Firman Jadi Tumpuan
Firman Abdul Kholik memenuhi harapan tim pelatih saat diturunkan sebagai tunggal ketiga. Dia mampu bangkit dari kekalahan dan tampil penuh semangat.
Bangkok, Kompas Lupakan kesalahan dan segera bangkit merupakan tekad tunggal putra, Firman Abdul Kholik, saat menjalani laga penentu juara Grup B Indonesia melawan Korea Selatan di Piala Thomas 2018. Dalam pertandingan dramatis yang berlangsung selama 65 menit, Firman menang atas Ha Young-woong, 20-22, 21-15, 21-12.
Kemenangan Firman dalam laga yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (23/5/2018) malam, itu membawa Indonesia unggul 3-2 atas Korsel dan keluar sebagai juara Grup B. Indonesia ke perempat final sebagai unggulan, sedangkan Korsel sebagai runner-up.
Firman sebenarnya dapat segera memenangi pertandingan ketika unggul 20-12 pada gim pertama. Namun, Ha Young-woong membuat kejutan dengan mengumpulkan 10 angka berturut-turut sehingga berbalik unggul 22-20. Namun, kekalahan pada gim pertama tidak membuat mental Firman turun.
”Saya tidak mau memikirkan gim pertama, sudah lupakan saja. Saya harus bangkit dan fokus pada gim selanjutnya,” kata Firman seusai laga. Tekadnya itu berhasil diwujudkannya dan berbuah manis. Firman dapat menjalani gim kedua dan gim ketiga lebih baik sehingga berbuah kemenangan.
Hal ini mengingatkan pada peristiwa serupa yang terjadi pada Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia yang sekaligus menjadi babak kualifikasi Piala Thomas-Uber di Alor Setar, Malaysia, Februari lalu. Pada laga semifinal, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting mengalami cedera sehingga posisi tunggal kedua diisi Ihsan Maulana Mustofa. Firman, yang berdasarkan peringkat menjadi tunggal keempat, akhirnya dimainkan untuk mengisi posisi tunggal ketiga.
Firman kemudian menang atas Lee Dong-keun (Korsel), 22-20, 11-21, 22-20. Kemenangan itu ditentukan oleh Firman setelah merebut 8 poin berturut-turut sejak 14-20 pada gim ketiga. Kemenangan Firman membawa Indonesia menang 3-2 atas Korsel dan melaju ke babak final.
Menurut Firman, kadang-kadang karena terlalu nafsu dan ingin cepat mematikan permainan lawan, penampilan terbaik atlet malah tidak keluar. ”Mungkin hal yang sama juga terjadi di Malaysia. Karena Lee Dong-keun terlalu ingin cepat ambil poin, permainannya tidak keluar. Untungnya, saat itu terjadi pada saya malam ini, hal tersebut terjadi di gim pertama sehingga ada kesempatan memperbaiki diri,” kata Firman.
Laga melawan Ha Young-woong menjadi penampilan ketiga Firman, yang selalu diturunkan sebagai tunggal ketiga pada semua laga penyisihan grup. Pada dua pertandingan sebelumnya, Firman mengemas kemenangan atas Paul-Antoine Dostie-Guindon (Kanada) 21-8, 21-11, dan Pannawit Thongnuam (Thailand), 21-19, 21-14.
Harapan
Pelatih tunggal putra Indonesia Hendry Saputra Ho mengatakan, Firman sengaja ditempatkan sebagai tunggal ketiga untuk melawan Korsel. ”Kami menempatkan Firman sebagai tunggal ketiga karena kami punya harapan dari dia,” ujar Hendry.
Dia menuturkan, pertandingan melawan tunggal Korsel menunjukkan mental Firman belum stabil karena pada gim pertama sudah bermain unggul jauh, tetapi malah dapat dikejar lawan. ”Tetapi, dari teknik permainan dan semangat, dia cukup bagus,” kata Hendry.
Selain dari Firman, angka kemenangan tim ”Merah Putih” disumbangkan dua pasangan ganda Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Kevin/Marcus yang kalah mengejutkan saat melawan Thailand, memperbaiki penampilan dan menyumbang angka pertama Indonesia setelah menang atas Chung Eui-seok/Kim Won-ho, 21-11, 14-21, 21-10.
Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah penampilan dua tunggal yang lain, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Anthony membuang kesempatan untuk menang meski mencapai game point lebih dulu di tiap gim, sebelum akhirnya menyerah 20-22, 20-22 dari Son Wan-ho.
Lolosnya Indonesia dan Korsel dari Grup B membuat tuan rumah Thailand tersingkir. Thailand mengakhiri putaran final di posisi ketiga Grup B setelah menelan dua kekalahan dari Indonesia dan Korsel.
Indonesia dan Korsel lolos ke perempat final bersama China dan Perancis (Grup A), Jepang dan Taiwan (Grup C), serta Denmark dan Malaysia (Grup D). Hingga berita ini diturunkan, penentuan juara Grup D masih berlangsung, hingga undian tim yang akan bertemu di perempat final belum dilakukan.
Di bagian putri, Indonesia menjadi runner-up Grup D Piala Uber setelah kalah 2-3 dari China. Dua pemain putri Indonesia menyumbangkan kemenangan adalah Gregoria Mariska Tunjung atas Gao Fangjie, 23-21, 21-16, serta Ruselli Hartawan mengalahkan mantan pemain nomor satu dunia dan juara Olimpiade London 2012, Li Xuerui, 15-21, 21-19, 21-18.
China dan Indonesia lolos ke perempat final mewakili Grup D. Negara lain yang lolos adalah Korsel dan Denmark (Grup C), Thailand dan Taiwan (Grup B), serta Jepang dan Kanada (Grup A). Putra Perancis dan putri Kanada lolos mengejutkan ke perempat final setelah menyingkirkan putra dan putri India.