Ho Chi Minh, Sabtu - Latihan intensif di Korea Selatan berbuah manis bagi atlet taekwondo Indonesia. Satu medali emas dan satu medali perunggu diraih Defia Rosmaniar pada Kejuaraan Taekwondo Asia 2018 di Ho Chi Minh, Vietnam, Jumat (26/5/2018).
Defia meraih medali emas pada nomor poomsae atau jurus perseorangan putri. Sedangkan, medali perunggu direbut Defia dari nomor poomsae pasangan bersama Muhammad Wahyu Abdurrahman.
"Kemenangan Defia menunjukkan latihan intensif di Korea Selatan membawa hasil positif. Defia bukan hanya dapat menampilkan gerakan yang sempurna, melainkan juga mengalahkan atlet Korea Selatan yang biasanya mendominasi nomor perseorangan putri. Semoga Defia dapat melanjutkan penampilan bagus itu dan meraih emas di Asian Games," kata Zulkifli Tanjung, Ketua Harian Pengurus Besar Taekwondo Indonesia, Sabtu (26/5/2018) dari Ho Chi Minh.
Pada nomor perseorangan putri, Defia menjadi pemuncak pada kategori recognised poomsae dan new poomsae. Latihan keras new poomsae di bawah bimbingan Profesor Tae Seong-jeong dari Asian Taekwondo Union (ATU) membuat Defia mengumpulkan nilai sangat tinggi, 9.520.
Pada kategori recognised poomsae, Defia juga mendapatkan nilai tertinggi, yaitu 6.800. Nilai total Defia dari gabungan kedua kategori itu adalah 113.7 dan dikonversi menjadi skor 8.160.
Posisi kedua ditempati Gwak Yeowon dari Korsel dengan nilai total 112.7 dan skor 8.100. Posisi ketiga dan keempat ditempati Kotchawan Chomchuen dari Thailand dengan skor 8.000 dan Tuyet Van Chau dari Vietnam dengan skor 7.930.
Pada nomor pasangan, Defia berdampingan dengan Wahyu. Nomor itu tidak dipertandingkan di Asian Games sehingga keduanya belum terlalu lama berlatih bersama untuk Kejuaraan Asia.
Hasilnya, Defia dan Wahyu menempati posisi keempat dan berhak atas medali perunggu. Defia/Wahyu mendapat skor 8.190, dengan nilai total 114.7 Medali emas pada kategori itu direbut oleh tim Korsel dengan skor 8.330. Posisi kedua dan ketiga ditempati pasangan Malaysia dengan skor 8.230 dan Filipina dengan skor 8.210.
"Saya bersyukur dapat mempersembahkan emas dan perunggu bagi tim Indonesia. Saya akan terus berlatih keras agar dapat merebut emas di Asian Games," kata Defia.
Menurut manajer tim Indonesia Rahmi Kurnia, lawan yang akan dihadapi Defia bakal sama saat Asian Games. Dengan selisih nilai yang tipis, Defia harus berlatih lebih keras sampai jelang Asian Games.
Sementara itu, pada nomor perseorangan putra, atlet andalan Indonesia Muhamad Alfi Kusuma tidak dapat tampil pada ajang tersebut. Alfi mengalami cedera hamstring atau otot paha belakang sehingga tidak dapat memeragakan jurus dengan sempurna.
“Kami ingin dia fokus pada pemulihannya. Kami berharap dia dapat pulih beberapa minggu sebelum Asian Games dimulai,” kata Rahmi.