Tim nasional Nigeria berangkat ke Rusia dengan status nonunggulan. Namun, kekompakan tim bisa menjadi pembeda. Kekuatan tim berjuluk ”Elang Super” itu akan diuji oleh Argentina, Kroasia, dan Eslandia pada penyisihan Grup D.
Nigeria menjadi wakil Afrika yang hampir selalu hadir pada putaran final Piala Dunia. Sejak Piala Dunia 1994, timnas Nigeria yang berjuluk ”Elang Super” itu hanya sekali absen dari putaran final Piala Dunia, yaitu Piala Dunia 2006. Itulah penampilan terburuk mereka pada Piala Dunia setelah April 1994 menempati peringkat kelima dunia, yang merupakan tertinggi bagi sebuah tim dari Benua Afrika hingga saat ini.
Sepak bola menjadi olahraga paling populer di Nigeria karena terbukti sepak bola bisa memberikan kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan umumnya warga Nigeria. Pencapaian banyak pesepak bola Nigeria di Benua Eropa, seperti ditunjukkan Rashidi Yekini, Jay Jay Okocha, Nwankwo Kanu, Vincent Enyeama, Joseph Yobo, dan John Obi Mikel, membuat banyak anak- anak dan remaja Nigeria belajar sepak bola untuk menjadi bekal hidupnya pada masa depan.
Dengan postur tubuh rata-rata warga Nigeria yang tinggi dan memiliki tulang yang kuat, sepak bola memang sangat cocok dengan kondisi fisik mereka. Akan tetapi, tidak mudah untuk bisa menjadi pesepak bola elite di Nigeria karena mereka harus berkompetisi juga dengan para pemain dari negara-negara Afrika lainnya yang memiliki karakteristik fisik serupa.
Meski selalu lolos ke putaran final Piala Dunia, kecuali 2006, tim Elang Super itu gagal menunjukkan kehebatannya dalam dua Piala Dunia sebelum ini, yakni 2010 dan 2014.
Pada Piala Dunia 2018 ini, Nigeria sudah menjalani ujian cukup berat pada babak kualifikasi karena berada di grup yang digambarkan banyak orang sebagai ”grup neraka”, yaitu bersama Zambia, Aljazair, dan Kamerun. Akan tetapi, Elang Super menunjukkan kehebatannya dengan menjadi negara Afrika pertama yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan ketiga rival di grupnya itu.
Dengan komposisi timnas yang tidak memiliki pemain yang sangat menonjol, inti kekuatan Nigeria, seperti ditulis ESPN, memang ada pada kesatuan para pemainnya, moral yang tinggi, dan saling memercayai sesama anggota tim. Kekompakan itulah yang membuat tim asuhan pelatih asal Jerman, Gernot Rohr, itu bisa menutup kekurangan di lini depan dan belakang mereka.
Rohr juga berani memilih para pemain muda yang belum banyak pengalaman di ajang internasional, seperti Alex Iwobi, Kelechi Iheanacho, dan Wilfred Ndidi. Dengan semangat mereka yang tinggi karena ”diangkat” ke panggung dunia, banyak pemain Nigeria mempunyai motivasi super besar untuk tampil total. Bagi para pemain muda itu, Piala Dunia adalah kesempatan untuk memperlihatkan diri ke dunia internasional sehingga membuka peluang untuk bermain di tim- tim di luar Afrika.
Bukan unggulan
Berada di Grup D bersama Argentina, Kroasia, dan Eslandia, Nigeria terbilang bukan tim unggulan di grup itu. Kelemahan terbesar Nigeria saat ini adalah penjaga gawangnya. Setelah kiper Vincent Enyeama mundur dari panggung internasional, Rohr kesulitan mencari penggantinya. Beberapa pemain muda yang dicoba dalam partai kualifikasi dan laga persahabatan tampil mengecewakan.
Pilihan pada kiper berusia 19 tahun, Francis Uzoho, menjadi jalan tengah yang paling memungkinkan untuk Rohr. Uzoho diharapkan bisa cepat belajar dan mengatasi kegugupannya tampil di Piala Dunia.
Lini belakang dan lini depan Nigeria pun belum sekokoh lini tengah. Pengalaman bermain bersama yang minim membuat komunikasi antarpemain belum terbangun dengan baik. Oleh karena itu, lini tengah Nigeria akan menjadi jantung permainan tim Elang Super itu.
Keberadaan gelandang senior John Obi Mikel diharapkan bisa mempertahankan struktur lini tengah tetap kokoh dan tidak porak poranda menghadapi banjir serbuan pemain lawan. Gelandang klub China, Tianjin Teda, itu sempat absen saat Nigeria menjalani persahabatan melawan Polandia dan Serbia. Dia kemudian bergabung dengan pemusatan latihan Nigeria.
”Saya senang berada di sini. Ini kehormatan besar untuk bermain di tim ini dan mewakili Nigeria pada Piala Dunia 2018,” ujar Mikel dalam akun media sosial tim Nigeria.
Nigeria akan menjalani laga persahabatan melawan Kongo, Senin pekan depan, di Stadion Adokiye Amiesimaka, Nigeria. Kemudian, Nigeria akan melawan Inggris pada 2 Juni dan Ceko pada 6 Juni.
Dengan status Nigeria bukan unggulan, itu bisa menguntungkan pada Piala Dunia karena pasukan Elang Super bisa bermain tanpa beban. Kuncinya, para pemain memberikan permainan terbaiknya. Dengan mengandalkan Leon Balogun di lini belakang, Mikel di lini tengah, dan Victor Moses di lini depan, Nigeria berharap bisa mengatasi berbagai kekurangannya pada Piala Dunia 2018 dan mencengkeram lawan-lawannya hingga mereka tak berdaya.