Ujian Mental Fajar/Rian
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto untuk pertama kali bergabung dengan tim Piala Thomas. Mereka dipilih karena penampilan pada kejuaraan individu terus meningkat tahun ini.
JAKARTA, KOMPAS - Untuk pertama kali, pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bergabung dengan tim Piala Thomas Indonesia. Keikutsertaan pada kejuaraan bulu tangkis beregu putra itu akan menjadi ujian mental bagi mereka.
Untuk menghadapi persaingan dalam putaran final Piala Thomas di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei, Indonesia mengirimkan empat pemain tunggal dan tiga pasangan ganda putra.
Selain Fajar/Rian, tim Piala Thomas ”Merah Putih” diperkuat ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, ganda senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, serta pemain tunggal Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Firman Abdul Kholik.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Senin (14/5/2018), mengatakan, penampilan Fajar/Rian pada turnamen individu cukup meningkat. Namun, memasukkan mereka ke tim Piala Thomas bisa dibilang berisiko karena belum pernah tampil pada kejuaraan beregu putra itu.
Dalam kualifikasi Piala Thomas, yang juga merupakan Kejuaraan Beregu Asia, di Alor Setar, Malaysia, Februari, tim Indonesia tampil tanpa Fajar/Rian. Selain Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan, tim Indonesia diperkuat Angga Pratama/Rian Agung Saputra.
Fajar/Rian hanya pernah memperkuat tim beregu Indonesia pada SEA Games Kuala Lumpur 2017.
Menurut Herry, keikutsertaan Fajar/Rian untuk pertama kali di tim Piala Thomas menjadi ujian untuk melihat sejauh mana kekuatan mental mereka. ”Di turnamen perorangan, penampilan mereka sudah kelihatan. Mereka bisa mengalahkan pemain unggulan dengan peringkat yang lebih tinggi. Tetapi, tekanan mental di turnamen beregu lebih besar, Fajar/Rian dituntut bermain tidak mau kalah,” ujarnya.
Fajar/Rian dipilih memperkuat tim Merah Putih di Piala Thomas karena dalam enam bulan terakhir menunjukkan peningkatan prestasi. Tahun ini mereka menjadi juara Malaysia Masters dan menjalani laga final Jerman Terbuka.
Keberhasilan tersebut, menurut Herry, telah memompa semangat kedua pemain. ”Mereka bermain lebih baik, jarang melakukan kesalahan sendiri. Penurunan kesalahan bisa di atas 50 persen. Kualitas bertahan dan menyerang juga meningkat. Selain itu, daya tahan otot tangan Fajar juga jauh lebih baik,” ujar Herry.
Namun, pelatih belum bisa memutuskan kapan Fajar/Rian akan diturunkan dalam pertandingan. Pemilihan pemain, menurut Herry, akan didasarkan pada kesiapan dan kondisi terakhir pemain serta pertimbangan pertemuan dengan lawan.
Setelah menjalani latihan Senin pagi, Fajar/Rian menyatakan akan berusaha menyumbangkan poin jika dipercaya bermain. ”Kami sempat ngobrol ingin masuk tim Thomas, tetapi sempat ragu karena ada pemain yang lebih senior. Namun, setelah juara di Malaysia dan main di final Jerman, kami percaya diri bisa masuk tim,” ujar Fajar.
Menurut Fajar, bermain dalam kejuaraan beregu memiliki tekanan besar ketimbang dalam kejuaraan perorangan, tetapi itu jadi motivasi baginya untuk tampil baik. ”Dalam kejuaraan beregu selalu ada dukungan dari teman-teman, pelatih, dan anggota tim lainnya. Saya jadi bersemangat,” ucap Fajar.
Pada babak penyisihan, tim Piala Thomas Indonesia satu grup dengan Kanada, Thailand, dan Korea Selatan. Kanada jadi lawan pertama pada 20 Mei.
Indonesia Terbuka
Setelah Piala Thomas dan Uber, para atlet akan tampil di Blibli Indonesia Terbuka, 3-8 Juli. Dengan peraturan baru tanpa diawali babak kualifikasi, tantangan pemain Indonesia untuk menjuarai turnamen semakin berat. Dengan 32 wakil, masing-masing dalam tunggal dan ganda, pada setiap nomor, hanya 32 peringkat teratas yang berhak tampil dalam turnamen berlevel BWF World Tour 1000 tersebut.
Setelah digelar di JCC Senayan, Jakarta, pada 2017, kali ini Indonesia Terbuka yang berhadiah total 1,25 juta dollar AS (sekitar Rp 17 miliar) kembali diselenggarakan di Istora, Gelora Bung Karno. ”Tentu kami ingin juara di tempat sendiri. Kehadiran penonton menjadi motivasi bagi kami,” kata pemain ganda putra Marcus Fernaldi Gideon. (IYA/DNA)