ROMA, SELASA Tim nasional sepak bola Italia menyongsong semangat kebangkitan bersama pelatih barunya, Roberto Mancini. Sejumlah langkah gebrakan telah disiapkan Mancini, antara lain memanggil kembali ”si anak hilang” Mario Balotelli serta merekrut ”Il Maestro” Italia, Andrea Pirlo, di tim pelatih.
Mancini resmi ditunjuk memimpin ”Gli Azzurri” pada Senin (14/5/2018) malam waktu Italia. Eks pelatih Inter Milan dan Manchester City tersebut menyisihkan sejumlah kandidat lainnya, seperti Carlo Ancelotti, Antonio Conte, dan Fabio Capello.
Bagi Mancini, melatih Italia ibarat mimpi yang menjadi kenyataan. ”Melatih timnas (Italai) bukan hal sepele. Ini adalah hal terindah di hidup saya, yang membela (timnas) Italia mulai dari U-14 pada 1978 silam,” ujar Mancini, seperti dikutip Football Italia, Selasa (15/5/2018).
Dari sekian banyak kandidat, Mancini adalah yang paling ngotot dan bersemangat menjadi pelatih Azzurri. Ia merasa terpanggil untuk membangkitkan kembali Azzurri, tim yang absen pada Piala Dunia Rusia 2018.
”Saya ingin mengembalikan Italia ke level tertinggi, ke puncak dunia dan Eropa. Tugas ini jelas tidak mudah. Namun, kami akan bekerja keras guna mewujudkannya,” ujar Mancini.
Penunjukan Mancini sebagai Pelatih Italia didukung banyak pihak, salah satunya Capello. Menurut dia, Mancini sosok yang tepat untuk memimpin Italia pada masa keterpurukan seperti saat ini. ”Ia kaya pengalaman. Ia tahu betul apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Mancini adalah pelatih yang memiliki rekam jejak menarik. Eks striker Sampdoria dan Lazio itu dikenal sebagai pelatih spesialis tim-tim terpuruk. Berkat sentuhannya, Manchester City mengakhiri 44 tahun puasa trofi juara Liga Inggris pada 2012. Mancini juga menjadi peletak fondasi era emas Inter pada pertengahan 2000.
Untuk membangkitkan kembali Azzurri, ia bakal melakukan hal di luar kelaziman, salah satunya memanggil eks anak asuhnya, Balotelli. Striker klub Perancis, OGC Nice, itu tidak dilirik dua pelatih Italia terdahulu, yaitu Antonio Conte dan Gian Piero Ventura.
Striker bengal yang disebut ”apel busuk” itu tak pernah lagi membela Azzurri sejak Piala Dunia Brasil 2014. Padahal, performanya sempat meroket pada Piala Eropa 2012 dan nyaris membawa Italia juara saat itu.
Kini, si bengal seolah terlahir kembali. Ia mengemas 43 gol
di 65 laga terakhir Nice. Mancini yakin mampu menjinakkan Balotelli serta menjadikannya senjata mematikan di Azzurri. Itu pernah dilakukan Mancini saat melatih Balotelli di Inter Milan dan Manchester City.
Langkah besar Mancini lainnya adalah mengajak eks anak asuhnya, Andrea Pirlo, bergabung di tim pelatih. Pirlo tengah menganggur setelah gantung sepatu akhir tahun 2017. ”Banyak (eks pemain) yang masih bisa dimanfaatkan tenaganya. Terkait dengan Pirlo, kami harus berbicara lebih dulu dengannya. Ia bisa bermanfaat di tim ini,” ujar Mancini.
Wajah baru Azzurri bersama Mancini akan bisa dilihat ketika mereka menghadapi Arab Saudi atau Swiss pada laga uji coba, 28 Mei. Lalu, pada Juni, Italia akan bertemu Belanda, tim raksasa yang juga gagal tampil di Rusia. Target terdekat Mancini adalah menjuarai edisi perdana Liga Bangsa-bangsa UEFA pada akhir 2018 yang sekaligus menjadi tiket ke Piala Eropa 2020. (AFP/JON)