JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah menjamin keamanan Asian Games 2018. Ada enam fokus pengamanan selama perhelatan Asian Games dan semuanya dilaksanakan sesuai dengan standar internasional.
Keenam fokus pengamanan itu meliputi pengamanan kegiatan Asian Games 2018, pengamanan arena-arena dan di luar arena, pengamanan akomodasi para atlet dan delegasi lainnya, pengamanan transportasi atlet dan delegasi lainnya serta pengamanan lalu lintas yang mereka lalui, pengamanan teknologi informasi Asian Games, dan pengamanan kegiatan kirab obor Asian Games 2018.
Pemerintah yakin masalah terorisme yang terjadi belakangan ini sudah bisa diselesaikan sebelum Asian Games 2018 digelar di Jakarta dan Palembang.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Ketua Kontingen (CDM) Indonesia untuk Asian Games 2018 yang juga Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin, serta Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) Sjafrie Sjamsoeddin seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator PMK, Jakarta, Kamis (17/5/2018).
”Memang ada beberapa negara yang sampai saat ini masih mengeluarkan travel advice (saran bagi warganya yang bepergian ke luar negeri). Namun, kami harapkan dengan dukungan seluruh bangsa Indonesia dan tentu saja antisipasi dan mitigasi dari semua pihak, TNI-Polri, BIN, BNPT, BSSN, dan Kementerian serta Lembaga pemerintah, kami berharap dalam waktu tidak lama travel advice itu tidak akan berkembang lebih lanjut. Bahkan, bisa dikatakan Indonesia tidak lagi mendapatkan travel advice itu,” ujar Puan.
Sjafrie menegaskan, pengamanan Asian Games seluruhnya akan dilakukan sesuai dengan standar internasional. ”Semua akan dijalankan sesuai protap (prosedur tetap) yang sudah dibuat dan dengan zero tolerance di semua tempat. Jadi, siapa pun yang tidak punya ID (identitas), tidak bisa masuk ke lokasi Asian Games 2018,” katanya.
Syafruddin menambahkan, pengamanan untuk VVIP akan dilaksanakan TNI dibantu Polri. Sebaliknya, pengamanan lainnya akan dilaksanakan Polri dan dibantu anggota TNI.
Ia belum bisa memastikan jumlah pasukan yang akan diturunkan karena masih melihat kondisi fluktuatif tingkat keamanan di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Jumlah pasti pasukan yang akan diturunkan untuk mengamankan Asian Games akan diumumkan langsung oleh Kepala Polri.
Syafruddin mengatakan, di luar pasukan yang akan diturunkan untuk pengamanan Asian Games itu, Polri juga sudah menyiagakan 20.000 pasukan cadangan di Jakarta dan 3.000 pasukan cadangan di Palembang.
Di luar ring 1 dan 2
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengingatkan, sebagaimana pernah terjadi di berbagai ajang internasional, ancaman gangguan keamanan kemungkinan tidak akan menembus ring 1 dan 2, yakni arena pertandingan dan wisma atlet. Hal itu karena pengamanan di kawasan tersebut sangat ketat. Karena itu, yang juga perlu diantisipasi, gangguan keamanan di luar ring 1 dan ring 2 itu.
”Sebagaimana pengalaman di berbagai tempat lain, event olahraga ini memang biasa dijadikan tempat untuk menunjukkan eksistensi kelompok-kelompok teroris. Perlu diantisipasi juga mereka yang memiliki maksud lain, seperti mereka yang ingin mencari suaka karena kondisi kurang baik di negaranya,” ujar Gatot.
Ia mengakui, Dewan Olimpiade Asia (OCA) memang sempat menanyakan soal keamanan Asian Games kepada Inasgoc, pascaterjadi peristiwa di Surabaya. Menyikapi hal itu, Kemenlu berinisiatif memerintahkan semua duta besar RI di negara-negara Asia untuk proaktif menjelaskan kepada pemerintah di tempat mereka bertugas dan Komite Olimpiade Nasional (NOC) di negara itu bahwa keamanan di Indonesia tetap baik. (DVD/OKI)