TOKYO, RABU Peta persaingan balapan MotoGP musim depan bakal berubah setelah pebalap Spanyol di tim Ducati, Jorge Lorenzo, memilih hijrah ke tim Repsol Honda. Meski performanya bersama Ducati musim ini kurang gemilang, kehadiran Lorenzo diyakini dapat lebih memperkuat dominasi Honda dan pebalap andalannya, Marc Marquez.
Kepastian Lorenzo bergabung dengan tim pabrikan Honda untuk musim 2019 dan 2020 diberitakan situs resmi MotoGP dan Crash.net, Rabu (6/6/2018). Tim Ducati pun langsung mengumumkan Danilo Petrucci sebagai pengganti Lorenzo di tim pabrikan Italia itu. Akan tetapi, Petrucci baru diikat dengan kontrak satu tahun oleh Ducati.
Lorenzo masuk ke tim Honda menggantikan posisi Dani Pedrosa yang sudah 13 tahun bergabung di tim pabrikan Jepang itu. Belum jelas ke mana Pedrosa akan berlabuh mulai musim 2019, termasuk kemungkinan pebalap mungil asal Spanyol itu untuk tetap bertahan di MotoGP. Akan tetapi, desas-desus terbaru menyatakan, Pedrosa kemungkinan akan bergabung dengan tim satelit baru Yamaha.
Lorenzo yang sebelumnya dikabarkan akan bergabung dengan tim satelit Yamaha mampu menyembunyikan pertemuannya dengan para petinggi Honda sehingga tidak satu pun pihak sebelumnya mengabarkan kepindahannya itu untuk bergabung dengan rekan senegaranya yang juara dunia MotoGP empat kali, Marc Marquez. Meskipun demikian, seusai kemenangannya di GP Italia, akhir pekan lalu, Lorenzo memastikan dirinya tidak akan lagi berada di Ducati dan akan pindah mengendarai motor lain.
Kesepakatan Lorenzo dengan Honda itu diyakini secara prinsip sudah dicapai beberapa hari sebelum kemenangan pertama Lorenzo dengan motor Ducati di Sirkuit Mugello, Italia. Lorenzo dikabarkan akan mendapatkan bayaran dari Honda sebesar 4 juta euro atau sekitar Rp 60 miliar per tahun.
Semakin kuat
Bergabungnya Lorenzo di Honda diyakini akan membuat tim Honda semakin kuat. Terlebih, Lorenzo yang meraih tiga gelar juara dunia MotoGP bersama motor Yamaha diprediksi bakal mudah beradaptasi dengan motor Honda yang memiliki banyak kesamaan dengan Yamaha.
Namun, sebelum pengumuman bergabungnya Lorenzo dengan Honda, Marquez memperingatkan bahwa Honda adalah motor yang tidak mudah untuk dikendarai. ”Kami memenangi beberapa balapan tahun ini, tetapi orang lain bisa melihat bahwa Honda bukanlah motor yang mudah dan Anda harus banyak memaksa. Saya tidak tahu berapa banyak saya sudah selamat dari jatuh pada akhir pekan lalu. Anda harus mengendarai (Honda) hingga batas kemampuannya dan itu sulit,” ungkapnya setelah kegagalan di GP Italia.
Sementara itu, bagi Petrucci, kepindahannya ke tim pabrikan Ducati adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Selama berada di tim satelit Pramac Ducati, Petrucci sudah membuktikan kemampuannya mengendarai motor Italia itu.
”Sebuah kehormatan besar bisa menjadi pengendara resmi tim Ducati, khususnya untuk seseorang seperti saya yang memulai di Ducati sebagai penguji motor produksi Ducati,” katanya. (OKI)