MEDAN, KOMPAS — Legenda sepak bola Italia, Alessandro Del Piero, berkunjung ke Medan, Sumatera Utara, Kamis hingga Jumat (17-18/5/2018). Ia bertemu penggemar, melakukan klinik pembinaan, mencari bibit, menggalang dana kemanusiaan bencana Gunung Sinabung, serta memberikan harapan bagi korban teroris.
”Misi utama perjalanan saya ke Indonesia adalah kemanusiaan. Keluarga saya sebenarnya cemas saya ke Indonesia karena aksi terorisme. Namun, sebagai ambasador, tanggung jawab saya adalah memberikan harapan. Tidak hanya dalam sepak bola, tetapi juga dalam hidup,” tutur Del Piero saat konferensi pers di Medan, kemarin.
Del Piero menyatakan, dirinya datang ke Sumatera Utara dengan dukungan dari Presiden Pro Duta Football Club Sihar Sitorus. Ia pun berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu menangani bencana letusan Gunung Sinabung sejak 2010. ”Saya berterima kasih kepada mereka yang membangun kembali rumah, ladang, dan lapangan sepak bola setelah rusak dihantam letusan Sinabung,” katanya.
Pemain Juventus selama 19 tahun itu baru pertama kali datang ke Sumatera Utara dan kedua kalinya ke Indonesia setelah pada 2016 ia bertandang ke Jakarta. Del Piero merasa senang dengan sambutan penggemarnya dan penggemar Juventus yang menyambutnya mulai dari bandara hingga hotel.
Del Piero, yang tampil santai dengan jins dan kaos hitam bertuliskan ”Love Air”, dipadu blazer dan sepatu berwarna abu-abu, pun mengajak Indonesia menaruh harapan dan menggantungkan mimpi agar suatu saat bisa bermain di Piala Dunia.
Sebagai negara besar, kata Del Piero, Indonesia punya modal yang cukup kuat untuk bisa berlaga di Piala Dunia. Namun, banyak hal yang harus dibenahi pada persepakbolaan Indonesia, khususnya pembinaan pemain muda, membangun mental dan semangat pemain, serta mencari pelatih dari lokal dan luar negeri. ”Semua negara ingin bermain di Piala Dunia. Namun, hanya negara-negara yang punya usaha kuat yang bisa mencapainya,” ujarnya.
Semua negara ingin bermain di Piala Dunia. Namun, hanya negara-negara yang punya usaha kuat yang bisa mencapainya.
Del Piero, yang membawa Italia menjadi juara pada Piala Dunia 2006, juga mengajak pemain muda untuk membangun mimpi menjadi pemain profesional. Ia yakin, pemain-pemain muda dari Indonesia punya bakat dalam sepak bola. Ia mencontohkan Radja Nainggolan yang punya darah Indonesia dan bisa menembus Liga Italia Seri A dengan bermain di klub AS Roma.
”Untuk mencapai level itu, perlu talenta, mental, fisik, dan semangat yang kuat,” katanya.
Seusai konferensi pers, Del Piero pun melakukan klinik pembinaan dan sepak bola santai di lapangan parkir Plaza Medan Fair. Di sana ia bertemu dengan bibit pemain dari sejumlah sekolah sepak bola di Sumatera Utara. Del Piero memberikan pelatihan singkat kepada anak-anak tersebut tentang bagaimana mengontrol bola, memberi umpan, hingga menembak bola ke arah gawang.
Sihar Sitorus berterima kasih kepada Del Piero yang mau datang ke Sumatera Utara untuk misi sepak bola dan misi kemanusiaan. ”Semoga kedatangan Del Piero memberi semangat kepada bibit muda sepak bola Indonesia,” ujarnya.
Penggemar
Penggemar Del Piero tidak hanya datang dari Sumatera Utara. Banyak yang datang dari Padang, Aceh, Jakarta, hingga Makassar. Dodi Syafutra (27) rela naik bus selama 24 jam dari Kota Padang, Sumatera Barat. Guru olahraga di sekolah dasar itu pun harus merogoh kocek agar bisa bertemu sang idolanya. ”Saya juga rela puasa hari pertama saya tidak bersama keluarga demi bertemu idola,” katanya.
Usaha anggota Juventus Club Indonesia Chapter Padang itu pun tidak sia-sia. Dodi bertemu Del Piero dan mendapat tanda tangan di bajunya.