CLEVELAND, KAMIS - Cleveland Cavaliers kini baru menyadari bahwa menjadi tuan rumah pada pertarungan final NBA tidak selalu memberikan keuntungan. Itu terbukti pada pertandingan ketiga final di Quicken Loans Arena, Clevelenad, Ohio, Rabu (6/6/2018) malam lalu waktu Amerika Serikat. Cavaliers kembali takluk 102-110 dari Golden State Warriors.
Malam itu, Stephen Curry, Kevin Durant, dan kawan-kawan membuat ribuan pendukung Cavaliers terdiam dalam kecewa. Cavaliers kini tertinggal 0-3 dari Warriors sehingga nasib LeBron ”King” James dan kawan-kawan akan ditentukan pada laga keempat, Sabtu ini pukul 08.00 WIB.
Cavaliers bisa memperpanjang asa merebut gelar juara NBA jika menang pada laga keempat yang kembali berlangsung di depan pendukung mereka. LeBron James, Kevin Love, dan kawan-kawan dituntut bermain brilian untuk menunda gelar juara Curry dan kawan-kawan.
Dalam catatan empat pertemuan kedua tim tersebut di final NBA dalam empat musim terakhir, Warriors sudah mampu dua kali unggul 3-0 lebih dulu. Itu termasuk musim lalu ketika Cavaliers bisa memenangi gim keempat. Kemenangan itu menghindarkan Cavaliers dari rasa malu yang lebih besar karena Curry dan kawan-kawan batal berpesta di Quicken Loans.
Itu sebabnya, pada gim keempat kali ini, ”King” James dan kawan-kawan akan berjuang mengulang kemenangan itu. ”Sejauh ini kami memiliki peluang untuk meraih dua kemenangan dari tiga pertarungan seri ini,” ujarnya.
James juga menilai, materi pemain Cavaliers tidak kalah dari Warriors. ”Kalau kita melihat dari kelima pemain terbaik Golden State Warriors, Anda akan menyatakan bahwa mereka lebih baik dari kami. Padahal, kami juga memiliki banyak pemain berbakat. Kami berada di posisi di mana kami bisa memenangi dua dari tiga pertandingan ini,” ujar pencetak poin di atas 30 angka terbanyak di play off NBA, yaitu 110 kali, itu.
Cavaliers kini berjuang melawan sejarah. Selama ini belum ada satu tim NBA pun yang bisa menjadi juara setelah tertinggal 0-3. Hanya ada tiga tim yang tertinggal 0-3 pada tujuh laga seri (play off dan final) yang bisa memaksa lawannya memainkan laga ketujuh. Di final NBA, itu terakhir pada 1951 saat New York Knicks memaksa Rochester Royals memainkan gim ketujuh setelah tertinggal 0-3. Namun, Knicks kalah pada laga ketujuh.
Cavaliers kini berusaha melakukan itu dan menjadi juara. Cavaliers memiliki modal cukup bagus karena sejak 2015 menjadi satu-satunya tim yang mampu bangkit dari ketertinggalan mereka pada babak play off hingga tiga kali. Itu termasuk dua kali pada musim ini ketika mereka akhirnya menyingkirkan Indiana Pacers dan Boston Celtics lewat tujuh pertandingan play off.
”Kami sudah memberi diri kami sebuah kesempatan. Saya tahu kami akan menghadapi pertarungan keempat dengan persaingan ketat. Makanya, kami tidak akan menyerah,” ujar power forward Cavaliers, Kevin Love, dikutip ESPN.
Pada gim ketiga, Love membuat double double setelah menyumbangkan 20 angka dan 13 rebound. Itu sebabnya, harapan untuk bisa memberikan perlawanan yang sengit bisa jadi akan terjadi pada gim keempat. (NIC)