Auman Singa dari Pegunungan Atlas
Rakyat Maroko berpesta di jalanan kota-kota besar setelah tim nasional mereka menang 3-0 atas Pantai Gading pada laga kualifikasi Piala Dunia zona Afrika, 11 November 2017. Kemenangan itu mengakhiri penantian Maroko selama 20 tahun untuk kembali melaju ke putaran final Piala Dunia.
Warga Maroko bersorak-sorak dan membunyikan terompet serta mengibar-ngibarkan bendera merah dengan bintang hijau.
”Saatnya ’Singa Atlas’ mengaum kembali,” teriak seorang warga di jalanan kota Rabat.
Atlas adalah nama pegunungan di Afrika Utara, yang membentang di Maroko, Aljazair, dan Tunisia. Singa dari pegunungan Atlas terkenal tangguh, pemberani, dan cerdik.
Harapan itu didengar Herve Renard, pelatih timnas Maroko. Renard adalah otak di balik keberhasilan Maroko mengakhiri penantian panjangnya ke Piala Dunia.
Setelah melaju ke babak utama Piala Dunia, Renard yakin timnya tidak boleh tampil sebagai kucing yang sekadar lolos ke turnamen empat tahunan itu. Maroko harus mengaum keras dan menggantungkan mimpi setinggi gunung. Maroko harus melaju lebih jauh dari penyisihan fase grup.
”Kami harus melaju lebih jauh di kompetisi ini. Kami akan pergi untuk mengejar hal terbaik yang mungkin didapatkan, bukan sekadar berpartisipasi. Kegagalan di fase grup akan menjadi kekecewaan besar bagi kami,” kata Renard.
Maroko baru empat kali mengikuti Piala Dunia, yaitu 1970, 1986, 1994, dan 1998. Dari keempat keikutsertaannya, Maroko baru sekali menembus babak 16 besar, yaitu pada Piala Dunia 1986 di Meksiko. Sisanya, Maroko tidak pernah lolos dari grup.
Pada Piala Dunia Rusia 2018, Maroko berada di Grup B bersama Spanyol, Portugal, dan Iran. Untuk lolos dari fase grup, Maroko harus menempati posisi pertama atau kedua di Grup B.
Maroko mungkin dapat mengalahkan Iran, tetapi menyingkirkan Portugal dan Spanyol bukan perkara yang mudah. Portugal adalah juara Piala Eropa 2016 dan Spanyol sedang dalam kondisi terbaik mereka sejak awal babak kualifikasi Piala Dunia zona Eropa.
”Spanyol memiliki banyak pemain bertalenta. Kami harus bertahan dengan sangat baik. Mereka adalah salah satu favorit juara dunia,” kata Renard.
Sementara untuk menghadapi Portugal, Renard tidak akan ”meminimalkan dampak” dari Cristiano Ronaldo. Maroko akan ”mengevaluasi dan menganalisis serta memberikan semua hal penting yang layak diberikan” saat melawan Portugal.
Bagi Maroko, menahan imbang Spanyol dan mengalahkan Portugal akan menjadi kunci untuk lolos ke babak 16 besar. Oleh karena itu, Renard terus menganalisis kelemahan dan kekuatan Portugal untuk mencari cara mencuri kemenangan.
Kebangkitan Maroko
Maroko dalam kondisi yang sangat terpuruk ketika pertama kali mengontrak Herve Renard pada 2016. Tugasnya adalah membawa Maroko ke Piala Afrika 2017 setelah dicoret pada 2015 karena tidak mau menggelar kejuaraan sesuai jadwal dengan alasan wabah ebola.
Maroko melangkah hingga perempat final di Piala Afrika 2017. Target selanjutnya adalah Piala Dunia 2018. Maroko gagal menembus Piala Dunia sejak 1998. Maroko seolah tidak memiliki masa depan di sepak bola meskipun memiliki banyak pemain bertalenta bagus.
Renard memulai tugasnya dengan menginventarisasi pemain Maroko yang berlaga di liga-liga luar negeri. Bahkan, Renard tidak segan terbang ke Belanda untuk mengajak gelandang Ajax Amsterdam, Hakim Ziyech, untuk kembali ke timnas.
Para pemain itu dipantau permainannya di klub dan dipetakan sesuai dengan kemampuannya. Mereka juga diberi kesempatan untuk menjalani berbagai laga kualifikasi Piala Dunia dan laga persahabatan untuk dilihat kelebihan dan kelemahannya.
Renard menggunakan pengalamannya membawa tim Zambia menjuarai Piala Afrika 2012 dan tim Pantai Gading menjuarai Piala Afrika 2015 untuk menyusun tim yang kuat. Bagi Renard, tim yang kuat selalu dimulai dari pertahanan yang kuat.
Oleh karena itu, Renard memanggil beberapa bek senior, seperti Nabil Dirar, Medhi Benatia, Manuel da Costa, dan Romain Saiss. Namun, Renard juga memberi kesempatan bagi bek muda Real Madrid, Achraf Hakimi (19), untuk tampil.
Pada posisi gelandang dan penyerang, pelatih asal Perancis itu menerapkan hal yang sama. Namun, para pemain senior mendapat prioritas tempat pada laga-laga pertama babak kualifikasi Piala Afrika 2017 dan laga persahabatan sepanjang 2016 karena lebih berpengalaman.
Sepanjang dilatih Renard, Maroko tak pernah kalah pada 2016. Dari 10 laga yang dijalani, Maroko menang enam kali dan imbang empat kali.
Ujian bagi Maroko terjadi pada 2017. Maroko kalah pada dua laga persahabatan melawan Finlandia dan Belanda. Maroko juga kalah pada penyisihan grup Piala Afrika 2017 dari Kongo dan kalah dari Mesir di perempat final. Kekalahan itu membuat Maroko terpental dari Piala Afrika, tetapi memberi pelajaran penting bagi Renard dan para pemainnya.
Maroko berkembang menjadi tim dengan pertahanan paling rapat. Aliran bola dari belakang ke depan untuk menciptakan peluang gol dibangun dengan sangat rapi. Pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018, Maroko sudah berkembang menjadi tim yang sangat kuat. Maroko berada satu grup dengan Pantai Gading, Gabon, dan Mali.
Pertahanan yang sangat kuat membuat Maroko tidak kebobolan satu gol pun dari enam laga. Maroko memenangi tiga laga dan imbang pada tiga laga lainnya sehingga menjadi pemuncak klasemen Grup C dan langsung lolos ke Rusia.
Untuk mempersiapkan diri menuju ke Rusia, Maroko menjalani tiga laga persahabatan melawan Korea Selatan, Serbia, dan Uzbekistan. Maroko memenangi ketiga laga itu dan mencetak dua gol pada setiap laga.
Maroko memiliki formasi standar 4-2-3-1 dengan Khalid Boutaib sebagai ujung tombak dan mesin gol yang produktif. Empat gol dia cetak pada kualifikasi Piala Dunia.
Gelandang serang Hakim Ziyech juga menjadi andalan untuk memasok umpan silang dan melakukan serangan dari lini kedua. Tiga gol dicetak Ziyech pada kualifikasi Piala Dunia 2018.
Nabil Dirar, bek kanan Maroko, mengatakan, dirinya dan rekan-rekannya ingin memanfaatkan momen Piala Dunia untuk tampil sebaik-baiknya dan memberi kebanggaan bagi negerinya.
”Tim kami bermaterikan para pemain yang sudah berpengalaman dan memiliki kerja sama yang bagus. Kami ingin tampil sempurna dan membuat Maroko bangga,” kata Dirar.
(AFP/Reuters/AP/ECA)