Di Bandar Udara Narita, Jepang, Sabtu (2/6/2018), tim nasional Jepang bersiap terbang ke Austria untuk berlatih dan juga menjalani laga persahabatan melawan Swiss dan Paraguay. Tidak seperti saat skuad ”Samurai Biru” meninggalkan negaranya untuk mengikuti Piala Dunia 2014 yang dipadati sekitar 700 pendukung, Sabtu itu hanya ada sekitar 150 pendukung yang terlihat melepas tim kebanggaannya.
Perjalanan mereka ke Austria dan selanjutnya langsung ke Rusia untuk mengikuti Piala Dunia 2018 itu memang sedikit hambar. Optimisme dan antusiasme warga Jepang berkurang karena kesebelasan mereka seperti sedang berangkat perang, tetapi hanya membawa senjata seadanya yang sudah usang.
Menjelang laga perdana mereka melawan Kolombia di Rusia, Jepang masih mencari bentuk permainan. Itu semua akibat pergantian pelatih yang dilakukan secara mendadak pada April lalu. ”Saya rasa tidak mungkin Jepang bisa memberi kejutan di Piala Dunia jika melihat situasi sekarang,” kata Yoichi Igawa, jurnalis asal Jepang yang dikutip ESPN.
Namun, saat di Narita, kapten tim Jepang, Makoto Hasebe, seperti dilansir laman The Mainichi, berusaha meyakinkan bahwa kejutan itu masih bisa saja terjadi. ”Kami berangkat ke Rusia dengan kemauan kuat untuk bertarung,” kata pemain berusia 34 tahun.
Sebagai kapten, Hasebe memang bertugas untuk ikut membantu menyatukan para pemain dan mengangkat moral mereka. Apalagi, usia dan pengalamannya mengikuti tiga gelaran Piala Dunia (2006, 2010, dan 2014) menjadi bekal bagi para pemain yang lebih muda.
Jiwa kepemimpinan Hasebe itulah yang menjadi salah satu kunci penting skuad Samurai Biru untuk bertarung di Rusia. Tidak mengherankan jika klub Eintracht Frankfurt juga mempertimbangkan kelebihan Hasebe ini ketika merekrutnya tahun 2014. ”Dia tidak hanya penting di lapangan, tetapi juga di luar lapangan,” kata Direktur Olahraga Eintracht Frankfurt Fredi Bobic.
Keputusan untuk memilih Hasebe pun membuahkan hasil, Eintracht berhasil mengalahkan Bayern Muenchen, 3-1, dan merebut gelar juara Piala Jerman musim 2017-2018. Pelatih Eintracht saat itu, Niko Kovac, juga senang dengan keberadaan Hasebe yang mudah mengikuti taktik yang diterapkan.
Di Rusia nanti Hasebe diharapkan cepat beradaptasi dengan strategi yang diinginkan pelatih Akira Nishino. Selain itu, Hasebe juga harus terus menjaga hati rekan-rekannya dan mengajak mereka mencapai target lolos ke fase gugur. (DEN)