Herpin Dewanto & Yulvianus Harjono dari Moskwa, Rusia
·4 menit baca
MOSKWA, KOMPAS Meski menyandang status sebagai tim juara bertahan, jalan yang harus dilalui tim nasional Jerman di Piala Dunia 2018 cukup terjal. Tim berjuluk ”Die Mannschaft” ini masih punya pekerjaan besar untuk memulihkan performa dan juga meredakan beban psikologis para pemain.
Namun, Jerman tidak punya banyak waktu karena Meksiko sudah menunggu mereka pada laga perdana di Moskwa, Minggu (17/6/2018) pukul 22.00 WIB. Meksiko akan menjadi tim pertama yang menguji ambisi Jerman untuk bisa menjuarai Piala Dunia dua kali berturut-turut setelah Brasil pada 1962.
Jerman melalui fase kualifikasi Piala Dunia dengan sempurna tanpa kekalahan. Namun, setelah itu mereka hanya bisa menang sekali dalam laga persahabatan, yaitu ketika melawan Arab Saudi, akhir pekan lalu. Sebelumnya, mereka ditahan imbang oleh Inggris, Perancis, dan Spanyol, serta dikalahkan Brasil dan Austria.
Terakhir, Jerman diterpa masalah yang menyangkut dua pemainnya, Mesut Oezil dan Ilkay Gundogan, ketika foto mereka bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merebak. Saat itu, Gundogan—yang akan menjalani Piala Dunia perdananya bersama tim nasional Jerman—menyerahkan hadiah kaus Manchester City berisikan pesan ”untuk Presidenku” kepada Erdogan.
Tindakan kedua pemain berdarah Turki itu membuat marah publik Jerman. Para fans Die Mannschaft mennyoraki keduanya dalam laga-laga uji coba terakhir Jerman seperti saat dibekap Austria 1-2 dan ganti mengalahkan Arab Saudi 2-1, pekan lalu. Oezil dan Gundogan dianggap ”membelakangi” negara Jerman. Keduanya pun sempat dipanggil Kanselir Jerman Angela Merkel untuk menjelaskan isu itu.
Pertemuan Oezil dan Gundogan dengan Erdogan itu sempat dianggap bisa mengusik kebersamaan di skuad yang dikenal dengan etos kerja dan kolektivitas tinggi tersebut. Sempat pula berembus kabar tindakan mereka itu bisa berdampak pada pengucilan dari timnas Jerman.
”Itu bisa saja berdampak kepada mereka. Namun, Joachim Loew adalah pelatih yang tidak suka mengambil keputusan populis (politis). Ia lebih suka melihatnya dari kacamata olahraga,” ujar Oliver Bierhoff, Manajer Timnas Jerman, seperti dikutip Bild.
Omongan Bierhoff terbukti dalam latihan kemarin. Dalam latihan yang juga dipantau langsung Kompas, Loew mengikutsertakan Gundogan dan Oezil. Keduanya berbaur dan sesekali bercanda dengan anggota skuad tim Jerman lainnya, Sami Khedira, Marco Reus, dan Jerome Boateng. Mereka seolah mengabaikan isu terkait nasionalisme yang menjerat Oezil dan Gundogan.
Meski demikian, kans Oezil dan Gundogan untuk masuk tim inti, terutama saat melawan Meksiko, cukup kecil. Kedua gelandang serang itu harus bersaing dengan barisan gelandang Jerman lainnya yang tampaknya menjadi pilihan utama Loew, seperti Toni Kroos, Reus, Khedira, dan Leon Goretzka. Namun, peran Oezil ataupun Gundogan cukup penting sebagai pemain rotasi.
Matangkan taktik
”Saya tidak bisa berbuat apa-apa ketika Oezil dan Gundogan mendapat kritikan. Namun, sebagai pelatih, tugas saya adalah membantu mereka supaya bisa tampil baik di Piala Dunia,” kata Loew dalam jumpa pers, Rabu (13/6/2018). Namun, ia mengakui cukup terkesan dengan penampilan Oezil dan Gundogan selama latihan.
Loew mengatakan, skuadnya mendapat tempat yang terbaik di Rusia. Mereka menginap dan berlatih di Vatutinki, sebuah kawasan yang cukup tenang. Dengan kondisi seperti ini, para pemain dapat berkonsentrasi dalam berlatih.
”Kami baru saja tiba dan tentu kami masih butuh satu atau dua hari lagi untuk bisa kembali ke penampilan terbaik kami,” kata Loew. Oleh karena itu, sebelum melawan Meksiko, Loew masih punya banyak waktu untuk mengevaluasi timnya.
Meksiko, kata Loew, merupakan tim yang bakal memaksa mereka untuk mengerahkan semua kekuatan. Laga ini pun akan menjadi ajang balas dendam karena pada Piala Konfederasi 2017, Jerman menyingkirkan Meksiko, 4-1, pada babak semifinal.
”Mereka sangat agresif dalam bertahan dan sebaliknya ketika menyerang,” kata Loew.
Untuk itu, Loew mengatakan, timnya tidak akan banyak berlatih fisik selama di Rusia. Mereka akan lebih banyak mematangkan taktik dan permainan bola-bola mati.
Di kubu lawan, Pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio juga menyiapkan taktik khusus untuk meredam serangan Jerman. Meksiko agaknya bakal meninggalkan karakter khasnya, yaitu menyerang cepat dan bermain terbuka, ketika menghadapi Jerman.
Osorio pun sempat menjajal formasi permainan dengan dua gelandang jangkar pada latihan Selasa dan Rabu. ”Kami tidak boleh membiarkan mereka (Jerman) leluasa menyerang,” ujar Jesus Corona, kiper Meksiko.