Emil Forsberg (26) adalah salah satu alasan mengapa rakyat Swedia tidak perlu meratapi keputusan Zlatan Ibrahimovic yang memilih pensiun membela negara itu. Gelandang penerus kostum nomor 10 yang sebelumnya dipakai Ibrahimovic itu merupakan andalan baru ”Blagult”, julukan tim Swedia.
Forsberg, andalan klub Jerman, RB Leipzig, diibaratkan silent assassin alias pembunuh berdarah dingin yang beroperasi dengan cara-cara nyaris tidak terlihat. Gelandang kelahiran Sundsvall, Swedia, itu adalah perpaduan dari penyerang Manchester United, Alexis Sanchez, dan ”otak” Real Madrid, Toni Kroos.
Secara teknis, baik di Leipzig maupun Swedia, Forsberg bermain di posisi sayap kiri. Namun, praktiknya, ia kerap bergerak menusuk ke tengah hingga kotak penalti untuk merusak pertahanan lawan. Seperti Kroos, ia kerap menciptakan asis mematikan dari tengah, keahlian yang lama tidak dimiliki Swedia sejak era keemasan tahun 1990-an.
Berbeda dengan Ibrahimovic, Forsberg lebih senang berada di belakang layar alias mendesain gol. Itu dibuktikan dengan koleksi 22 asis untuk Leipzig pada musim 2015-2016. Namun, pada saat-saat genting, pemain yang juga piawai mengeksekusi tendangan bebas ini tidak segan tampil di depan panggung dan mencetak gol. Total empat gol ia ciptakan untuk Swedia selama kualifikasi Piala Dunia Rusia. Jumlah golnya itu hanya kalah dari ujung tombak Marcus Berg yang mengemas total delapan gol.
Banyak orang meyakini, Forsberg bakal sehebat Ibrahimovic. Kebetulan, ia merunut jalan serupa mantan pemain MU tersebut, yaitu mengawali kariernya di klub Swedia, Malmoe FF, sebelum hijrah ke Jerman. Namun, karakter Forsberg sangat berbeda, bahkan kebalikan dari Ibrahimovic, sosok yang dikenal arogan dan kerap berpindah-pindah klub demi popularitas dan trofi.
Ia memilih setia bertahan di Leipzig meskipun dua tahun lalu sejumlah klub top Eropa, seperti Liverpool, ingin memboyongnya ke Liga Inggris. ”Dia orang yang pemalu dan rendah hati. Maka itu, Anda tidak akan mendapatkan wawancara bagus dengannya. Ia orang yang paling membosankan untuk diwawancarai,” tutur Leif Forsberg, ayah Emil, seperti dikutip The Guardian.
Saat kecil, Forsberg sempat ragu dan kurang percaya diri mampu menjadi pesepak bola. Berbeda dengan kebanyakan pesepak bola Swedia lainnya, seperti Ibrahimovic, perawakannya mungil. Maka itu, ia sempat berpikir ingin menjadi pemain hoki. Namun, kini, si mungil siap mencuri panggung di Piala Dunia Rusia. (JON)