Swiss menjadi tempat berlindung bagi Xherdan Shaqiri dan sejumlah penduduk Kosovo lainnya yang menjadi korban konflik antaretnis pada awal 1990-an. Tidak hanya mendapat tempat berlindung, Shaqiri juga menemukan awal dari perjalanan panjangnya menjadi pilar tim nasional Swiss.
Shaqiri masih berusia sekitar satu tahun ketika melarikan diri ke Swiss bersama keluarganya pada 1992. Tidak ada pilihan yang lebih baik waktu itu. Ketakutan selalu dirasakan setiap hari. Akibat konflik itu, rumah pamannya dibakar. Sementara rumah tempat tinggal Shaqiri bersama orangtuanya masih berdiri tegak, tetapi isinya kosong karena dijarah.
”Saya bersyukur menemukan Swiss dan bisa hidup lebih tenang dan damai,” kata Shaqiri seperti dikutip laman Stoke Sentinel, Kamis (24/5/2018). Di Swiss, Shaqiri dan keluarganya tinggal di Augst, sebuah desa dekat Basel.
Kebetulan tempat tinggal baru Shaqiri itu tidak jauh dari lapangan milik klub SV Augst. Kira-kira jaraknya hanya lima menit jika ditempuh dengan berjalan kaki. Ia pun berkenalan dengan sepak bola dan bergabung dengan klub kecil yang fokus melatih pemain usia dini itu.
”Sepak bola adalah hal terbaik yang pernah saya dapatkan. Di lapangan anda merasa bebas, aman, dan merdeka,” ujar Shaqiri. Sejak bergabung dengan SV Augst itulah Shaqiri semakin mencintai sepak bola.
Sekitar 21 tahun kemudian Shaqiri bergabung dengan Bayern Muenchen, Inter Milan, dan kini dengan Stoke City. Shaqiri menjadi jantung di tubuh skuad Stoke. Sayangnya, Stoke baru saja terdegradasi dari Liga Primer Inggris ke Divisi Championship.
Namun, sama seperti perannya di Stoke, Shaqiri (setelah proses naturalisasi) kemudian menjadi kunci permainan tim nasional Swiss. Di Piala Dunia Brasil 2014, Shaqiri mencetak hat-trick ke gawang Honduras. Itu adalah hat-trick ke-50 dalam sejarah piala dunia. ”Sebelum melawan Honduras, kami kalah dari Perancis, 2-5. Dan kami ingin menunjukkan reaksi kami atas kekalahan itu,” katanya seperti dikutip laman FIFA.
Kini, Shaqiri masih berusia 26 tahun dan ingin kembali memberikan yang terbaik untuk Swiss di Piala Dunia Rusia nanti. Ia berencana memakai sepatu khusus yang bergambar bendera Swiss dan bendera Kosovo. Shaqiri ingin mengenang perjalanan hidupnya dan berterima kasih kepada sepak bola. (DEN)