Celah Portugal Terlihat
Tanpa diperkuat Cristiano Ronaldo, Portugal tetap bisa tampil menyerang. Namun, mereka lupa belum memiliki pertahanan yang solid. Tunisia berhasil mengekspose celah ini.
BRAGA, SELASA Portugal sudah memiliki penyerang yang merupakan pemain terbaik di dunia, Cristiano Ronaldo. Jadi tidak ada masalah besar di sektor serang. Namun, mereka masih memiliki celah di lini pertahanan yang bisa membahayakan langkah mereka di Piala Dunia Rusia 2018.
Celah itu terungkap ketika Portugal ditahan imbang Tunisia, 2-2, dalam laga persahabatan di Stadion Municipal, Braga, Selasa (29/5/2018) dini hari WIB. Ini merupakan laga pertama dari tiga laga persahabatan yang sudah dijadwalkan Portugal sebelum Piala Dunia 2018 bergulir.
Saat melawan Tunisia, Portugal tidak diperkuat Ronaldo yang masih beristirahat setelah memperkuat Real Madrid pada laga final Liga Champions melawan Liverpool, Minggu (27/5) di Kiev, Ukraina. Namun, hal itu tidak menjadi masalah bagi lini depan tuan rumah karena masih ada Ricardo Quaresma, Andre Silva, dan Bernardo Silva.
Andre Silva yang kurang mendapat jam terbang di AC Milan mampu membuktikan ketajamannya dengan mencetak gol pada menit ke-22. Gol kedua Portugal kemudian dicetak oleh Joao Mario pada menit ke-34.
Tunisia kemudian baru bisa mengeksploitasi kelemahan Portugal pada babak kedua. Dua gol Tunisia yang dicetak Anice Badri dan Fakhreddine Ben Youssef menunjukkan para pemain belakang Portugal masih kebingungan mengorganisasi pertahanan.
Para pemain bertahan Portugal seperti Raphael Guerreiro tidak disiplin menjaga areanya sehingga Badri dapat leluasa masuk dan menembak dari sektor kiri. Kelemahan seperti ini sangat menguntungkan tim seperti Tunisia yang dari sisi teknik dan ketajaman serangan masih kurang.
Kebingungan lini belakang Portugal juga terjadi saat Youssef bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Ketika bola mengarah ke depan gawang Portugal, bek Ricardo Pereira dan Ruben Dias hanya bisa saling pandang ketika Youssef merangsek maju dan menyambar bola. Pereira dan Dias seolah saling bertanya siapa yang seharusnya menjaga Youssef.
”Kami kebobolan gol yang sangat tidak normal,” kata Pelatih Portugal Fernando Santos seperti dikutip laman Correio da Manha. Santos mengatakan, timnya perlu sekali lagi mengatur penempatan posisi dan pergerakan pemain ketika sedang bertahan.
Kelemahan ini sangat berbahaya ketika berlaga di Rusia. Di Piala Dunia nanti Portugal akan bertemu tim yang jauh lebih berbahaya, Spanyol di Grup B. Kesalahan dalam bertahan seperti pada laga persahabatan tidak bisa lagi terjadi.
Deschamps lega
Perancis menjadi kebalikan Portugal. Selama ini, pertahanan menjadi masalah serius di tim asuhan Didier Deschamps. Namun, saat melawan Irlandia Utara dalam laga persahabatan di Stade de France, Selasa dini hari WIB, Deschamps merasa lega.
Dalam laga persahabatan tersebut, Deschamps melihat dua bek sayapnya, Benjamin Mendy dan Djibril Sidibe, tampil gemilang. Perancis pun menang 2-0.
Mendy dan Sidibe merupakan pertaruhan Deschamps di Piala Dunia nanti. Mereka berdua mengalami cedera serius pada musim ini dan sempat absen lama. Mendy absen tujuh bulan akibat cedera lutut dan baru bisa berlatih bersama Manchester City pada April lalu. Sementara pada April lalu, Sidibe juga cedera lutut dan baru berlatih bersama AS Monako pada awal Mei.
Membawa kedua pemain itu ke Rusia pun menjadi langkah yang berisiko karena Deschamps tidak mempunyai banyak waktu untuk menguji kesiapan kedua pemain itu. ”Saya sangat terkejut karena Mendy baru saja pulih dari cedera yang sangat serius,” kata gelandang Perancis, Blaise Matuidi.
Mendy yang berada di kiri dan Sidibe di sisi kanan sama-sama berhasil mempersulit pemain lini tengah Irlandia Utara. Menurut Matuidi, kedua bek sayap tersebut suka maju dan sebaiknya Deschamps terus memberikan kebebasan bagi mereka untuk menyerang.
Pada laga kontra Irlandia Utara itu, Perancis menang 2-0. Kedua gol dicetak oleh Olivier Giroud dan Nabil Fekir pada babak pertama.
Tim berjuluk ”Les Bleus” ini tetap tampil menggebrak meski Antoine Griezmann dan Paul Pogba tidak menjadi pemain mula. Gelandang dengan daya jelajah tinggi, N’Golo Kante, bahkan tidak bermain sama sekali.
Eksperimen Jepang
Laga persahabatan sebagai persiapan menuju ke Rusia juga dipersiapkan tim wakil Asia, Jepang. Tim ”Samurai Biru” akan beruji coba melawan Ghana, Rabu (30/5) pukul 17.25.
Ghana akan menjadi lawan pertama dan terakhir bagi Pelatih Jepang Akira Nishino sebelum berangkat ke Rusia. Nishino tidak punya banyak waktu karena dirinya baru ditunjuk untuk menggantikan Vahid Halilhodzic pada April lalu.
Jika Halilhodzic lebih suka memainkan empat bek, Nishino akan mencoba skema baru dengan tiga bek. Ia diprediksi akan mencoba formasi 3-4-2-1 dengan dua gelandang serang yang membantu satu striker. Serangan juga akan dibantu oleh dua bek sayap.
”Kami perlu segera menemukan formasi dasar yang tepat sebelum bertemu Kolombia. Dengan empat atau tiga bek,” kata Nishino. Di Rusia, Jepang akan melawan Kolombia pada laga perdana Grup H, 19 Juni 2018.
(AFP/REUTERS/DEN)