris, Manchester City, menutup musim ini dengan nilai genap 100, hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Tambahan sepuluh rekor yang diukir ”The Citizens” musim ini membuat mereka laik meraih status legenda.
City menjadi tim pertama sepanjang sejarah Liga Inggris yang mengukir nilai 100 setelah membekap tuan rumah Southampton, 1-0, Minggu (13/5/2018) malam. Jumlah poin City itu melampaui rekor sebelumnya, yaitu 95, yang diukir Chelsea asuhan Jose Mourinho pada musim 2004-2005.
Tidak hanya itu, City juga memecahkan 10 rekor lainnya, antara lain selisih poin juara tertinggi (19 poin), jumlah gol terbanyak (106 gol), dan kemenangan terbanyak (32 kali dari 28 laga). ”Jumlah 100 poin adalah hal yang spesial. Saya kira, rekor ini akan bertahan untuk waktu yang lama,” kata Manajer Manchester City Pep Guardiola.
Capaian fenomenal itu membuat skuad City musim ini disejajarkan dengan tim-tim legendaris yang meraih kesuksesan pada masa lampau. ”Pencapaian City ini setara dengan yang diukir tim ’the invincible’ (tak terkalahkan) Arsenal (musim 2003- 2004) dan gelar treble Manchester United (1998-1999),” ungkap David Mooney, analis Liga Inggris, melalui kolomnya di ESPN.
Menurut Mooney, keberhasilan City musim ini sekaligus menjadi kemenangan sepak bola idealis dan menyerang. Pada tiga musim sebelumnya, Liga Inggris lebih didominasi paham pragmatis. Tren itu ditunjukkan dengan keberhasilan Chelsea dan Leicester City, dua tim yang kental dengan gaya defensif, menjadi juara di tiga edisi sebelumnya.
Berbeda dengan Chelsea dan Leicester, City asuhan Guardiola sangat fanatik dengan gaya menyerang. Mereka seolah tidak lelah memburu gol demi gol meskipun telah mengungguli lawan- lawannya sepanjang musim ini. Tidak heran, City mencukur barisan raksasa, seperti Liverpool, 5-0; Arsenal, 3-0; dan Tottenham Hotspur, 3-1.
Dominasi City diyakini bakal berlanjut pada musim depan mengingat tim itu memiliki masa depan yang panjang. Rata-rata usia pemain di skuad City adalah 25,4 tahun. Mayoritas pemain pilar City, seperti Kevin de Bruyne, Gabriel Jesus, dan Leroy Sane, berusia di bawah 27 tahun dan masih bisa terus berkembang.
Mourinho, yang kini melatih Manchester United, mengakui, City adalah favorit juara musim depan. Menurut dia, ada jurang kualitas yang lebar antara City dan tim-tim lain di Liga Inggris saat ini, termasuk MU.
”Perbedaan (poin) antara tim juara (City) dan peringkat kedua (MU) 19 poin. Angka ini berbicara banyak. Apakah bisa memperkecil jurang ini pada musim depan? Sulit. Namun, kami akan mencobanya,” ujar Mourinho.
Satu-satunya sosok yang mematahkan monopoli City nyaris dalam berbagai hal di Liga Inggris musim ini adalah Mohamed Salah, penyerang Liverpool. Pemain terbaik Liga Inggris musim ini tersebut mengukir rekor gol semusim dengan koleksi 32 gol di Liga Inggris. (AFP/JON)