JAKARTA, KOMPAS - Atlet taekwondo Indonesia pada disiplin kyorugi atau pertarungan mengalami perkembangan pesat pada aspek mental dan taktik setelah tujuh pekan berlatih di Korea Selatan. Latih tanding dengan beberapa klub taekwondo profesional membuat mereka semakin memahami taktik meraih poin yang efektif.
”Atlet Indonesia mendapat pengalaman berharga karena berulang kali melawan atlet profesional dan nasional Korsel. Selain taktik, mental atlet kyorugi Indonesia juga makin kuat. Mereka tidak gentar saat bertarung melawan atlet yang lebih berpengalaman dan jangkauannya lebih panjang,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia Marciano Norman, Kamis (17/5/2018), di Jakarta, seusai meninjau pelatnas di Korsel, awal pekan ini.
Atlet Indonesia berlatih di Jincheon National Trainning Center. Latih tanding yang berlangsung terus-menerus membuat para atlet Indonesia kian bersemangat meraih medali.
”Tidak mudah tim negara lain berlatih bersama timnas Korsel. Oleh karena itu, kami berlatih keras agar kemampuan meningkat dan dapat meraih emas,” kata Ibrahim Zarman, atlet Indonesia.
Dari pelatnas sambo, dua dari tiga atlet Indonesia yang menjalani uji tanding pada Kejuaraan Asia Sambo 2018 di Ulaanbaatar, Mongolia, 10-13 Mei, mampu meraih dua medali perak. Mereka adalah Maria Magdalena Inche yang turun di kelas -48 kilogram putri serta Mutiara Amanda (kelas -68 kg putri). Satu atlet lainnya, Imam Maulana Muttaqin yang turun di kelas -62 kg, belum bisa mempersembahkan medali.
”Di ajang ini sebenarnya kami tidak menargetkan medali karena cabang sambo tergolong baru di Indonesia. Dengan hasil ini, kami berharap bisa meraih medali di Asian Games,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia Krisna Bayu, kemarin.
Setelah dari Mongolia, ketiga atlet yang didampingi pelatih Antonius Jimmy itu menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan. Lima atlet lainnya juga bergabung untuk menjalani pemusatan latihan di Korsel, meliputi Muhammad Wahyudi, Rio Akbar Bahari, Yossi, Sakinah, dan Anggun Nurajijah.
”Mereka berlatih dan uji tanding di sana selama dua bulan. Bagi atlet yang berangkat dari Jakarta, mereka akan didampingi pelatih Andi Nugroho,” kata Bayu. (ECA/KEL/NIC)