Minggu (20/5/2018) pukul 22.12, Stadion Suraja Lamongan bergemuruh. Penonton bersorak. Gol Diego Assis pada menit ke-84 menjebol gawang Persija yang dikawal Daryono.
Di sisi lain, para pemain Persija mengejar dan mengerumuni wasit Annas Apriliandi. Kapten ”Macan Kemayoran”, Ismed Sofyan, juga memprotes wasit.
Protes terkait hakim garis mengangkat bendera, tetapi Diego lolos jebakan off side. Namun, yang lebih menyakitkan bagi pemain, wasit mengesahkan gol yang tersentuh tangan Diego.
Semula, hasil tendangan Diego Assis membentur tiang gawang, bola mental ke arah Diego dan Daryono. Keduanya berebut bola, kepalan tangan kiri Diego mengenai bola, dan masuklah ke gawang Persija.
Gol itu mirip gol ”Tangan Tuhan” Diego Maradona, legenda sepak bola Argentina. Maradona juga mencetak gol ke gawang Inggris pada perempat final Piala Dunia 1986.
Bedanya, kali ini, Persela unggul 2-0, dengan gol kedua dari Shohei Matsunaga pada menit ke-90+5. Babak tambahan waktu berlangsung 7 menit akibat pertandingan terhenti enam menit setelah gol Diego.
Ofisial Persija dan pemain cadangan bahkan ikut mengerumuni wasit dan perangkat pertandingan. Persija menunjukkan jiwa besar dan sportivitas tinggi dengan mau melanjutkan pertandingan. Meski demikian, mereka akhirnya menelan pil pahit dengan menyerah 0-2 kepada ”Laskar Jaka Tingkir”.
Pelatih Persija Stefano Cugurra menilai pertandingan berlangsung seru dan kedua tim bermain bagus. Namun, gol tangan Diego Assis mengecewakan sekaligus menyedihkan. ”Tak tahu kenapa bisa terjadi begini, hakim garis sudah angkat bendera,” katanya.
Menurut Ismed Sofyan, hasil laga itu ditentukan wasit, bukan pemain. Percuma bendera fair play dikibarkan sebelum pertandingan jika kepemimpinan wasit masih belum adil. ”Pemain bekerja keras, latihan pagi, siang, dan malam jadi percuma. Toh, hasilnya bergantung wasit,” katanya.
Sebelumnya, wasit juga memberikan hadiah penalti kepada Persela saat Maman Abdur Rahman menjatuhkan pemain Persela di kotak penalti pada menit ke-49. Sayangnya, Shohei Matsunaga yang jadi algojo gagal mencetak gol. Bola melambung di atas mistar gawang.
Shohei berhasil menebus kesalahan dan membayarnya dengan gol di menit ke-90+5. ”Sudah kehendak Tuhan saya cetak gol. Tadi kecewa gagal penalti,” ujarnya.
Pelatih Persela Aji Santoso sangat puas dengan performa anak asuhnya. Kemenangan itu sangat penting sebab Persija merupakan tim hebat dengan banyak pemain berkualitas dan kaya pengalaman. Namun, pergerakan pemain kunci Persija, Marko Simic dan Riko Simanjuntak, berhasil diredam.
”Soal gol Diego dan keputusan wasit, bukan ranah saya berkomentar. Kemenangan kami dua gol, lho. Bukan semata-mata karena satu-satunya gol Diego Assis,” ujar Aji.
Dari hasil rekaman pertandingan Daryono dan Diego berebut bola, bola terlihat tersentuh tangan Daryono lebih dulu. Kalaupun gol Diego dibatalkan, hal itu tidak akan mengubah hasil laga. Persela tetap memenangi pertandingan.