Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia meminta Gelanggang Olahraga Bulungan segera direnovasi. Waktu hanya tersisa tiga minggu sebelum pemeriksaan arena oleh delegasi teknis dan 66 hari sebelum Asian Games 2018.
JAKARTA, KOMPAS - Setelah penetapan Gelanggang Olahraga Bulungan sebagai arena pertandingan bola voli, Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) perlu segera menyiapkan fasilitas standar pertandingan. Delegasi teknis dari Konfederasi Bola Voli Asia (AVC) akan datang pada 3 Juli untuk memeriksa kesiapan arena.
Awalnya, GOR Bulungan direncanakan sebagai tempat berlatih. Namun, Inasgoc menetapkan GOR Bulungan sebagai arena tanding setelah arena semula, Jakarta Convention Center (JCC), digunakan cabang bela diri.
”Penetapan itu harus segera diikuti dengan renovasi. GOR Bulungan belum layak. Banyak yang perlu ditambah dalam tiga minggu sebelum delegasi teknis memeriksa arena,” ucap Ketua Bidang V Kompetisi dan Pertandingan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Hanny S Surkatty dari Jakarta, Selasa (12/6/2018).
Dalam syarat delegasi teknis, arena tanding bola voli harus memiliki ruang doping dengan toilet khusus dan ruang dokter. Juga ruang delegasi teknis, ruang wasit internasional, ruang makan, ruang pers, dan empat ruang ganti. Dari pantauan Kompas, Senin, GOR Bulungan hanya memiliki dua ruang ganti yang terhubung dengan kamar mandi.
Renovasi gedung juga dibutuhkan untuk menutup celah di atap karena arena harus menggunakan penyejuk ruangan agar suhu ruangan terjaga maksimal 24 derajat celsius.
Setelah itu, kata Hanny, arena membutuhkan instalasi listrik untuk penyejuk ruangan, lampu 1.500 luks, komputer di ruang pers, dan kebutuhan penyiaran. Persiapan instalasi ini harus matang agar tidak terulang kejadian korsleting seperti yang terjadi di Hall A Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Februari lalu.
Panitia juga perlu mengatur arus ribuan penonton serta atlet dan ofisial tim peserta. Adapun akses masuk dan parkir GOR Bulungan terbatas karena hanya merupakan tempat berolahraga masyarakat umum.
”Sebaiknya, saat delegasi teknis datang, arena sudah siap. Jadi, mereka hanya merevisi kekurangan, Inasgoc tinggal melengkapinya,” ucap Hanny.
Seandainya delegasi teknis menyatakan arena tidak memenuhi syarat, mereka dapat meminta penggantian arena. Persiapan arena baru harus diulang dari awal, padahal pelaksanaan Asian Games kian dekat.
Mulai Juli
Inasgoc menyatakan siap merancang segala kebutuhan agar GOR Bulungan bisa digunakan sesuai standar. Prosesnya akan dimulai 1 Juli dan ditargetkan selesai akhir Juli atau sebelum pembukaan Asian Games 2018.
Sejatinya, GOR Bulungan sudah direnovasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku pemilik aset. ”Jadi, untuk standar, GOR itu layak digunakan,” ujar Wakil Direktur Kesiapan Arena Jakarta, Departemen Arena, Deputi I Bidang Operasional Pertandingan Inasgoc Natsir Gunansyah, Selasa.
GOR Bulungan dipilih sebagai arena tanding bola voli karena cukup dekat dengan kompleks Gelora Bung Karno, pusat kegiatan Asian Games.
Ketua Tim Proyek Overlay, Departemen Arena, Deputi I Inasgoc Chandra Suparjan mengatakan, setelah direnovasi, GOR itu menjadi tanggung jawab Inasgoc untuk dilengkapi agar sesuai dengan standar AVC dan Federasi Bola Voli Internasional (FIVB), terutama pemasangan alas lantai, tiang net, dan net sesuai standar.
Chandra mengakui, GOR Bulungan cukup kecil untuk diisi semua kebutuhan. Namun, Inasgoc berupaya menyediakan kebutuhan inti, seperti empat ruang ganti. Adapun kebutuhan pendukung, seperti ruang medis, ruang doping, ruang wasit, dan ruang pers, bisa ditempatkan di ruang semipermanen. (DRI/KEL)