Voli Kian Percaya Diri
Kemenangan tim bola voli Indonesia atas Thailand di final Piala Lienvietpostbank di Vietnam mendongkrak kepercayaan diri para pemain Indonesia jelang Asian Games 2018.
JAKARTA, KOMPAS Tim nasional bola voli Indonesia kian percaya diri menyongsong Asian Games Jakarta-Palembang 2018 pada 18 Agustus-2 September. Mereka optimistis bisa mencapai target empat besar pada pesta olahraga Asia ke-18 tersebut setelah meraih gelar juara pada Turnamen Voli Terbuka Piala Lienvietpostbank di Ha Nam, Vietnam, Kamis (31/5/2018).
Pada partai final, Indonesia menaklukkan musuh bebuyutannya, Thailand, dengan skor 3-1 (31-33, 25-18, 25-22, dan 25-23).
”Ini kemenangan bersejarah. Setelah 2009, kita akhirnya menang lagi atas Thailand. Bahkan, kita dua kali mengalahkan mereka. Selain di final, kita menang 3-0 (25-23, 25-22, 25-22) atas Thailand di penyisihan. Kemenangan itu membuat pemain dan pelatih semakin percaya diri bisa bersaing di Asian Games nanti,” ujar pelatih kepala timnas voli putra, Samsul Jais, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat kemarin.
Sepanjang kejuaraan yang diikuti enam negara itu, Indonesia enam kali menang dan sekali kalah. Pada awal babak penyisihan, Indonesia takluk 2-3 (21-25, 26-24, 25-16, 23-25, 9-15) dari Kazakhstan. Setelah kekalahan itu, Indonesia terus meraih kemenangan pada babak penyisihan, yakni 3-0 (25-22, 25-18, 25-21) atas Vietnam, 3-0 atas Thailand, 3-2 (28-26, 23-25, 25-21, 23-25, 15-12) atas Myanmar, dan 3-2 (19-25, 25-17, 21-25, 25-16, 15-11) atas China.
Pada babak semifinal, Indonesia kembali berjumpa Kazakhstan. Pada pertandingan itu, tim ”Garuda” membalas kekalahan di babak penyisihan dengan mengalahkan negara asal Asia Tengah itu 3-0 (25-13, 25-21, 25-22). Di partai puncak, Indonesia menaklukan tim ”Gajah Putih”, 3-1.
Terlepas dari kemenangan itu, Samsul tak menafikan masih ada sejumlah kekurangan yang patut dibenahi. Dari sisi individu, para pemain masih perlu mengasah servis, penerimaan bola pertama, dan blok. ”Servis dan blok yang mematikan sangat diperlukan agar bisa mencetak poin. Sementara bola pertama masih harus dipertajam agar permainan lebih berkembang,” katanya.
Di sektor kerja sama tim, Samsul merasa masih banyak kekurangan. ”Antisipasi daerah pertahanan masih sangat kurang ketika ada pemain yang melakukan spike,” ujarnya.
Samsul menilai, belum ada harmoni permainan antara spiker dan pemain bertahan. ”Saya inginnya, jika satu pemain melakukan spike, lima pemain lainnya harus bisa melingkupi spiker,” ucapnya.
Kendati demikian, Samsul menegaskan, perbaikan pemain tidak akan sulit. Ia menilai, para pemain hanya perlu mengasah mental dan fokus dengan lebih baik agar permainan jadi lebih solid secara individu dan tim.
Proses perbaikan itu akan difokuskan di dalam negeri, terutama di Bandung, Jawa Barat. Samsul tidak terlalu memaksa untuk melakukan uji tanding lagi ke luar negeri, lebih-lebih satu bulan sebelum Asian Games.
”Saya tidak ingin anak-anak terlalu diforsir. Takutnya justru mereka kelelahan dan permainan jadi turun ketika pertandingan sesungguhnya,” kata Samsul.
Kapten timnas bola voli Indonesia, Aji Maulana, menyampaikan, kekurangan pemain ada pada jam terbang. Akibatnya, mereka sering demam panggung ketika awal-awal laga di suatu kejuaraan. Hal itu tampak ketika mereka kalah dari Kazakhstan pada pertandingan perdana Piala Lienvietpostbank. ”Saya rasa tim ini harus mendapatkan uji tanding melawan tim luar negeri lebih banyak lagi,” katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan apresiasi atas keberhasilan tim voli putra. Ia meminta tim tersebut mempertahankan performa dan kekompakan yang telah terbangun saat ini. Ia pun berharap tim voli bisa mencapai target maksimal di Asian Games.
Kirab obor
Pada saat para atlet mempersiapkan diri meraih prestasi, panitia penyelenggara Asian Games juga terus menjalankan agendanya, termasuk kirab obor. Salah satu kota yang akan disinggahi arak-arakan tersebut adalah Banyuwangi. Sejumlah persiapan telah disusun guna menyambut dan menyemarakkan perhelatan tersebut. Rute dan pembawa obor telah ditentukan, termasuk sejumlah kegiatan pendukung selama kirab obor Asian Games tersebut melintasi Banyuwangi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi Muhammad Alvin di Banyuwangi, kemarin. ”Menurut rencana, obor Asian Games akan dibawa lari sejauh 5 kilometer hingga 10 kilometer di jalan utama Banyuwangi. Obor itu ditargetkan tiba di Banyuwangi antara tanggal 21 Juli dan bergerak ke Bali tanggal 23 Juli,” ungkapnya.
Obor Asian Games direncanakan bermalam di Gunung Ijen dan pusat kota Banyuwangi, dan akan disiapkan kaldron. (GER/DRI/IND)