JANJI GILA ”SINGA TERANGA”
Senegal tampil di Piala Dunia 2018 dengan semangat membara. Mereka bertekad tampil maksimal dan membuat kejutan saat menghadapi Polandia, tim unggulan di Grup H. Adapun Polandia semakin kuat karena bek andalan Kamil Glik pulih dari cedera.
MOSKWA, SENIN Timnas Senegal tiba di Moskwa, Rusia, dengan semangat membara. Mereka ingin membuat kejutan lainnya di Piala Dunia Rusia menghadapi tim unggulan grup H, Polandia, Selasa (19/6/2018) ini. Mereka ingin ”menggila” di Stadion Spartak, Moskwa.
Dari peringkat FIFA, Senegal jauh tertinggal dari Polandia. Senegal berada di peringkat ke-27, adapun Polandia menempati posisi delapan besar dunia. Namun, di Piala Dunia, peringkat dunia tidak menentukan. Tim menengah, seperti Swiss, Eslandia, dan Meksiko, terbukti bisa menahan Brasil, Argentina, bahkan mengalahkan Jerman.
Senegal terinspirasi untuk setidaknya mengikuti jejak Eslandia, negara terkecil yang pernah tampil di Piala Dunia. Kebetulan, tim berjuluk ”Singa Teranga” itu akan bertanding di Stadion Spartak, tempat Eslandia menahan Argentina 1-1.
”Tampil di Piala Dunia adalah mimpi anak-anak semua. Kami telah mempersiapkan diri dengan baik untuk turnamen ini. Besok, melawan Polandia, kami harus tampil seperti orang gila untuk membuat rakyat Senegal bangga,” ujar Cheikhou Kouyate, kapten Senegal, dalam konferensi pers di Moskwa, Senin (18/6/2018).
Senegal berambisi mengulang kisah indah di Piala Dunia Korea-Jepang 2002. Saat itu, sebagai debutan, mereka membuat kejutan dengan mengalahkan juara bertahan Perancis 0-1 di laga pembuka. Start gemilang berlanjut di babak 16 besar. Mereka baru dihentikan Turki di perempat final. Itulah kali terakhir Senegal tampil di Piala Dunia.
Setelah 16 tahun, Singa Teranga datang ke Rusia dengan penuh semangat. Hal itu terlihat dalam latihan resmi saat menjajal rumput Stadion Spartak. Latihan diikuti semua pemain Senegal, termasuk Sadio Mane, striker klub Inggris, Liverpool.
”Saya sangat senang ada di sini. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar Adama Mbengue, bek kiri Senegal. Mbengue mengatakan, timnya siap tempur dan tidak gentar menghadapi Polandia yang diperkuat Robert Lewandowski, salah satu striker tertajam dunia saat ini.
Satu-satunya masalah yang dihadapi Senegal adalah absennya bek sayap berpengalaman Saliou Ciss. Bek kiri tim divisi dua Liga Perancis, Valenciennes, itu mengalami cedera engkel dalam laga uji coba melawan Luksemburg akhir bulan lalu.
Pelatih Senegal Aliou Cisse sempat ngotot untuk tetap memasukkan nama Ciss dalam daftar 23 pemain yang dibawa ke Rusia. Namun, kondisi Ciss tidak kunjung membaik. ”Saliou Ciss tidak bisa bermain di Rusia. Posisinya digantikan Adama Bengue,” tulis Federasi Sepak Bola Senegal dalam keterangan persnya, Minggu (17/6/2018).
Beruntung
Mbengue, yang baru tiba di Rusia, Minggu, merasa beruntung menggantikan Ciss. Ia pun berjanji tampil sekuat tenaga demi rekannya yang didera cedera itu. ”Saya sangat memikirkan Saliou. Situasi ini sangat berat baginya. Untuk itu, kami akan berjuang untuk dirinya,” kata Bengue.
Menghadapi Polandia, tim yang dikenal dengan kekuatan fisiknya, Senegal terlihat akan menerapkan taktik serangan balik yang mengandarkan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Taktik semacam itu sukses diterapkan Meksiko saat menjungkalkan tim kuat dari Eropa lainnya, yaitu Jerman. Serupa Meksiko, Senegal punya barisan penyerang sayap yang lincah dan cepat seperti Mane.
Penyerang sayap Liverpool itu kini tengah berada dalam kondisi terbaiknya. Musim lalu, ia menciptakan total 20 gol untuk ”The Reds”, salah satunya di final Liga Champions Eropa kontra Real Madrid.
Cisse, yang menjadi kapten tim Senegal pada Piala Dunia 2002, berharap Mane mampu mereplikasi penampilan gemilang itu di Rusia. ”Saya bukannya enggan berkata ia bisa menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Mane nyatanya telah menjadi salah satu yang terhebat. Ia bermain untuk Liverpool, salah satu klub terhebat di Eropa,” ujar Cisse.
Waspada
Di kubu lawan, Polandia sangat mewaspadai Senegal. Mereka menilai, tim kuda hitam asal Afrika itu tidak melulu tentang Mane. Senegal juga memiliki barisan penyerang cepat lainnya, seperti Mame Diouf dan Moussa Konate.
Beruntung, Polandia kini telah bisa kembali diperkuat salah satu bek berpengalaman, Kamil Glik. Bek tengah AS Monako itu sempat terancam gagal ke Rusia seusai cedera bahu akibat mempraktikkan tendangan salto ala Cristiano Ronaldo pada latihan bersama timnya awal Juni ini.
Namun, Glik bisa pulih lebih cepat. Ia akan menjadi andalan timnya meredam serangan cepat Mane dan barisan penyerang Senegal lainnya.
Jan Bednarek, bek Polandia lainnya, mengatakan, timnya harus tampil lepas dan tanpa beban jika tidak ingin mengulangi nasib buruk tim-tim besar seperti Argentina dan Jerman. ”Ini adalah Piala Dunia, turnamen besar. Namun, apa saya merasa tertekan? Jujur saja tidak,” ujarnya seperti dikutip situs FIFA.
Selain itu, jika Senegal punya Mane, Polandia juga punya Lewandowski. Penyerang utama Bayern Muenchen ini mengakhiri musim 2017-2018 dengan menjadi pencetak gol terbanyak Bundesliga untuk ketiga kalinya dengan koleksi 29 gol.
Lewandowski mengakui, dia harus memperlihatkan kemampuan terbaiknya setelah tampil buruk di Piala Eropa 2016. Dua tahun lalu, dia hanya bisa mencetak satu gol dan Polandia tersisih di perempat final.
Lewandowski mengatakan, dia menghadapi Piala Dunia ini dengan kerangka berpikir yang berbeda dibandingkan dengan dua tahun lalu. ”Saya yakin berlatih lebih baik sehingga menjadi lebih segar dan dinamis pada saatnya. Saya bersiap untuk Piala Dunia lebih dini,” ujarnya. (AFP)