PARIS, KAMIS-Rafael Nadal akan melalui perjalanan mudah, setidaknya untuk mencapai final Grand Slam Perancis Terbuka, 27 Mei-10 Juni 2018. Dia terhindar dari para jagoan di lapangan tanah liat yang berkumpul pada paruh bawah daftar undian.
Berdasarkan undian yang digelar di Roland Garros, Paris, Kamis (24/5/2018) malam atau Jumat dini hari WIB, potensi lawan terberat Nadal pada paruh atas adalah unggulan keenam Kevin Anderson pada perempat final dan Marin Cilic (3) atau Juan Martin Del Potro (5) di semifinal. Pada babak pertama, sang juara bertahan akan melawan Alexandr Dolgopolov.
Nadal, yang telah 10 kali menjuarai Perancis Terbuka, seharusnya tak kesulitan melangkah ke final untuk bertemu salah satu dari kandidat finalis yang berada di paruh bawah. Mereka adalah Alexander Zverev (2), Dominic Thiem (7), dan Novak Djokovic (20). Pada pul ini juga ada juara Perancis Terbuka 2015 Stan Wawrinka, Grigor Dimitrov (4), dan Kei Nishikori (19).
“Nadal selalu menjadi favorit, setelah itu baru saya bersama empat hingga lima petenis lain,” komentar Thiem. Petenis Austria ini mengakhiri kemenangan beruntun 50 set Nadal ketika menang pada perempat final ATP Masters 1000 Madrid, dua pekan lalu. Di Roland Garros, Thiem mencapai semifinal pada 2016 dan 2017.
Henri Leconte, finalis Perancis Terbuka 1988, juga menilai Nadal tetap favorit juara meski Thiem mengalahkannya di Madrid. “Petenis lain memiliki kesempatan mengalahkannya, tetapi akan sulit karena format best of five sets,” kata mantan petenis asal Perancis.
Juara Perancis Terbuka 1982, 1985, 1988, Mats Wilander, mengatakan, lawan berat Nadal adalah petenis-petenis muda berusia 24 tahun ke bawah. "Mereka tak punya rasa takut saat melawan Nadal, tidak seperti petenis lain seperti Nishikori, Dimitrov, dan (Milos) Raonic,” kata Wilander.
Wilander menyebut Zverev sebagai salah satu tantangan berat bagi Nadal karena permainannya semakin berkembang dalam tiga bulan terakhir. “Taktik Zverev untuk melawan Nadal sangat jelas. Meski kalah di final Roma, dia jelas tahu cara melawan Nadal di tanah liat,” lanjut Wilander.
Mantan petenis Swedia itu merujuk pada pertemuan Nadal dan Zverev di final ATP Masters 1000 Roma, pekan lalu. Meski akhirnya kalah, 1-6, 6-1, 3-6, Zverev sempat unggul 3-1 pada set ketiga.
Nadal, yang hadir bersama juara bertahan tunggal putri, Jelena Ostapenko, dalam acara undian, mengatakan, dia selalu termotivasi untuk bermain sebaik mungkin di Roland Garros. “Beberapa pekan terakhir, hasilnya bagus. Itu memberi saya kepercayaan diri,” ujar Nadal yang datang ke Roland Garros setelah juara di Monte Carlo, Barcelona, dan Roma.
Serena-Sharapova
Di putri, dua petenis yang pernah juara di Roland Garros, Serena Williams dan Maria Sharapova, berpeluang bertemu pada babak keempat. Keduanya berada pada paruh atas bersama para juara Perancis Terbuka, Garbine Muguruza dan Svetlana Kuznetsova, serta petenis nomor satu dunia, Simona Halep.
Pada kejuaraan kali ini, Serena tampil sebagai petenis non unggulan karena hanya berperingkat ke-453 dunia. Peringkatnya turun dari nomor satu pada 2017 setelah absen selama 16 bulan karena hamil. Dia menggunakan hak untuk melindungi peringkat dunianya sebelum absen (protected ranking) untuk bermain di Roland Garros. Namun, panitia tak menjadikannya sebagai unggulan.
Jika persaingan Serena dan Sharapova terjadi di Roland Garros, ini akan menjadi yang pertama sejak mereka terakhir bertemu pada perempat final Australia Terbuka 2016. Mereka telah 21 kali bertemu, 19 di antaranya dimenangi Serena.
Mereka absen pada musim lalu. Serena karena hamil, sementara Sharapova tak dapat tampil karena peringkat dunianya tak memenuhi syarat menjadi peserta setelah absen 15 bulan karena skors doping. Panitia penyelenggara tak mau memberinya wild card. (REUTERS)