Antisipasi Macet, Pemprov DKI Akan Simulasi Lagi di Uji Coba Kejuaraan Asian Para Games
Oleh
Helena Fransisca Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk bisa memenuhi waktu tempuh maksimal 34 menit dalam perhelatan Asian Games 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melakukan simulasi perjalanan. Ajang uji coba kejuaraan Asian Para Games pada Juni 2018 akan menjadi kesempatan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk sekali lagi bisa menerapkan rekayasa lalu lintas.
Ratiyono, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Rabu (16/5/2018), mengatakan, uji coba mengatasi kemacetan sudah dilakukan pada Februari 2018, kemudian diuji coba lagi pada dua minggu lalu.
Pemprov DKI, ujar Ratiyono, optimistis mampu memenuhi target waktu tempuh yang disyaratkan Dewan Olimpiade Asia (OCA), yaitu maksimal 34 menit dari wisma atlet di Kemayoran menuju arena di Gelora Bung Karno.
Uji coba simulasi perjalanan itu dilalukan di ruas tol ataupun nontol. Uji coba dilakukan dengan pengawalan ketat dari kepolisian dan Dishub DKI.
”Dengan setiap bagian jalan dijaga, kita optimistis target waktu itu bisa dicapai. Tinggal sekali lagi uji coba nanti saat perhelatan Asian Para Games pada Juni 2018 akan diuji coba lagi,” kata Ratiyono.
Secara terpisah, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, dalam siaran persnya menjelaskan, guna memenuhi standar OCA terkait waktu tempuh, DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan Jakarta.
Kebijakan traffic management itu antara lain dengan dengan penerapan Asian Games Lines atau jalur khusus Asian Games, memperluas area pelat ganjil-genap di Jakarta, serta jalur khusus di tol dan nontol untuk atlet dan ofisial. Hal ini dimaksudkan agar waktu tempuh yang dibutuhkan atlet dan ofisial dapat datang tepat waktu di arena pertandingan sesuai standar OCA, yakni maksimal 34 menit. Hal itu karena jika datang terlambat di arena pertandingan, atlet dan ofisial dapat didiskualifikasi.
”Terkait dengan lalu lintas, nanti akan disiapkan jalur khusus di jalan tol. Mulai dari ram di Kemayoran, Ancol, di utara untuk sepanjang jalur lewat Grogol menuju Senayan, semua ada jalur khusus. Lalu, ada juga jalur timur lewat Kelapa Gading sampai ke Tol Jagorawi untuk sampai ke TMII. Jadi, ada beberapa lokasi yang jangkauannya amat jauh. Insya Allah yang ke GBK arah Senayan dan ke lokasi-lokasi lain itu terjangkau dalam 30 menit dengan rekayasa lalu lintas,” kata Anies Baswedan.
Anies turut menyampaikan akan ada kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta dalam hal penyesuaian jam sekolah di Jakarta. Hal ini pun masih dalam rangka kebijakan traffic management untuk mengendalikan arus lalu lintas.
”Sebagai tambahan, terkait dengan siswa, sejauh ini kami mengatur lewat (kebijakan) jam belajar yang diubah. Karena itu, kami mengendalikan pergerakan 800.000 lebih. Jadi, pukul 06.30 semua sekolah sudah mulai, (dan) paling lambat mereka keluar sekolah pukul 2 siang. Anak-anak sekolah juga nanti secara bertahap diundang untuk mengikuti Asian Games, bus disiapkan Pemprov DKI Jakarta,” kata Anies.
Sementara itu, untuk lokasi arena pertandingan terjauh dan waktu tempuhnya lebih dari 30 menit secara normal tanpa kemacetan, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan agar lokasi atlet menginap dekat dengan arena tersebut, seperti atlet golf. ”Tadi saya sampaikan, dari wisma atlet, venue terjauh itu di Lapangan Golf Pondok Indah, 41,5 kilometer. Untuk dijangkau dalam 30 menit dalam kondisi normal kosong sekalipun tidak mungkin. Jadi, kami mengusulkan untuk para atlet golf bisa tinggal di lokasi yang dekat dengan Pondok Indah. Begitu juga dengan atlet pencak silat, lokasi venue di Taman Mini, menuju ke tempat itu lebih dari 29 kilometer dari wisma atlet,” kata Anies.
Di sisi lain, untuk fasilitas pendukung transportasi Asian Games 2018, telah disiapkan lebih dari 1.100 kendaraan, ada 6 jenis moda transportasi, termasuk 300 unit lebih transjakarta. Persiapan LRT tahap awal diprioritaskan rute Kelapa Gading-Velodrome-Rawamangun yang diprediksi selesai sesuai rencana. Kesiapan keseluruhan sudah 70,44 persen, untuk rail (rel) sudah 99 persen, dan, menurut rencana, Juli 2018 akan diadakan uji coba.
Anies berharap semua moda transportasi publik yang disiapkan dapat memfasilitasi warga Jakarta dan sekitarnya untuk bisa mengikuti Asian Games tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.
Sementara beberapa infrastruktur makropendukung Asian Games 2018 pun telah rampung, yaitu di antaranya pembangunan arena pertandingan dan GOR latihan atlet, pembangunan Wisma Atlet Kemayoran, pembangunan jalur bus transjakarta layang Ciledug-Tendean (Jakarta Selatan) yang telah berfungsi, revitalisasi Pulau Bidadari untuk menjadi destinasi wisata menyambut Asian Games, meningkatkan jumlah RTH dan taman kota, serta revitalisasi Lapangan Banteng.
”Pemprov DKI Jakarta mendapat tugas menyiapkan equestrian, velodrom, stadion BMX, kemudian juga membangun stadion untuk bisbol dan menyiapkan sepuluh GOR untuk menjadi tempat latihan bagi para atlet. Semua itu alhamdulillah on schedule, insya Allah semuanya siap,” ungkap Anies.